Puisi Basi

Dulu gue kayanya gampang banget bikin puisi, kenapa sekarang susah ya?

Kalimat-kalimat indah bisa dengan mudah mengalir dari otak ke tangan. Ho oh, jangan suruh ngomong deh gue, mendingan nulis/ ngetik aje. Puisi tentang cinta, patah hati, persahabatan, kelahiran, sampai tahun baru. Membuka kembali puisi yang gue tulis tangan beberapa tahun yang lalu saat ini, kadang suka takjub, "apa bener ini gue yang nulis ya?"
Apa mungkin saat itu gue masih memandang dunia secara naif ya? Sehingga hati gue, perasaan gue saat itu masih begitu sensitifnya menangkap keindahan sebuah rasa (bahkan patah hati sekalipun?)
Kehidupan pernikahan, berkeluarga, gue diartikan sebagai kehidupan paling kompleks sepanjang umur gue. Masalah tak lagi hanya berkutat tentang perasaan gue sendiri tapi juga anak, pasangan, keluarga, kerabat, dst dsb. Analisa amatir sih, dengan segala kerumitan ini membuat hati gue makin lama semakin menebal sehingga sudah nggak bisa lagi menangkap keindahan rasa untuk kemudian dirangkai melalui kata-kata.
Kalo lihat anak-anak sekolah, kuliah atau fresh grad, suka iri sih. Permasalahan hidup mereka masih berkisar seputar ujian, lulus, pacaran, putus, cari kerja. Semuanya berdasarkan keputusan diri sendiri kan tuh..
Rindu sih untuk merangkai kata-kata indah, tapi kalau dicoba, kenapa malah berkesan cheesy ya? Mungkin gue udah terlalu pesimis memandang hidup ini kali ya, tentang cinta misalnya, kalimat "malam ini tak lagi sama tanpa kehadiran bulan diatas sana", kalau dulu terdengar "weh, bole juga", sekarang jadi "cih, menye2 banget sih lo".

Seorang teman yang pernah membaca puisi2 saya baru2 ini bertanya, "saya rindu baca puisi kamu".
Gue bingung jawabnya, ga sempat? Nggak juga, buktinya sempat ngetwit, ngeblog, dst. Dan dulu juga bukan yang santai2 banget hidupnya.
Jadi palingan gue kasih jawaban konyol, "kemampuan gue menulis puisi kayanya sudah hilang kebawa sama air ketuban pas melahirkan".

Atau mungkin benar ya? Karena sekarang gue udah punya puisi paling indah yang pernah tercipta, berjudul: Langit Kilau Pelangi..

*lagingacoberat
sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

No comments:

Post a Comment