Kalau lagi bosan, gue suka lihat-lihat hashtag #hijabstyle #hijabhigh atau #hijabfashion di Instagram. Sering juga stalking-in (hihi) Instagramnya para hijabers dari list yang ada di thread ini. Yang ada nih, suka terpana sama gaya para hijabers saat ini. Bukan, bukan mau komentarin atau nyinyir, asli deh.

Nggak jelek kok, ih malah pada cantik-cantik semua. Gue suka takjub dengan kreativitas mereka memadumadankan gaya. Belum lagi gaya hijab mereka yang amazingly creative! Dari selembar kain bisa berbagai macam model. Thumbs up!

Kadang juga sampe bacain komentar yang ada di bawah masing-masing foto. Ada yang memuji gaya mereka, dan nggak sedikit yang nyinyir. Yah, mulai dari mempertanyakan di mana letak 'modesty' yang harusnya jadi landasan perempuan berhijab sampe komentarin baju atau aksesori mereka yang *uhuk* sayangnya kadang ada yang plesong.

Nah, yang terakhir ini, nih. Nggak cuma hijabers sih, cuma gue suka perhatiin juga yang hashtag #endorse mereka sayangnya seperti nggak mengindahkan keaslian sebuah barang. No, im not that branded/ designer bag enthusiast. Tapi kalau dipikir-pikir, follower mereka kan banyak, ya, dengan memakai barang palsu bukannya jadi ngasih contoh follower mereka untuk make barang palsu juga?

Gue ga tau deh, salah apa nggak make barang palsu. Kalau di FD, udah pasti sih, barang palsu itu big no-no.

Opini gue, nih, kalau kita bikin suatu barang atau misalnya blogpost atau Tweet lah. Lalu di-copas oleh orang lain. Pasti sebel, ya? Beda cerita kalau ditiru ya, karena meniru itu itu nggak selalu salah. Apalagi kalo bisa main cantik dengan memodifikasinya ke yang lebih baik. Lah, kalo tas KW itu pan bukan meniru, tapi plek ketiplek bikin yang sama.

Kalo belum mampu beli yang Hermes misalnya, karena uangnya baru mampu beli Kate Spade, ya belilah Kate Spade. Pengen Kate Spade tapi duitnya baru nyampe di Charles & Keith, ya belilah C&K. Nggak usah maksain. Gue ngeliatnya jadi they don't understand the meaning of being fashionable. Nah, jadi ngelantur, kan.

Balik lagi ke hijab-instagrammers.
Kalau di kalangan blogger ada seleb-blogger, di twitter ada buzzer, maka di IG, para hijaber ini (menurut gue) cukup populer. 1 hijaber ada yang followernya sampe belasan, puluhan bahkan ratusan ribu lho. Nggak heran sih, foto dan gaya mereka amat sangat bagus. Bak pemotretan di majalah-majalah.


Kadang suka mikir juga, mereka pake baju (dan model kerudung) seperti itu, ke mana ya? Naik apa ya? (ya nggak semua orang kaya elu juga, Lit, yang demen naik angkot! LOL).

Dan yang terakhir, suka mikir, kalo lagi nge-mal dengan dandanan seperti itu, pas kena waktu sholat, wudhu-nya gimana ya? Make kerudungnya lagi apa bisa persis sama kaya semula? #serius_nanya #bukan_nyinyir #kasih_tau_caranya #biar_tetap_eksis #dan_cantik

Karena #gagaltampil inilah, gue make kerudung ya begitu-begitu aja. Yang penting gampil dan ga sampe 3 menit makenya :D Ofkors bukan pake bergo/ hijab instan, karena gue emang entah kenapa kaga demen  aja pake yang instan #antimainstream. Rasanya kurang personalized *apasih*. Hahaha!

*ini postingan rasanya nyinyir atau bukan sih? kayanya enggak ya?
*tetap harus pake disclaimer
*kalo nggak pake entar banyak yang tersinggung
*padahal hanya menyuarakan isi hati
*sambil bengong nunggu kakak gue Pilates

So, what's your style?