Media Darling

Buat yang kerja di media pasti paham banget sama istilah ini.

Kalo diambil ringkasnya, media darling adalah orang-orang yang jadi kesayangan media karena banyak hal. Bisa dari kemudahan ia dihubungi, sikapnya yang ramah dan selalu terbuka sama media, plus nilai berita yang selalu tinggi.

Kembali ke sekitar 10 tahun yang lalu, lebih kayanya, waktu gue masih megang infotainment. Ada seorang pendatang baru yang cukup fenomenal. Karena benar-benar baru datang dari desa, jadi dia masih sangat mudah dihubungi. Ke mana pun, dia ga pernah nolak untuk dibuntuti. Suruh gaya apapun dia mau. Jadi lah semua infotainment saat itu menayangkan dia. Hebatnya, setiap datang itu rapor rating, episode di mana gue masukin berita dia (yang padahal belum tentu berita juga), selalu bagus. Ada yang inget Inul?

Nah, dia nih salah satu media darling saat itu. Ya maap contohnya nggak kelas banget ya, lagi buntu, top of mind jadi Inul deh.

Balik lagi, bahkan saat itu ada beberapa media yang nguntit dia ke luar kota atau luar negeri tanpa dibiayain sama Inul. Beneran deh. Walau demikian, tetap sama dia dijamu, diajak makan dst. Kenapa segitu bela-belainnya? Ya, apalagi kalo bukan rating.

Pas Inul lagi berseteru sama si Raja Dangdut, gue undang lah jadi bintang tamu di acara gue. Naik tinggi ratingnya. Minggu depan giliran si Raja Dangdut yang diundang, standar abis ratingnya. Jelas lah ya, mau beritanya di mana-mana sama, orang tetap mantengin.

Nah, kayanya pada tau arah omongan gue ke mana. Mana lagi kalau bukan Jokowi?
Banyak yang cap dia media darling. Politisi populer karena sering muncul di tv. Kalau kalian baca kriteria di atas, gue sih yakin, semuanya ada di dia.

Coba lu olang buka kompas.com, cek berita terpopulernya. Dari 10 yang ada, gue yakin setengahnya berita tentang dia. Atau setidaknya yang berkaitan dengan dia.

Artinya apa? Orang cari dia. Berita tentang dia selalu dibaca. Mau sekecil apapun. Mau cuma statement-nya dia godain wartawan atau dia ke mana-mana bawa minyak kayu putih. Segala hal tentang Jokowi jadi kebutuhan.

Jokowi bayar wartawan?
Wah kalo itu terus terang gue ga tau. Rasanya nggak ya, bukan tipenya dia begitu. Kalo pun dia bayar pasti dia minta beritanya yang penting-penting dong. Masa berita tentang dia ketinggalan voorijder aja ditulis.

Kalau bayaran pasti yang bakal masuk berita tentang kesuksesan Kampung Deret, peluncuran Trans Jakarta atau Jokowi meresmikan apa gitu. Bukan yang remeh temeh.

Terus masa iya wartawan rela ngikutin dia ke mana-mana kalau bukan dibayar?
Yang gue tau dari dulu emang ada wartawan yang ngepos di balai kota. Tapi karena dulu-dulu mungkin kegiatan gubernur formil terus, ya berita yang ditulis juga jadi nggak dinamis. Coba mana ada yang inget berita tentang Foke dulu ngapain aja?

Itu pertama. Berikutnya, yang namanya media, pasti ngejar rating, pageview, oplah dsb. Yang ngejual apa nih? Jokowi. Ya dikejar terus lah. Bad news is a good news. Tapi di Jokowi, every little thing about him is a news. Seremeh apapun berita tentang dia, gue yakin tetap ada yang klik. At least ada 1 klik yaitu dari gue. LOL.

Maap ya, sini kan #teamJokowi dari dia masih di Solo:D

Kalo ada yang bilang Jokowi media darling, dengan pasti gue setuju. Tapi pasti karena kriteria yang disebut di atas terpenuhi. Beberapa waktu lalu pernah ada wartawan yang tweet tentang bagaimana dia disuruh pulang sama Jokowi karena udah ngikutin dia sampe lewat tengah malam. Alasannya karena korlip (koordinator liputan)-nya nyuruh dia liputan sampe kegiatan Jokowi usai. Dari tweet-nya kebaca banget bahwa sosok Jokowi ya seperti apa yang ia tampilkan di tv aja. Ga berubah.

Nah, Kalau orang nilai beritanya tinggi cuma wataknya judes, jaga jarak, dan ga welcome, deuh. Males kaliiii wartawan ngejarnya. Ini pernah kejadian kan sama artis juga, Desi Ratnasari. Nilai beritanya tinggi, tapi dia judes sama wartawan. Makanya sempat diboikot segala, yang berakibat sama makin dikitnya publikasi tentang dia dan namanya seperti tenggelam gitu. Yah, IMHO, buat para artis, infotainment itu publikasi gratisan lho.

Atau sebaliknya, terbuka, ramah, mudah dihubungi, tapi ga ada nilai beritanya? Ya itu mah capek-capekin aja ngejarnya. Paling banter kalo di infotainment jadi bantalan ngomentarin kasus orang lain aja. Misalnya artis A ngomentarin kasus JIS, kasus kecelakaan Dul, padahal kenal juga kaga.

Ada yang bisa nyebut siapakah mereka? LOL.
sent from @nenglita 's phone

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Memang di bayar si Nganulah , SBY macet di Sentul lantas naik motor itu Fakta.. Lha Nganu macat di video Asean Game fiksi atau fakta ?

    ReplyDelete