Setelah membaca tulisan @motulz di Kompasiana pagi ini, yang paling gue highlight adalah judul lagunya Queen diatas.
Hal ini bikin gue ingat pembicaraan dengan salah satu Mbak Artis cantik nan pintar beberapa tahun lalu. Pas dia terjun ke salah satu parpol, gue sempat ngobrol sama dia, dan gue nanya kenapa dia terjun ke politik.
Dia bilang, gemes sama kondisi Indonesia, dia pengen bisa memperbaiki sistem pemerintahan. Gimana caranya, kalau dia nggak ada di dalam sistem tersebut? Nah, satu-satunya cara adalah dengan masuk ke parpol untuk meraih tiket masuk ke dalam sistem pemerintahan.
Hal ini, dalam hemat gue yang mungkin sangat cetek, masuk akal. Coba gini, keluarga kita punya sistem sendiri, yang dipandang oleh orang lain nggak bagus, apa kita mau orang lain itu tiba-tiba protes dan mau ubah sistem yang sudah kita jalani selama bertahun-tahun atau seumur hidup?
Cara yang paling masuk akal adalah, kita masuk, berkenalan, dan memahami dulu sistem yang sudah ada, baru bisa mengubahnya sedikit demi sedikit.
Apakah ketika kita masuk ke dalam sistem, ada jaminan kita bisa mengubah sistem tersebut? Belum tentu. Kemungkinannya banyak sekali.
Pertama, kalau konsisten, sistem bisa diubah sesuai dengan apa yang kita mau atau yang kita anggap benar.
Kedua, justru kita yang malah terjerumus dalam sistem yang sudah berjalan.
Ketiga, kehadiran kita hanyalah angin lalu.
Nah, dalam sistem yang sudah ada di Indonesia, butuh orang berani, memang. Berani menebas birokrasi, berani bicara apa adanya, berani membela keadilan, berani membela kepentingan rakyat, dan yang pasti, nggak punya kepentingan apapun. Tujuannya harus cuma satu, membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik bagi rakyatnya sendiri.
Tadi pagi gue sharing session tentang Anak Jalanan, faktanya adalah dinas sosial punya dana 1,5 juta/ anak/tahun. Ini besar, lho, kalau sekolah emang gratis, berarti dana ini bisa untuk seragam, tas, sepatu, dan lain sebagainya. Tapi kenapa masih banyak anak-anak berkeliaran di jalan?
Nah, mau ikut mengubah Jakarta (or bigger, Indonesia), hayo manfaatkan hak pilihnya 11 Juli nanti (yaelah semacam kampanye). Siapapun yang dipilih, semoga yang terbaik untuk kita, ya. Selama bukan incumbent :D
Salam 3 Jari \m/
*btw lupa cerita, sayangnya si Mbak Artis nan pintar itu sekarang jadi kamseupay -_____-
No comments:
Post a Comment