#SelasaBahasa: Merubah/ Mengubah? Praktik/ Praktek? Dst...

Sejak sekolah dulu, gue suka sama pelajaran Bahasa Indonesia. Kuliah dan kerja juga nggak jauh-jauh dari kegemaran gue ini. Dunia tulis menulis dan kreatif.

So far, gue nggak bilang gue perfect dalam berbahasa Indonesia. Tapi ada beberapa kata yang kurang tepat/ sesuai dengan Bahasa Indonesia, tapi jadi lazim digunakan. Dan gue gemes banget!


gambar dari sini


Ini ada beberapa di antaranya:


Terlanjur atau Telanjur?

Yang bener ya telanjur.  Sama halnya dengan telantar, bukan terlantar ya. Lengkapnya baca di sini

Merubah atau Mengubah?

Mengubah dong! Kata dasarnya ubah, makanya jadi me+ubah= mengubah. Bukan rubah. 

Kalo rubah, yang ini:


gambar dari sini


Diantara atau Di antara?

Nah, peletakan di- dan ke- ini banyak yang suka masih kurang tepat. Kalau lo baca blogpost gue yang lama juga bakal nemu beberapa yang salah kok. Tapi sejak full time ngurus Mommies Daily kemarin, gue jadi lebih jeli sama hal ini.

Buat yang masih suka bingung, rumus gampangnya peletakan di- dan ke- ini:

Dipisah kalau menunjukkan kata tempat. Misalnya di antara, antara itu kan menunjukkan posisi (tempat) sesuatu. Contoh lain misalnya ke depan, di atas, di mana, di dalam, di luar, dan seterusnya.

Digabung kalau menunjukkan kata kerja dalam bentuk pasif. Misalnya, disapa, ditulis, ditunggu, dan seterusnya. Gampangnya lagi, coba aja lo ubah sebuah kata jadi bentuk aktif. Disapa kan bisa jadi menyapa, ditulis bisa jadi menulis, dan seterusnya. Kalau yang menunjukkan tempat misalnya lo tulis diantara, apa dia bisa jadi mengantara? Kan nggak.

K, P, T, S

Kata yang huruf depannya huruf-huruf di atas, akan luruh jika diberi awalan. Misalnya:

Komunikasi - mengomunikasikan
Pilih - memilih
Tulis - menulis
Simpan - menyimpan

Bahkan mempengaruhi pun harusnya memengaruhi, tapi seringnya sih orang menulis atau melafalkan dengan mempengaruhi. Bagaimana dengan kata yang huruf pertamanya double (apa ya istilahnya, gue lupa)? Nah, rumus di atas nggak ngaruh, dia nggak luruh dengan awalan. Misalnya:

Promosi  - mempromosikan
Transfer - mentransfer

Dan seterusnya. Gampang kan?

Praktik atau Praktek?

Secara logika gue yang kadang mau gampangnya aja, Bahasa Indonesia banyak yang asalnya serapan dari bahasa luar. Bahasa Inggris, Arab, Belanda, dsb. Misalnya kata ini:

Praktik - practice. Makanya yang bener praktik, bukan praktek. Lagian kalau kita ingat adanya ruang praktikum kan, bukan ruang praktekum :)
Aktivitas - activity. Makanya pakenya ‘V’ bukan ‘F’. yang tepat adalah aktivitas, bukan aktifitas. Kecuali kalau nggak pake –tas di belakang, maka jadi ‘aktif’ aja. Kenapa beda? Di Bahasa Indonesia, jarang sekali memakai huruf ‘V’ apalagi sebagai huruf terakhir dalam sebuah kata.
Atlet - athlete. Yang tepat adalah atlet, bukan atlit.

Kalau masih bingung sama ketepatan penulisan Bahasa Indonesia, cek kbbi.web.id deh. Supaya nggak  ragu sama ketepatan penggunaan kata.

Kenapa sih harus banget pake Bahasa Indonesia yang baik dan benar? Gampang aja sih, kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar?

Lagian nih, kalo kita blogger atau aktif di socmed, berarti kan tulisan kita dibaca orang. Nah, masa iya kita mau menyebarkan kata yang salah? Apalagi yang buzzer nih, penting banget memerhatikan tata bahasa. Kenapa? Ya itu tadi, sebagai buzzer kan berarti lo dipercaya orang. Masa iya nulisnya nggak bener?

Satu hal lagi yang paling krusial menurut gue adalah, kalau anak kita belajar Bahasa Indonesia, dan yang kita tau adalah yang salah, ntar anak jadi salah juga saat belajar.

Anyway, gara-gara hal ini, gue disebut sebagai grammar NAZI di kantor. Udah biasa banget kalo misalnya ada yang ngomong 'merubah', langsung pada ngelirik gue nunggu dibenerin :)))




Sok pinter atau sok idealis? Nggak kok. Di sini juga gue nulisnya nggak baku. Cuma menggunakan Bahasa Indonesia merupakan salah satu hal yang bisa gue lakukan untuk menunjukkan bahwa gue cinta negara ini :)

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

2 comments:

  1. kbbi online udh jd jodoh sehari-hari di kantor :D
    dan aku setuju, dituntut untuk kreatif juga harus cakap dalam berbahasa.
    mengubah dan merubah itu emang gemesin bangeeeet :)) penulisku rata2 guru, masih pada suka ngeyel :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Merubah- mengubah, telanjur- terlanjur. Aih GMZ!! Hahahahaa

      Delete