Gue kan nggak ahli politik ya,cetek dan subyektif terkadang dalam menulis segala hal yang berbau politik atau sosial.
Kemarin gue ngobrol sama Lia,sahabat gue.
Gue: "Pilih sapa lo,Jokowi atau Prabowo?" (ini jadi pick up line terpopuler tahun ini kayanya)
Lia: "Nggak tau nih bingung.."
Gue: "Kalo bingung, saran gue pilih Jokowi ya"
Lia: "Gue tuh kalo Jokowi males sama orang-orang di belakangnya.."
Ok. Got the point.
Jokowi malas sama orang-orang di belakangnya, Prabowo malas sama orangnya sendiri.
Analoginya:
Lo mau kawin, ada 2 calon. Yang satu lo suka, tapi keluarganya disinyalir ga suka sama elo. Yang satu lagi, lo ga suka sama orangnya DAN keluarganya.
Mana yang lo pilih?
Nggak mau milih? Berarti lo rela dipilihin sama orangtua lo atau teman-teman, ya, atas siapa yang akan lo kawinin? Risiko tanggung sendiri lho..
Kan menikah (sama halnya dengan pemilu) boleh dilakukan oleh orang yang sudah dewasa. Karena berarti seseorang udah bisa mikir mana yang baik mana yang buruk SEKALIGUS menerima risiko atas pilihannya itu. Lagian setiap pilihan pasti ada positif dan negatifnya. Percaya deh.
Balik lagi ke masalah orang di belakang Jokowi dan Prabowo. Mohon maaf ya, karena gue awam politik dan biasanya mengambil dari hasil kesimpulan secara umum alias perspektif yang ada di luaran. Ini dia:
Prabowo -> ARB (lapindo), Hatta Rajasa (kasus anaknya terlupakan oleh waktu,kalaupun anaknya diputus tak bersalah tapi ga ada announcement), SDA (korupsi haji), PKS (sutralah, entah kenapa kader-kadernya kalo di socmed sangat agresif MENYERANG orang lain bukan memberikan info baik tentang pilihannya. Belum lagi suka ngatain orang lain kafir, bajingan, jongos, asu plus tudingan zionis, cina, dsb. Nggak banget! Islam yang gue peluk sehak lahir ga pernah sekalipun ngajarin umatnya begitu), Fadlizon (yang amnesia dulu pernah digebukin Prabowo karena nilep uang gerakan massa), ahmad dhani (dari zaman masih di infotainment gue udah sebel sama dia, haha), Rhoma Irama (ini juga. Apalagi pernah wawancara dia subuh-subuh dan disuguhi air putih dingin plus kue dalam stoples yang masih diselotip!), dan banyak lagi yang mungkin buat sebagian orang subyektif..
Jokowi -> Anies Baswedan (heloh, gue ikut Kelas Inspirasi yang notabene dese penggagasnya udah 2 kali), Slank (perlu gue jelasin kenapa?), Ayu Utami, Dewi Lestari, Joko Anwar, Mira Lesmana, Riri Riza, Taufik Basari (pengacara yang sering membela kaum yang lemah tanpa dibayar), Surya Paloh (not a big fan of him, tapi setidaknya stasiun tv miliknya konsisten dari sejak berdiri sampai detik ini, masih jadi tv berita. Nggak peduli rating, iklan,dsb, berbeda sama tv lain yanh awalnya doang bagus, setelahnya ya ngikut pasar juga. Sule lagi.. Olga lagi.. -___-), Riza Primadi (iyeh ini mas bos zaman di Astro. Orang pinter dan biasanya tau 'dalemnya' orang-orang politik. Kalo dia dukung seseorang berarti udah tau dalemnya), Abraham Samad (ga literally ada di belakangnya, cuma dari dulu selalu bilang bahwa Jokowi orang baik), siapa lagi ya, silakan cek Twitter. Mereka yang pinter dan biasa jadi buzzer pintar, rata-rata pilih Jokowi. You name it, Ernest, Miund, Sheque, Newsplatter, Amrazing, dkk.. Belum lagi akun yang ingin perubahan sosial kaya @naikumum @gantijakarta @partaisocmed,dkk . Bahkan akun @liputan9 yang konyol juga lho!
