Gue gemes banget baca berita kemarin tentang sejumlah mahasiswa yang demo lalu bakar ban dan bahkan lempar-lemparin tinja. Gila apa?
Alibi yang mereka lontarkan, ""Karena menunjukkan pemerintahan ini telah kotor. Kita kan anti kekerasan makanya kita pilih yang lembut," yaitu dengan melemparkan tinja. (diambil dari detik.com)
Anak-anak muda yang harusnya penerus bangsa ini, apa yang ada di otak mereka ya? Apa dengan melakukan tindakan itu lalu pemerintah bakal bersih dari koruptor? Macet Jakarta akan berkurang? Atau presiden berhenti nyanyi *eaaa, yang terakhir ini ngaco*, hihihi..
Gue sih nggak memandang sebelah mata dengan tindakan demonstrasi ya, dulu suami gue juga salah satu yang ada di garis depan kalo ada demo (tapi era 90an sih, hihihi, ketauan usia). Tapi kayanya dulu demo nggak selalu bakar ban, rusuh atau saling dorong sama aparat kepolisian deh.
Postingan ini nggak bermaksud ngomongin politik sih, secara gue nggak paham politik juga. Cuma gue sedih aja, dengan aneka demo yang terjadi, sudahannya pasti sampah dimana-mana. Yang kudu bebersih siapa? Yah, pastinya petugas kebersihan kan? Mending sh, kalo sampahnya hanya botol minuman atau kertas, lumayan buat pemulung barang bekas. Lah kalo bekas demonya ini tinja?
Hei, pemuda-pemuda pemberani penerus bangsa, kalian mikir sampai situ nggak? Kalian anggap pekerjaan sebagai petugas kebersihan jalan itu nggak keren kan? Hargai dong mereka, jangan menambah beban kerja mereka dengan harus membersihkan kotoran manusia yang notabene harusnya bukan disitu tempatnya.
Sebenarnya kalian demo untuk siapa sih? Atas nama rakyat? Rakyat yang mana, apakah orang-orang yang harus membersihkan sisa tindakan kalian itu yang mau diwakili?
Harusnya ada cara yang lebih elegan untuk mengkritisi pemerintah, yang pasti bukan dengan mengotori tempat dimana kalian mencari ilmu, orangtua kalian mencari uang atau membuat kemacetan sehingga banyak pencari nafkah yang tertunda hingga berjam-jam untuk sampai kerumah.
Plis deh!
#gasante
No comments:
Post a Comment