Terpesona Oleh Devdan


Bukan, bukan nama pria :p
Devdan adalah salah satu pertunjukan seni di Bali. Ini jadi salah satu lokasi yang gue kunjungi waktu ke Bali dalam rangka ulangtahun tahun lalu Tradnovation-nya Orang Tua Grup adalah Teater Devdan di Nusa Dua, Bali. Devdan sendiri berasal dari 2 kata bahasa Sansakerta yaitu Deva dan Dhana yang berarti ‘Anugerah Tuhan’.

Cerita di teater ini diawali dengan perjalanan 2 anak yang sedang liburan di Bali. Merasa bosan dengan susunan acara yang ada, 2 anak ini berjalan-jalan dan menemukan sebuah kotak yang berisi barang-barang yang mewakili daerah-daerah di Indonesia.

Di sinilah, cerita dimulai…

Semua pulau di Indonesia diwakili dalam pertunjukan ini. Mulai dari Aceh yang berada di ujung pulau Sumatera, sampai Papua. Tarian yang disuguhkan sangat, eh, amat sangat menarik! Paduan antara tarian tradisional dan modern. Ada tarian yang dibawakan secara massal, ada juga yang dibawakan oleh sepasang laki-laki dan perempuan. Yang terakhir ini mewakili indahnya hutan Borneo. Pasangan ini seolah-olah menari di akar-akar pohon yang menjuntai, alias mereka menari menggunakan tali. Banyak sekali adegan-adegan yang bikin penonton, termasuk saya, menahan napas. Takut pegangan mereka jatuh, bok! Bayangkan, si lelaki berpegangan di tali, sementara yang perempuan hanya mengaitkan kakinya di kaki si lelaki.


 photo source: www.bali-indonesia.com

Berhubung pentas ini adalah teater, tentunya ada jalinan ceritanya. Ada juga dialog antar pemain yang sebelumnya sudah direkam, jadi pemain tinggal lip-sinc.
O, ya, selain tarian daerah, ada juga sesi yang menampilkan tarian modern kontemporer. Wah, bagian ini seru banget! Lagu-lagunya merupakan remix dari beberapa lagu yang sedang populer saat ini, demikian juga tariannya. Ala-ala dancer-nya Agnes Monica!

photo source: balieinfo.wordpress.com

Sayang, selama di dalam, kita tidak diperbolehkan membawa kamera dan dilarang mengambil gambar, bahkan dari kamera handphone sekalipun. Dasar penasaran, teman sebelah gue nekat mengambil gambar dari smartphone-nya, dipikirnya nggak akan ketahuan. Eh, ketauan, lho! Langsung didekati petugas yang memintanya dengan sopan agar memasukkan handphone-nya tersebut. Thumbs up!

Devdan dipentaskan dengan bahasa Inggris, hal ini mungkin karena kebanyakan wisatawan yang datang ke Bali adalah dari mancanegara. Tapi jangan khawatir, karena bahasanya dipilih yang sederhana dan ada selipan kalimat-kalimat bahasa Indonesia yang mengundang tawa.



*berfoto dengan cast Devdan. Body mereka cihuy-cihuy banget!

Gue sempat ngobrol dengan beberapa pemain Teater Devdan seusai acara. Dari ngobrol, gue makin kagum karena seluruh pemainnya adalah anak Indonesia. Tak hanya remaja Bali, tapi juga ada beberapa dari Pulau Jawa. Sebelum Devdan dibuka sekitar tahun 2011, mereka dilatih setahun penuh. Pantas, para penarinya sangat profesional!

Overall, pertunjukan selama 90 menit ini sangat menghibur! Attraction yang menurut gue wajib ditonton kalo ke Bali. Jadwal pentas Devdan, bisa dilihat di: http://www.devdanshow.com/

*Tulisan ini pernah dimuat di Travelersdaily.com - cuma diedit bahasanya jadi pake 'gue' :p

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

No comments:

Post a Comment