Belum lagi masalah media yang ada di belakangnya. Nggak usahlah ngomongin segala dotcom yang banyak bisa dibikin orang, televisi aja. Seperti yang gue sebut di atas, Metro TV dari dulu konsisten dengan TV beritanya. Dan beritanya, bisa dibilang oke punya. Sementara yang sebelah didukung sama so-called-tv-berita TV One, yang sejak dulu sering disebut tv oon *maap ya, ini mah yang gue ambil dari pendapat umum orang aja*. Sering banget reporternya melontarkan pertanyaan standar bangsa, "Bagaimana perasaan Anda saat rumah Anda kebakaran?", ya keles orang bakal birang, "Duh, bangga banget deh". C'mon, as a journalist, kalian harusnya bisa mengembangkan pertanyaan lebih dari sekedar "Bagaimana perasaan Anda..".
Gue #teamJokowi sejak dia masih di Solo. Jadi gue nggak #teamJokowi karena baca tweet orang, ya. Tapi gue seneng banget,karena ternyata yang ada di pihak "kanan" (kalo berdasarkan gambar di kertas suara kan nomor 2 ada di kanan), adalah orang-orang yang memang pada dasarnya keren pemikirannya. Setidaknya, apa yang di benak gue benar tentang Jokowi, diamini atau diakui benar juga sama orang-orang yang pintar.
Yakin lah,Jokowi nggak sempurna. Tapi kalo dilihat dari dulu di Solo, dia orang punya niat baik.
Karena rekam jejak sulit dihapus, sementara butuh waktu seumur hidup untuk mendapat citra baik di masyarakat...
Kemarin gue ngobrol sama Lia,sahabat gue.
Gue: "Pilih sapa lo,Jokowi atau Prabowo?" (ini jadi pick up line terpopuler tahun ini kayanya)
Lia: "Nggak tau nih bingung.."
Gue: "Kalo bingung, saran gue pilih Jokowi ya"
Lia: "Gue tuh kalo Jokowi males sama orang-orang di belakangnya.."
Ok. Got the point.
Jokowi malas sama orang-orang di belakangnya, Prabowo malas sama orangnya sendiri.
Analoginya:
Lo mau kawin, ada 2 calon. Yang satu lo suka, tapi keluarganya disinyalir ga suka sama elo. Yang satu lagi, lo ga suka sama orangnya DAN keluarganya.
Mana yang lo pilih?
Nggak mau milih? Berarti lo rela dipilihin sama orangtua lo atau teman-teman, ya, atas siapa yang akan lo kawinin? Risiko tanggung sendiri lho..
Kan menikah (sama halnya dengan pemilu) boleh dilakukan oleh orang yang sudah dewasa. Karena berarti seseorang udah bisa mikir mana yang baik mana yang buruk SEKALIGUS menerima risiko atas pilihannya itu. Lagian setiap pilihan pasti ada positif dan negatifnya. Percaya deh.
Balik lagi ke masalah orang di belakang Jokowi dan Prabowo. Mohon maaf ya, karena gue awam politik dan biasanya mengambil dari hasil kesimpulan secara umum alias perspektif yang ada di luaran. Ini dia:
Prabowo -> ARB (lapindo), Hatta Rajasa (kasus anaknya terlupakan oleh waktu,kalaupun anaknya diputus tak bersalah tapi ga ada announcement), SDA (korupsi haji), PKS (sutralah, entah kenapa kader-kadernya kalo di socmed sangat agresif MENYERANG orang lain bukan memberikan info baik tentang pilihannya. Belum lagi suka ngatain orang lain kafir, bajingan, jongos, asu plus tudingan zionis, cina, dsb. Nggak banget! Islam yang gue peluk sehak lahir ga pernah sekalipun ngajarin umatnya begitu), Fadlizon (yang amnesia dulu pernah digebukin Prabowo karena nilep uang gerakan massa), ahmad dhani (dari zaman masih di infotainment gue udah sebel sama dia, haha), Rhoma Irama (ini juga. Apalagi pernah wawancara dia subuh-subuh dan disuguhi air putih dingin plus kue dalam stoples yang masih diselotip!), dan banyak lagi yang mungkin buat sebagian orang subyektif..
