Di tahun 2013, gue pernah cerita mengenai mata gue yangbermasalah karena pakai contact lens. Sebenarnya di tahun 2016, masalah yang
sama sempat terulang kembali.
Iya, di blogpost itu kan gue cerita kalo gue akhirnya
memutuskan pakai kacamata aja, ya. Tapi namanya juga suka kecentilan, pas mata
udah enakan, ganti lagi pakai contact lens. Akhirnya? Ya bermasalah lagi.
Masalah mata yang di tahun 2016 ini, malah sangat nggak enak. Karena kalau
sebelumnya cuma pengelihatan aja yang nggak beres, saat itu malah sampe sakit.
Merem sakit, buka mata apalagi. Serba salah! Parnonya gue? 10000x lipat!
Ujungnya? Sama, kornea tergores. Maaf kalo sebelumnya gue
bilang retina, harusnya kornea! Jadi, lagi-lagi kornea gue kegores karena mata
gue kering dan dipakein contact lens. Akhirnya, balik pake kacamata lagi.
Sekian waktu berlalu, gue istiqamah pake kacamata terus. Di
2018 pertengahan, sempat curi-curi beberapa kali pakai contact lens, terutama
kalau lagi olahraga.
Di suatu hari yang indah, gue nyadar kalo “kok mata gue
burem, ya?”. Tertuduhnya? Tentu saja kacamata. Harus ganti, ini mah! Tapi
karena #ibubijak, maka gue mau ganti kacamata nanti aja sekalian pas kebetulan
mau masuk kantor baru di mana gue punya jatah penggantian kacamata dengan
plafon tertentu.
Tapi makin lama, makin ganggu banget. Bahkan nggak bisa
mengenali wajah orang, ganggu kalo lagi kerja karena nggak jelas lihat laptop,
DAN NYETIR SENDIRI kan, ya, kebetulaaaan…
Akhirnya suatu hari ke Optik Melawai [lagi] untuk cek mata.
Gue pikir, ya kalo harus ganti sekarang, yang mure-mure aja dulu lah. Daripada
tersiksa lahir batin.
Ternyata… hasilnya sama dengan tahun 2013. Nggak
ketemu-ketemu fokus, dan disarankan ke dokter mata aja. BHAIQ.
Kemudian gue ke JEC tercinta, seperti biasa pemeriksaan awal
dulu baru ketemu dokter. Di pemeriksaan awal memang mbaknya nggak bilang
apa-apa, pas di dalam baru dokternya periksa segala macam dan hasilnya:
korneanya luka. Sampe difoto yang pake alat apa tau itu, dikasih lihat ternyata
banyak goresan di mata gue yang nggak disadari. Dikasih obat tetes dan salep
mata aja, seminggu kemudian baru datang lagi untuk kontrol. Jadi udah ke dokter
pun, mata gue nggak sekonyong-konyong bisa ngeliat dengan kinclong, ya!
Kenapa nulis ini?
Jadi di Instagram kemarin sempat ada beberapa yang tanya
mengenai penglihatan menurun pas gue lagi iseng-iseng throwback di IG stories.
Ini beberapa poin yang gue rangkum berdasarkan pengalaman
gue 3x kena kasus yang sama:
- Gejala awal pengelihatan menurun biasanya diawali dengan mata buram, terasa kering, di kasus gue malah suka sampe periiiiiiih banget dan tau-tau air mata mengalir deras.
- Kata dokter yang terakhir sih, pemakaian contact lens, berhadapan dengan layar biru [handphone, TV, laptop, komputer, dkk]. Mungkin ada efeknya, tapi nggak pengaruh secara langsung.
- Harus rajin-rajin kasih pelembap mata. Ada obat tetes yang bentuknya per ampul itu, lupa mereknya apa tapi memang tidak disarankan pake yang modelan Ins** atau yang di warung-warung.
- Kalo gejala awal udah dirasain, sebaiknya langsung cek mata di optik dulu. Siapa tahu memang perlu ganti kacamata. Tapi kalau nggak bisa, segera ke dokter mata, ya.
- Walaupun pemakaian contact lens nggak pengaruh, tapi sebaiknya memang pake contact lens yang mereknya dipercaya dan belinya di tempat yang benar. Inget nggak pernah ada berita contact lens palsu? Iiih, seram banget, kan!
- Kalo memang pemakaian contact lens hanya untuk aksesori aja, sebaiknya dikurang-kurangi lah, shay! Biar gimana itu benda asing yang ada di mata.
Perkara mata, gue parno banget, sih.
Kebayang kan, waktu kontrol alias kedatangan ke-2, mbak di
pemeriksaan awal bilang “Pengelihatannya masih jelek banget nih, bu. Tapi
memang meningkat, sekarang 50%”. Kebayang nggak, kedatangan ke-2 pas udah
pengobatan seminggu obat tetes dan salep, itu naik jadi 50%. Ternyata pas
pertama itu, pengelihatan gue hanya 30%! Dan dengan pengelihatan segitu, gue
bolak balik meeting, presentasi, nyetir sendiri ke mana-mana. Haduuuuh, alhamdulillah
masih disayang Allah, dikasi keselamatan dan kelancaran aktivitas.
Oh iya, dokter gue waktu itu adalah Dr. Nashrul Ihsan, SpM.
Dokternya baik banget dan cukup agamis. Pas gue protes bilang “Berarti saya
harus bertahan dengan penglihatan begini selama seminggu ke depan lagi, dok?”.
Katanya, “Iya, sabar. Kamu lagi dicoba..”
Baiiiik….
haduh mba semoga cepet sembuh yaa, gw juga termasuk sensitif, kalau lagi kumat bintitan kaya yg bisul, dan pernah gatel terus mata panas sebelum tidur aja tapi pas di cek sih mata kering karena ac, aku pun gak kuat pake softlense, pasti gatel udahnya huhu..
ReplyDeleteAlhamdulillah udh membaik siih ini matanya. Cuma masih kapok pake soft lens, haha.. berhenti dulu deh, sampai batas waktu yang belum ditentukan :D
Delete