Setelah terakhir ke museum di Kota Tua, dan jalan-jalansejarah ke Cirebon, kemarin Langit nagih janji ke museum lagi. Dia minta ke
Museum IPTEK. Ah gampil, di TMII ini. Cus deh berangkat.
Sebenernya nggak ekspektasi terlalu tinggi pas ke sini. Yang
penting memenuhi janji, aja. Eh emang dasar namanya manusia, nggak ada
kapok-kapoknya. Jangan merendahkan sesuatu sebelum mengalami, melihat, merasakan
sendiri.
Testimoni dalam satu kata buat museum atau nama resminya
adalah pusat Peragaan IPTEK ini adalah: KEREN.
Begitu masuk, langsung disambut dengan area binatang purba:
dinosaurus dan kawan-kawan. Yang bikin keren selain ukurannya yang besaaar,
ada efek suara dan bagian-bagian tubuh dino dan kawan-kawan yang bisa gerak.
Gue hepi banget ngelihat ekspresi muka Langit saat lihat ini. Priceless!!
Di dinding banyak nama dan short bio para ilmuwan
internasional. Mulai dari Newton sampai Copernicus. Dari Einstein sampai Bell.
Satu per satu kami baca dan obrolin sampe gue nggak bisa jawab, baru pindah.
Haha.
Kemudian kami pindah ke area tsunami. Di sini juga seru. Ada
rumah buat simulasi gempa, perangkat-perangkat pengenal gempa dan kawan-kawannya,
lalu ada juga maket yang membuat anak-anak ngerti apa itu tsunami secara
mudah.
Jadi Langit menekan alat seperti pompa yang kemudian bakal menimbulkan gelombang seperti tsunami, semakin kuat gelombangnya, maka maket rumah yang ada di sebelah kiri foto akan tumbang |
Area ini dijadiin satu sama yang memahami aneka gaya seperti
gaya gerak dan sebagainya. Jangan suruh gue jelasin secara science, ya. Secara
sini resminya adalah anak IPS dan dalam hatinya adalah anak Bahasa. Jadi gue
kemarin ya hanya menikmati dan menjelaskan sebisa-bisanya. Kalo kehabisan kata
untuk menjelaskan, ya nanya aja sama mbak/ masnya, baca keterangan/ browsing. Haha.
Alat peraganya sendiri buanyak banget. Dan serunya, karena
ini judulnya bukan museum melainkan pusat peraga, maka semua alat bisa dicoba. Iya,
semua alat boleh dicoba. Mulai dari yang aliran listrik bikin rambut berdiri,
sampai maze mirror. Dari human yoyo [ini terbaik, sih, gue nyobain dan nggak
mau berhenti, haha] sampai peraga bayangan. Kemudian ada beberapa area yang
terpisah seperti area cahaya dan ilusi, jadi kaya masuk ke dalam ruangan lagi
dan banyak alat peraga di dalamnya.
rambutnya Langit berdiri! Haha |
Entah ini namanya apa, tapi si orang yang di dalam alat peraga itu nanti diteguling-tegulingin, keluar-keluar pusing :)) |
ini juga seru, area laser gitu. Jadi kita lewat nggak boleh kena sinar lasernya, kalo kena nanti alat bunyi dan poin kita kecil. FUN! |
Mirror Maze, mirip kaya rumah kaca di Dufan |
Di area halaman juga masih banyak alat peraga, lho. Yang kami
coba kemarin adalah parabola berbisik dan timbangan raksasa. Parabola Berbisik
seru banget sih, jadi ada 2 parabola posisinya berhadapan berjarak sekitar 2
meter, kemudian gue sama Langit berdiri di hadapan masing-masing parabola
saling memunggungi dan ngomong berbisik. Saat gue ngomong, Langit bisa dengat
begitu juga sebaliknya. Langit tercengang-cengang, “keren banget buuuu”, haha!
Gue sama Langit masuk ke Pusat Peraga IPTEK sekitar jam 1
siang, kami keluar dari sini jam….16.15! Betah banget, di dalam! Haha. Selain alat
peraga, di jam-jam tertentu ada juga beberapa demo sains kemarin kami masuk ke
demo sains percobaan-percobaan gitu sama demo roket air. Selain kedua demo
tersebut ada beberapa demo lain, salah satunya yang gue inget adalah mengamati
matahari. Aneka demo ini ada jam-jamnya. Nggak usah khawatir ketinggalan,
karena para petugas biasanya menghampiri pengunjung satu per satu untuk
menawarkan mau ikut lihat demonya apa nggak plus ada juga pengumuman lewat
speaker gitu demo apa yang segera dimulai.
Demo Roket Air |
Alatnya befungsi semua nggak? Kemarin yang gue coba sih, berfungsi
semua, ya. Segala dongkrak, menyalakan listrik dengan tenaga kayuh, sampe
mikroskop, dkk sih, aman. Satu-satunya yang nggak gue coba adalah naik sepeda
di atas kabel. Nggak nyobain karena berat badannya maksimal Cuma boleh 50kg. Hiks.
Sayangnya gue lebih dari 50kg :’(
Fasilitas di dalam area Pusat Peraga IPTEK TMII lengkap,
sih. Toilet banyak, ada musala, kantin-kantin kecil jualan snack, tempat duduk
buat istirahat juga banyak, foto-foto? Wah bisa banget!
Harga tiket masuk Pusat Peraga IPTEK Taman Mini adalah
Rp16,500 per orang. Terus harga tiket masuk TMII-nya di akhir pekan adalah
Rp15,000 per orang dan per mobil. Lumayan lah ya, less than Rp100,000 udah
dapet girang banget, anaknya.
Sementara jam operasional Pusat Peraga IPTEK TMII adalah jam
10.00-16.30, sama seperti kebanyakan museum di area TMII lainnya. Kemarin pas
keluar dari sini, Langit minta ke museum lain, sayangnya pas kami udah parkir
depan Museum Transportasi, eh udah nggak terima pengunjung lagi. Karena sudah
hampir jam 16.30, jam tutup mereka.
Minggu depan, Langit nagih lagi keliling museum. Mungkin akan
kami jelajahi dulu TMII baru ke area lain, deh! Ada yang mau barengan?
No comments:
Post a Comment