Jokowi -> Anies Baswedan (heloh, gue ikut Kelas Inspirasi yang notabene dese penggagasnya udah 2 kali), Slank (perlu gue jelasin kenapa?), Ayu Utami, Dewi Lestari, Joko Anwar, Mira Lesmana, Riri Riza, Taufik Basari (pengacara yang sering membela kaum yang lemah tanpa dibayar), Surya Paloh (not a big fan of him, tapi setidaknya stasiun tv miliknya konsisten dari sejak berdiri sampai detik ini, masih jadi tv berita. Nggak peduli rating, iklan,dsb, berbeda sama tv lain yanh awalnya doang bagus, setelahnya ya ngikut pasar juga. Sule lagi.. Olga lagi.. -___-), Riza Primadi (iyeh ini mas bos zaman di Astro. Orang pinter dan biasanya tau 'dalemnya' orang-orang politik. Kalo dia dukung seseorang berarti udah tau dalemnya), Abraham Samad (ga literally ada di belakangnya, cuma dari dulu selalu bilang bahwa Jokowi orang baik), siapa lagi ya, silakan cek Twitter. Mereka yang pinter dan biasa jadi buzzer pintar, rata-rata pilih Jokowi. You name it, Ernest, Miund, Sheque, Newsplatter, Amrazing, dkk.. Belum lagi akun yang ingin perubahan sosial kaya @naikumum @gantijakarta @partaisocmed,dkk . Bahkan akun @liputan9 yang konyol juga lho!
Belum lagi masalah media yang ada di belakangnya. Nggak usahlah ngomongin segala dotcom yang banyak bisa dibikin orang, televisi aja. Seperti yang gue sebut di atas, Metro TV dari dulu konsisten dengan TV beritanya. Dan beritanya, bisa dibilang oke punya. Sementara yang sebelah didukung sama so-called-tv-berita TV One, yang sejak dulu sering disebut tv oon *maap ya, ini mah yang gue ambil dari pendapat umum orang aja*. Sering banget reporternya melontarkan pertanyaan standar bangsa, "Bagaimana perasaan Anda saat rumah Anda kebakaran?", ya keles orang bakal birang, "Duh, bangga banget deh". C'mon, as a journalist, kalian harusnya bisa mengembangkan pertanyaan lebih dari sekedar "Bagaimana perasaan Anda..".
Gue #teamJokowi sejak dia masih di Solo. Jadi gue nggak #teamJokowi karena baca tweet orang, ya. Tapi gue seneng banget,karena ternyata yang ada di pihak "kanan" (kalo berdasarkan gambar di kertas suara kan nomor 2 ada di kanan), adalah orang-orang yang memang pada dasarnya keren pemikirannya. Setidaknya, apa yang di benak gue benar tentang Jokowi, diamini atau diakui benar juga sama orang-orang yang pintar.
Yakin lah,Jokowi nggak sempurna. Tapi kalo dilihat dari dulu di Solo, dia orang punya niat baik.
Karena rekam jejak sulit dihapus, sementara butuh waktu seumur hidup untuk mendapat citra baik di masyarakat...
Mbak Lita, saya PNS, maka dari itu saya dihimbau untuk bersikap netral pada pilpres 9 Juni nanti Yang penting, datang saja dulu ke TPS. Urusan nyoblos, itu nomor DUA. Qiqiqiqiqiqiqiqi ;)
ReplyDeleteHOORAH! \m/
DeleteAduh ini aku bangeeet.. banyak teman-teman yang menurut aku udah teredukasi, tapi yaaa kok milih Prabowo karena males menganggap Jokowi cuma "boneka" Mega..
ReplyDeleteDuuh, yang udah ketauan disetir partai sama titip2an dari pihak2 lain siapa coba... uugh gemeees. tapi males jg koar2 jadinya malah suka berantem, hehehe...
