Kalau 2 tahun lalu, pas gue ulang tahun dia di KL lalu mengucapkannya kecepatan, maka tahun ini dia lagi di Papua. Weks, jauh bener. Iya ya, rasaan Papua lebih jauh daripada KL.
Jadwalnya dia berangkat Senin 24 September ( eh, apa 17 Sep? Payah betul ingatan gue). Pesawat jam 9 malam. Pesawatnya transit di Surabaya, lalu transit di Makassar, baru menuju Papua. Beberapa saat setelah take off ke Papua, eh balik lagi ke Makassar karena... mesinnya rusak *sigh* serem amat.
Alhasil nunggu 12 jam sampai mesinnya bener, lalu baru terbang ke Papua. Tiba di Timika, nggak langsung syuting. Karena lokasi syutingnya sendiri letaknya 2 jam dari Timika, kalau naik helikopter. Berhubung cuaca buruk, akhirnya diputuskan lewat jalan darat. Sedap bener perjalanan suami sayah :D
Tapi alhamdulillah sih, lokasi syutingnya kali ini nggak terpencil-terpencil amat. Sinyal kenceng (cuma telkomsel doang) jadi bisa kontak-kontakan terus. Sebelumnya dong, ke pedalaman Papua bener. Boro-boro ada tv, sinyal handphone segala. Mandi aja susah.
Bicara soal kontak-kontakan selama pergi tugas ke luar kota/ negeri, gue sama suami memang nggak terlalu rempong. Contoh pas dia ke Jepang selama sebulan beberapa tahun yang lalu, kebetulan handphone-nya dia belum pake yang canggih-canggihan. Jadi gue baru terima kabar bahwa dia udah sampe sana dan syuting segala macam dimana-dimananya itu sekitar 2-3 hari setelah dia tiba dan ada kesempatan buka laptop untuk konek ke internet.
Terus pas lagi gue ke Nias akhir tahun lalu, komunikasi ya sebatas gue sampe disana, nanyain kabar Langit, gitu2 ajalah. Nggak yang harus setiap hari kabar-kabaran. Pas kepulangan dari Nias delay pun, ya sudah. Nggak ada kecewa atau marah atau gimana. Nikmati aja, toh gue kesana untuk kerja. Demikian pun kalau dia kemana-mana, untuk kerja.
Mungkin juga karena gue tau, dia kan kerjanya fisik, ya, jadi kalo direcokin cerita remeh temeh seperti misalnya, sakit kepala, anak nggak mau makan, dst dsb, yang ada udah capek fisik, masih ditambah dengan mikirin gituan. Ga tega aja, gue-nya.
Balik lagi ke masalah ulang tahun, berhubung Pulau Jawa masuknya WIB, sementara Papua WIT, beda 2 jam dong. Maka gue ngucapin selamat ulang tahun tanggal 29 Sept jam 10 malam WIB. Eh, bukannya terimakasih, malah dibilang, "Lah, baru jam 10 kan disana? Bukannya zona waktu mau disamain sekarang?". Ih, menegetehe :p
Btw, barusan dikirimi foto Tembagapura, katanya seharian ini hujan plus turun butiran salju. Iiiih, aku iri!
Pengen banget kesana, atau ke Morotai kaya kakak gue, atau ke Nias lagi, ke daerah2 yang nggak biasa deh, gitu.
Eh satu lagi deh, tgl 29 kemaren juga pengumuman salah satu festival film dokumenter, jadi dokumenter Setengah Gerobak yang dia bikin sama teman-temannya, alhamdulillah peringkat ketiga. Lumayaaaan :D
No comments:
Post a Comment