Di blog ini gue cukup sering tentang pertemanan gue sama
lawan jenis. Ya emang kebetulan, gue tipe yang cepet akrab sama lawan jenis
juga sih. Tapi apa berarti gue nggak punya ‘geng’ cewek? Punya dong!
Kalo geng cewek yang gue miliki, emang kebanyakan mengikuti stages
of life. Misalnya pas kuliah, kerja, lalu punya anak, dan sebagainya.
Zaman Kuliah
Di era kuliah ini gue ada ‘geng’ berenam. Sisterhood ini
berlangsung sampai sekarang sih, tapi emang karena kesibukan masing-masing
serta letak geografis alias rumah yang mencar-mencar, alhasil jaraaaaaang
banget ketemuan. Setahun sekali ketemu rasanya udah bagus banget. Haha.
Geng Jemputan
Nah kalo ini sih geng terbaru dan yang lagi intens banget
gitu, secara anak kami berada dalam satu sekolahan dan satu jemputan yang
isinya ya hanya anak kami berempat. Jemputan tak resmi sih sebenernya, ini salah
satu Eyang ada yang mau antar jemput jadi ya sudahlah gabung.
Karena hal itulah jadi kami ya setiap hari berhubungan. Entah
untuk nanyain PR, kegiatan anak-anak, gossip kerja, sampe curcol. Kebetulan juga
kami berempat jenis pekerjaannya saling berhubungan, jadi lumayan nyambung satu
sama lain. Terus daerah bekerja juga saling berdekatan, jadi lumayan sering
bareng berangkat atau pulang kantor. Belum lagi playdate di akhir pekan atau
liburan sekolah yang suka dilakukan, makin ikrib lah!
Jadi kalo ada yang bilang geng ibu-ibu sekolahan itu kejam,
aih mungkin belum ketemu sama kami ya? Para mamazilla wannabe! Hohoho
Kemudian gue mikir panjang, geng cewek gue apa lagi ya?
Ada beberapa grup chat yang isinya cewek semua seperti Tim
Sayah, Al Galaxiyah atau Geng Diplomat. Haha. Tapi rasanya belum termasuk geng
ya, karena emang ‘pertemuan’ kami lebih sering di grup chat alih-alih ketemu
langsung. But somehow, mereka adalah support group aktif gue saat ini.
Kemudian gue ngeh bahwa zaman semakin berubah. Yang namanya
pertemanan bukan lagi harus ketemu setiap hari, pergi ke mana-mana barengan,
dan seterusnya. Tapi sekarang pertemanan just a click away.
Apalagi dengan maraknya sosial media yang harus diakui,
membuat konsep pertemanan berubah. Saling follow, bisa dibilang temenan. Sahabat
nggak nge-like foto kita, kita anggap dia nggak asik. Atau bahkan, bela-belain
ikut nongkrong, karena kalo nggak ikut ntar nggak eksis di dunia maya (ada
lho!). Dan seterusnya. Ah tapi ini rasanya dibahas di lain waktu aja ya.
Intinya sih, walaupun katanya berteman sama cewek itu ribet,
tapi seorang perempuan tetap butuh teman perempuan. Ya, teman lelaki gue menyanyikan
“She will be loved” waktu gue putus sama salah satu pacar tapi sama teman
perempuan bisa jadi sekutu yang baik saat memusuhi seseorang :D
kak...aku kok gak pernah punya geng sampe sekarang.Apakah aku masuk golongan solitaire? Apakah aku gak normal?
ReplyDeleteSuper normal! Hahahaha
DeleteIyaa di setiap tahapan hidup biasanya kita bakal nemu dan berkumpul sama org2 yg sejenis baik pemikiran, gaya hidup dkk deh. Kalo ga ada, mungkin belum nemu aja :D
ReplyDelete