Kemaren gue tweet tentang 'di kala niat baik malah mengundang nyinyir'.
Gue ga mau dan ga bisa cerita secara kronologis mengenai hal ini. Nanti malah disangka show off :)
Intinya, gue heran aja sama orang-orang yang nyinyir dengan perbuatan baik yang udah kita lakukan. Gue nggak bilang gue sudah melakukan hal baik, karena gue, elo, atau siapapun nggak tau, perbuatan baik ini, baik kata siapa.
Dan gue yakin, orang yang ngomong bahwa gue show off, juga ga tau apa maksud dari perbuatan gue. Dia juga ga tau gue siapa dan apa cerita di balik perbuatan gue.
It is sad, you know. Ga ada maksud hati supaya gue dibilang si baik hati, peduli sesama, and so on. Ga penting buat gue! Kalo itu penting, dari awal gue udah bawa ga cuma segitu. Kalo itu penting, gue bakal nenteng ke mana-mana.
Kepedulian terhadap sesama bukan hal yang harus digembar-gemborin atau diajak-ajak, tapi harus datang dari hati.
Kalo gue tweet setelahnya, posting di socmed setelahnya, atau cerita ke orang lain, ga lain hanya untuk menggambarkan bahwa gue SANGAT merasa bersyukur barang yang gue bawa bisa bermanfaat untuk orang lain. Barang yang selama ini dilupakan, ditaro di pojokan gudang, ternyata berharga dan dirindukan oleh orang lain. I wanna share my feeling, bukan barang yang gue bawa atau perbuatan yang gue lakukan. Gue pengen berbagi perasaan yang gue rasain. Dan berharap orang lain bisa merasakan.
Tapi rupanya salah, ya. Masih banyak orang-orang berpikiran sempit dan menganggapnya beda. Kalo kata seorang teman, "itu tantangannya berbuat baik". Setuju banget.
Singkat kata, daripada lo nyinyirin sama apa yang gue lakukan, mendingan lo lakukan apa yang menurut lo nggak show off aja, gimana?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Lit,
ReplyDeleteFrankly speaking ya, gw akhir-akhir ini merasa baik di dunia maya maupun di socmed orang cenderung mempertanyakan spirit orang melakukan satu kebaikan.
Yah dinyinyirin pencitraan lah, pamer lah.
Semakin loe sinis melihat hidup ini, maka loe dianggap eksis. #eh apa ini perasaan gw doang yak.
But eniwei, justru kita harusnya kasian lho sama orang kayak gini. Karena mereka gak diberikan kesempatan untuk melihat 'aura positip'. Udah gitu aja kalo gw mah.
Iya, sih, Ndah. Nggak memungkiri juga mungkin gue pernah melakukan hal tersebut. Kalo yang baru kejadian di gue, sih, bukan via socmed. Tapi ini jadi bahan introspeksi diri gue ke depannya, sih :)
ReplyDelete