Pesta Rakyat

Malam minggu kemarin, sama Igun dan Langit, gue ke Jakarta Car Free Night (CFN).
Sehari sebelumnya, gue bilang sama Igun bahwa akan ada Slank di sana. Tanpa dijawab (seperti biasa), gue rasa dia tau bahwa itu #kode gue ngajak ke sana. Sabtu siang, gue lihat tweet-nya @AbdeeNegara bilang bahwa Slank nggak main di CFN. Sore abis mandi, igun udah rapi, gue bilang Slank nggak main. Ya sudah, dia ada rencana mau rapat sama anak-anak pencinta alamnya.
Gue pun bergegas (ceile) lari-larian sore. Pas lewatin pos satpam, eh lagi pada nonton berita tentang keramaian CFN. Gue bbm Igun, kayanya seru juga ke sana. Akhirnya, lari baru dapet 2km, gue puter balik deh siap-siap berangkat ke CFN.
Jam 6 kami berangkat, muacetnya RUAR BIASA. Gue bolak balik bilang, nggak usah ke CFN, macet bener. Akhirnya kami keluar tol Semanggi, ga bisa putbal, lurus lewat MPR/DPR, belok ke arah Permata Hijau terus lewati TVRI. Tadinya mau ke Jakcloth, ga jadi juga, padet bener cyin!
Pas lewati Kuningan, malah belok kiri, teruuuus sampe ke arah Latuharhari, terus malah nembus ke jalan yang ke HI. Kami parkir di sana, yeay, akhirnya jadi ke CFN!
lautan manusia

Komentar gue: terharu!
Orang-orang bener-bener nampak enjoy selama di sana. Puenuhnya jangan ditanya! It is Pesta Rakyat yang sesungguhnya! Orang-orang bisa bersenang-senang tanpa dipungut biaya. Tua-muda, kaya-miskin, tumplek blek!
Banyak yang benar-benar menikmati panggung hiburan yang tersebar di beberapa titik Jl. Thamrin- Sudirman. Gue ga sampe jalan ke Monas, di depan Sarinah penuh banget cuy! Ada juga yang naik sepeda, ngajak anak jalan-jalan sampe bawa stroller, foto-foto, atau ya kaya kami ini, jalan-jalan doang.

Kami kemudian stay di jembatan penyeberangan depan Pullman. Ngeliatin lautan manusia dari atas. Terus sempet mampir depan bunderan HI, banyak anak-anak kecil lari-larian main air, hihi. Foto-foto bentar, terus makan di dekat situ, kemudian nongkrong di jembatan seberangnya gedung OCBC (cmiiw). It was fun!
Pergi bertiga, fotonya gantian, dah :D

Kata nyokap, hal seperti ini hanya terjadi zaman Ali Sadikin, gubernur kesayangan nan legendaris itu. Namanya, Malam Muda Mudi. Gue rasa banyak orang yang terharu dan gembira karena hal ini dihidupkan lagi sama duo Pak Jokowi dan Pak Ahok yang notabene 'bukan Putera Betawi'.
Sebagai #TeamJokowiAhok, gue bangga banget dah sama mereka berdua. Tanpa perlu biaya besar, mereka bisa bikin rakyatnya senang (walaupun mungkin hanya untuk semalam).
Pas banget Jumatnya Jokowi kan ultah, sempat banyak tweet baik yang positif dan negatif tentang beliau. Kalo gue sih mandangnya, pas dapet pemimpin yang baik, kenapa sih nggak didoain supaya tetap baik? Kenapa masih nyinyir? Macetnya Jakarta, yang bikin siapa? Ya penduduknya, kan? Mau seorang Superman pun nggak akan bisa benerin Jakarta/ sebuah kota kalo penduduknya nggak ikut berpartisipasi.
Contoh, pas gue jalan kaki ke arah Imam Bondjol, pas ujung itu kan mobil masih boleh lewat. Banyak banget mobil-mobil bunyiin klakson tanda nggak sabar karena nggak boleh jalan. Padahal polisi menghentikan mereka karena ingin mendahulukan pejalan kaki pengunjung CFN. Heartless bitch!
Btw, di CFN aka Pesta Rakyat kemarin, gue lihat ada pemandangan menarik. Seorang bapak polisi yang dikelilingi anak-anak kecil. Fyi, anak-anaknya ini anak-anak pemulung (kelihatannya)mereka rupanya terkagum-kagum sama aksesori yang dipakai si bapak. Ada yang pengen pake topinya, ikat pinggang, ada yang hanya memandang dengan tatapan kagum. Si bapak polisi ini, tersenyum, kemudian makein salah satu anak topinya. Duh, kalo bukan di Pesta Rakyat, mungkin hal ini nggak akan terjadi, ya :')

Powered by Telkomsel BlackBerry®











nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

1 comment:

  1. informasi yang sangat menari terima kasih sudah disampaikan salam sukses selalu !

    ReplyDelete