Sebatang Pohon di Kala Senja

Beberapa waktu lalu kita bersama-sama menanam harapan di bawah pohon itu.

Awalnya, kita sama-sama rajin memupuk pohon itu agar tumbuh sempurna, berdaun rindang dan berbuah lebat.
Begitu sering kita menatapnya bersama, bercerita tentang harapan yang pernah kita tanam dibawahnya.
Menghabiskan hari, dari pagi hingga malam menjelang saling bercerita berapa daun yang jatuh atau bagaimana bakal buahnya muncul.
Menjaganya agar tak sebuah tangan yang nakal menghampirinya. Agar angin pun tak meruntuhkan daunnya.

Seiring berjalannya waktu, mungkin kita merasa pohon itu akan tetap tumbuh tanpa perlu kita tengok. Tanpa perlu kita pupuk.
Mungkin kita percaya bahwa pohon itu telah menjadi ikatan.

Tapi ternyata perkiraan itu salah!
Kita tak lagi menjadi kita. Kita dengan egoisnya hanyalah menjadi aku dan kamu. Yang tak lagi satu.
Pohon itu lama kelamaan tak melindungi aku dan kamu untuk menjadi kita.
Pohon itu tak lagi sedap dipandang mata. Angin telah meruntuhkan sebagian daunnya. Bakal buahnya pun tak lagi ada. Batangnya hanya menjadi onggokan kayu cokelat tua yang tak berguna. Tangan2 nakal mulai menorehkan coretan iseng di batang pohon yang tadinya begitu kita puja.

Di sudut hati, ingin aku memandangnya lagi bersamamu di kala senja berkilau keemasan.
Di sudut hati, ingin aku memupuknya kembali agar harapan kita yang tertanam dibawahnya ikut subur.
Aku tau, butuh kita untuk menghijaukannya kembali.
Bukan hanya aku, atau hanya kamu.

Atau,
Haruskah aku mengikuti maumu untuk menebang pohon itu dan membiarkan harapan kita terkubur selamanya?

Yang aku tau, pohon itu dikala senja tak lagi indah jika kuhanya memandangnya seorang diri..


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

3 comments:

  1. nice posting mak.... suka bangeett dan makna nya daleem :)

    ReplyDelete
  2. hai mb.litaa.. (bener kaan??)
    story mu yang ini sangat menyentuhku mb..
    jadi pengen nangiss.. huhuhuhu.. T_T

    karena kini hanya ada aku dan dia.. bukan kami..
    lho kog jadi curcol.. hehehe.. :D

    ReplyDelete
  3. @Nike, makasih looowh..

    @Ilmi, loooh, mewakili ya? Hihihi... Mari mewek bersama :D

    ReplyDelete