“Ngapain di
Chiang Mai?” itu pertanyaan yang seorang teman waktu gue kasih tahu lokasi
tujuan ke Thailand dalam rangka Ford Fiesta Ecoboost 1.0 International MediaDrive kemarin. Ternyata, banyak! Chiang Mai, merujuk situs lonelyplanets.com,
merupakan kota terbesar ke dua setelah Bangkok.
Chiang Mai
terkenal sebagai kota tua, banyak lokasi budaya dan sejarah di sana. Kota ini
udaranya segar karena terletak di kaki bukit dan dikelilingi pegunungan.
Kotanya cenderung lebih tenang, walaupun night life-nya tetap ada di beberapa
area. Chiang Mai jika diartikan adalah New City. Chiang Mai sebelum tahun 1920
bisa dibilang terisolasi karena hanya bisa dicapai lewat sungai atau perjalanan
darat menggunakan gajah. Interesting!
Sayang,
kunjungan yang begitu singkat sehingga gue nggak sempat mengeksplor lebih jauh
kota yang menyenangkan ini. Serius, kota ini menyenangkan. Terbukti, walaupun
test drive harus melalui sekitar 230km, tapi saat di dalam kota, orang-orangnya
cenderung sabar dalam berkendara. Mereka tidak keberatan dipotong konvoi, dan
mau memberi jalan untuk kendaraan lain. Tidak seperti di kota besar di
Indonesia, if you know what i mean :p
Namun
demikian, ini ada beberapa lokasi yang kami kunjungi dan mungkin bisa dijadikan
referensi kalo mau mengunjungi Chiang Mai:
- Temple
Di Chiang
Mai banyaaaak sekali kuil/ candi, lebih dari 300 buah! Salah satu yang wajib
kunjung adalah Wat Phrathat Doi Suthep. Walaupun kami nggak sempat
berhenti (dan foto, tentunya), tapi saat test drive, gue sempat melihat kuil
ini dari kejauhan. Di sini ada patung Budha raksasa berlapis emas. Besar
sekali! Ah, sayang banget saat melewati patung ini, mobil kami melaju dengan
cepat jadi sama sekali nggak sempat memotretnya.
- Restoran Proud Phu Fah
Terletak di
Mae Rim Samoeng Road (km. 18), Chiang Mai. Restoran ini merupakan bagian dari
resort Proud Phu Fah. Baguuuus banget! Suasananya mengingatkan gue pada
resort-resort di daerah Lembang atau Puncak. Udara segar, pemandangan indah
plus, makanannya enak!
Cek situs
mereka untuk tau lebih lanjut: www.proudohufah.com
- Elephant Conservation
Thailand
kerap disebut sebagai Negara Gajah Putih. Gajah tak hanya menjadi ikon dari
negara ini, tapi memang di sejarahnya, gajah memiliki peran besar dalam
peperangan melawan Myanmar (Burma), musuh utama Thailand pada abad ke-16. Nggak
sah kalau ke Thailand nggak ketemu gajah.
Di The Thai
Elephant Conservation Center (TECC) merupakan konservasi gajah terbesar dan
pertama di Thailand. Ada sekitar 50 gajah yang dirawat di lokasi yang
dibuat semirip mungkin dengan habitat asli mereka.
Saat kami ke
sana, ada seekor gajah beratraksi menulis FORD di sebuah papan. Gajahnya manis
banget, nggak menakutkan!
- Chiang Mai Night Market
Salah satu
tujuan turis pergi ke Thailand, kebanyakan adalah untuk belanja, sudah rahasia
umum kalau di Thailand, barang-barangnya super murah!
Chiang Mai
juga punya night market, walau mungkin nggak setenar Chatuchak di Bangkok, ya.
Tapi jangan sedih, barang-barang yang dijual menurut gue nggak kalah kece dan
yang pasti nggak kalah murah. Best buy gue di pasar ini adalah Thai Silk
seharga 500THB yang kalau dikurs ke rupiah sekitar Rp200.00. Not bad at all.
Night market
ini terletak di Thanon Chang Khlan. Kiat dari gue: masuk ke dalam
gang-gang atau gedung, untuk berbelanja. Karena harganya lebih murah daripada
yang di pinggir jalan.
Di night
market ini, harga yang ditawarkan biasanya hanya bisa ditawar 20-30%. Jarang
sekali pedagang mau melapas barang dagangannya sampai setengah harga. Bahkan
ada pedagang yang bilang “I only give you one price, 200THB. Take it or
leave it”. Ih, judes, haha. Tapi harga yang ditawarkan memang sudah cukup
murah, sih.
O, iya,
kalau naksir barang di malam hari, segera beli. Apalagi jika besoknya Anda
harus pulang sebelum jam 12 siang. Karena di sini banyak toko yang mulai
beraktivitas setelah jam 12 siang.
- Night life
Seperti gue
sebut di atas, kendati kota ini tenang, tapi night life tetap ada. Di dekat
night market, banyak sekali bar-bar dengan harga minuman terjangkau yang buka
hingga dini hari. Mirip seperti di Kuta minus pantai, ya
Tertarik
pergi ke Chiang Mai? Untuk pesawatnya, hingga saat ini belum ada direct flight
ke Chiang Mai. Jadi harus transit di Bangkok, Singapura atau Kuala Lumpur.
Pergi ke Chiang Mai lagi? Gue sih, bakal menganggukkan kepala!
*artikel ini pernah dipublikasikan di travelersdaily.com
No comments:
Post a Comment