Btw, ikhtiar sendiri asal katanya dari khiyyar yang artinya memilih. Manusia hidup kan juga memang ga jauh-jauh dari memiliih, ya. Dari yang paling gampang deh, pake baju apa hari ini? Mau makan siang apa? Anak sekolah dimana? Sampai yang susah-susah, mau punya anak lagi apa nggak? Harus menerima pekerjaan disana apa stay disini? Dan lain sebagainya.
Tapi kan ada takdir? Nah, perkara takdir lain lagi, nih. Ada 2 takdir manusia. Yang tidak bisa diubah, seperti maut dan yang bisa diubah, tentu atas seizin-Nya. Nah, tindakan ketika manusia berusaha untuk mengubah takdir inilah yang disebut dengan ikhtiar.
Gue nggak pernah menyesali apa yang telah gue pilih. Seorang senior yang gue hormati, pernah bilang, "apapun pilihan lo, pasti ada risikonya, Lit". Ini dia katakan waktu gue minta pendapat mengenai pekerjaan sekitar 6-7 tahun silam. Kena banget, kalimat itu di gue.
Berbekal kalimat itu, jadilah gue 'modal' bismillah atas semua pilihan yang gue buat. Dalam hal kerja, relationship, dan sebagainya. Ini pilihan gue, dan gue harus menjalani setiap risikonya.
Saat ini, mungkin gue harus pasrah dan ikhlas menjalani 'the way' yang sudah gue pilih. I have no other choice selain menjalaninya semampu gue, sebisa mungkin.
"Where were they going without ever knowing the way?"
No comments:
Post a Comment