Hahaha.. iyaaaa... kalau mereka mau dukung Prabowo, sok mangga atuh, ya. Tapi nggak imbang kalau mereka bilang males pilih Jokowi karena orang2 di belakangnya. Alasan yang ajaib..
DeleteWheeeew... Politik? Capedeee... Berdasarkan hasil perspektif yang ada di luaran, klo gw yg jelas ga mau "nikah" sama orang yg melanggar janji dan tidak membuktikan janji2 yg diucapkannya sendiri... Jadi mending nyelupin kelingking KIRI di botol tinta buat yang ngasih janji (lebih tepatnya visi misi jelas *omg*) dan belum terbukti melanggar janji.. Muehehehehehee (kalimat ribet)... Yang jelas pilpres besok gw netral ajalah; SATU dateng dulu ke tps trus coblos, DUA pulang... I love you all sodara2... hahahahaaiiii =))
ReplyDeleteYang penting mah yakin aja sama pilihan masing2 masnya :)
Deleteyup...absolutely mbak lit...
ReplyDeletealesan gw pilih jokowi...
1. karena rekam jejaknya
2. karena kubu sebelahnya black campaignya parah, sumpah parah abis. gak rasional pulak. Gak rela gw milih pilihan mereka. Berasa berada di jaman jahiliah.
Yap, research sih, yang penting :)
DeleteApalagi masalah black campaign itu emang nyebelin banget yaaak..
Tidak bisa lebih setuju dari ini. Saya #teamJokowi 100% nggak pake ragu, sampai nggak sabar pengen cepet2 9 Juli ;)
ReplyDeleteBtw, salam kenal Mbak Lita :)
Salam kenal juga!
DeleteKalau kitanya udah ragu, sekarang tugasnya meyakinkan orang lain, nih :)
Aku jg pilih nomor 2...mending jokowi daripada si wowo. Mnr ku org pilih prabowo karena:
ReplyDelete1. Anggota pks, jadi tipikal lah pendukung pks yg asal nyolot, udah di brain wash sama pemimpinnya
2. Masih mau tetep korup dg leluasa
3. Ngga pengen ahok jadi gubernur krn dia china
4. Ngga suka sama megawati
5. Sakit hati sama muhaimin iskandar wkwkwk
Tuh alesannya ga ada yg mutu
HAHAHAHAHA...
DeleteNov, aku setuju sama semua pendapatmu. Tapi aku juga kadang heran sama beberapa orang yang well educated (yang berarti mereka bisa research ya), kok masih pilih geng sono? Mungkin beberapa orang ga masalah sama wowo, tapi gengnya itu lhooo...
Ahahahaha, baru baca komennya Mba Nov hahahahahah setuju dari 1 -4 :)
Deleteeh ada 5 ya hahahaha sampe 5 aksude :P
DeleteAku pns Lit, udah jelas sih suka sama siapa tapi gag boleh ngajak ngajak (pasang foto termasuk ngajak) jadi so far aku LIKE LIKE LIKE yang milih apa yang ada di pikiranku.
ReplyDeleteLIKE this.
siapapun pilihannya yang penting yakin :)
Deleteyang penting kita g salah pilih pemimpin aja mbak
ReplyDeletesetujuuu :)
DeleteLita, aku sr sejak lama jadi mau comment gara2 gemes soal ini nih.. suamiku kebetulan jadi tim pemenangan pusat jokowi jk dan sering ngebantu tim medianya nah tim media ini kemarin2 pernah ditawarin oleh akun @triomacan utk nyewa mereka, tp mereka menolak.. idihh jelas bgt mereka ini akun bayaran yg isinya ga bisa dipertanggungjawabin, tp sayangnya gara2 isi akun ini banyak yg percaya begitu aja tanpa riset-kroscek sendiri ikut2an ho-oh ho-oh aja.. ngeri efeknya.. say no to black campaign deh.. -tantie-
ReplyDeleteWew, ini nyeremin banget! Untung aja nggak mau, ya. Tapi gue yakin, insyaallah tim JokowiJK mikir panjang untuk sewa buzzer apalagi yg track record-nya macam si TM ini. Btw, si akunnya TM juga di-suspend lho sekarang! Biar rasaaa...
Delete