She's Not A Baby Anymore

Jadi seorang ibu (dan istri), buat gue benar-benar mirip kaya roller coaster. Ada saat-saat di mana gue down, dan pastinya ada saat-saat gue bahagia. Ada saat di mana gue pengin Langit lebih mandiri, di sisi lain ada momen gue pengin dia tetap jadi baby :')


Misalnya nih, belakangan ini kalau diantar ke sekolah, dia udah nggak mau gue antar sampe gerbang. "Aku kaya adek-adek TK, Bu..", gitu katanya. Hiks. Patah hati deh, gue dibuatnya.

Padahal kalau malam jelang tidur dia maunya tetap ditemenin gue, gue sering bilang, "Langit kan udah kakak SD masa tidurnya masih sama ibu". Ah, emang serba salah. Maunya apa sih, bu?

Mengenai emosi, sejak jadi ibu gue lumayan bisa mengendalikan diri. Marah, sedih, nangis, kecewa makin bisa gue tahan. Gue pendam sendiri. Gue main poker face. Muka ketawa, padahal hati menangis.

Ceile.

Padahal harusnya nggak apa-apa. Jadi seorang ibu bukan berarti gue harus sempurna di depan anak gue. Gue masih manusia biasa yang punya emosi. Justru dengan menunjukkan emosi, anak bisa belajar bahwa ibunya bukan manusia super. Anak bisa belajar berbagai macam emosi lewat kita, ibunya.

Asalkan masih terkendali.

Suatu hari, gue sedih. Sedihnya nggak tertahankan. Gue nangis. Tau-tau aja gue nangis  yang sampe sesenggukan.

Melihat ini, Langit peluk gue. Cium mata gue yang basah karena air mata. Gue makin nangis. Langit kemudian pegang dua pipi gue, matanya menatap ke mata gue sambil ngomong, "Ibu tenang dulu ya, Ibu tenangin dulu, aku nggak ngerti Ibu kenapa kalau Ibu nangis..", persis seperti yang gue omongin kalau Langit lagi nangis.

Bak anak balita, gue ngangguk-ngangguk sambil masih sesenggukan. Terus dia ngusap mata gue, peluk lalu mengelus-elus punggung gue. "Ibu sedih, ya? Kalau udah tenang cerita ya.."

Duh. Anak gue ternyata udah gede, ya. She's not a baby anymore. Mudah-mudahan dengan apa yang kamu lihat kamu bisa ngerti bahwa seorang ibu juga manusia yang kadang bisa jebol pertahanannya.



Makasih ya, Nak. Kamu udah ngajarin ibu untuk lebih kuat.

You never know how strong you are until being strong is the only choice you have

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

14 comments:

  1. hiks... *kok terharu yah bacanya*
    be strong mbaaak...
    *peyuk peyuk mbak lit dan langit*

    ReplyDelete
  2. baca ini aku meleleh.. langitt.. you're so sweet nak.. :)

    ReplyDelete
  3. Duh. Terharu aku bacanya mb.lit.... *elap air mata* *elap ingus*

    ReplyDelete
  4. huwaaa ikutan mewek deeh pagi2, inget anak inget ibu.... be strong Lita.....

    ReplyDelete
  5. huwaaaa bocahe so sweet banget deh :")

    ReplyDelete
  6. Hiks...
    Apalagi anak perempuan moms best best friend ya.. i don't know how does it feels having a daughter, tapi aku yakiin.. kamu dan langit melalui saat2 indah yg teruus indah buat dikenang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin, makasih Dhira. Nanti punya mantu juga bakal jadi anak perempuanmu ya :)

      Delete
  7. You never know how strong you are until being strong is the only choice you have --> Setiap kali baca ini gw pengen mewek terus lho.
    *barbel mana barbel*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kok barbel sih, Ndah? *running shoes mana running shoes* :p

      Delete