Masalah
gula dan kesehatan itu ada beberapa kali gue sebut di blog gue. Bukannya
apa-apa ya, gue pribadi merasa kalo gula itu emang kerap jadi sumber penyakit.
Nggak usah jauh-jauh ke diabetes, atau kegemukan, yang gampil mah bikin anak
jadi sugar rush aja!
Nah, gue
ini sebenarnya doyaaan banget sama makanan manis. Tapi beberapa tahun
belakangan, gue memang sengaja nge-cut sugar intake demi kesehatan. Serius ini
mah.
Kenapa
untuk kesehatan harus cut sugar intake, bukannya rajin olahraga, ikut diet
kekinian atau makan sehat yang mengganti makan?
Pertama,
gue tipe doyan makan. Gue makan apaan aja. Apalagi nyokap gue kalo masak enak
banget :p Walaupun Alhamdulillah, gue berusaha makan makanan yang benar.
Maksudnya ya makanan yang pengolahannya gue tau, bukan makanan pabrikan deh
istilahnya. Untuk karbohidrat juga sebisa mungkin gue nggak nasi putih.
Kedua,
nge-cut sugar intake adalah hal yang paling sederhana. Sesederhana nggak pesan
es teh manis kalau lagi makan siang di kantin kantor, nggak beli minuman soda dingin
kalau lagi nonton di bioskop, nggak menambahkan gula ke dalam kopi [oh kalau
ini memang sebaiknya jangan, karena gula bisa mengubah cita rasa kopi :D ], dan seterusnya.
Tapi ya,
gue paham sih bahwasanya kita semua ini pada dasarnya doyan manis. Nah, gimana
caranya supaya masih bisa menikmati rasa manis tapi nggak takut sama penyakit?
Mengurangi
sugar intake seperti yang gue lakukan.
Tahu kan
bahwa dalam 1 hari, seseorang itu maksimal boleh mengonsumsi gula hanya 4
sendok makan alias 50 gram?
Nah lho.
bangun pagi ngeteh gulanya berapa sendok? Sarapan roti dengan selai cokelat,
gulanya kalau ditakar ke dalam sendok, sudah berapa banyak? Makan siang di
kantin kantor, minumnya es teh manis. Sore-sore ngopi di kedai kopi kekinian,
nggak enak kalau nggak ditambah gula. Dan seterusnya. Sudah lebih dari jumlah
maksimal yang boleh diminum oleh kita lho!
Belum lagi
dengan minuman manis dalam kemasan yang dijual bebas, hadeh! Pernah ngecek
label kandungannya? Berapa banyak gula yang terkandung dalam 1 botol minuman
tersebut? Beberapa minuman manis yang gue tau sih, bisa mengandung hingga
18gram per serving-nya. Bisa dibayangkan, ‘jatah’ kita menikmati gula hanya
50gr, kalau 18gr sudah diambil oleh sebotol minuman manis dalam kemasan yang
kita tenggak siang-siang dengan alasan butuh kesegaran, lalu berapa banyak gula
yang kita konsumsi seharian?
Asal tau
aja nih, berdasarkan Journal of the American College of Cardiology tahun 2015, mengonsumsi
1-2 sajian minuman bergula per hari itu ternyata berasosiasi dengan:
-
Diabetes
tipe 2 sebesar 26%
-
Serangan
jantung sebesar 35%
-
Stroke
sebesar 16%
Mbak Susana,
Head of Nutrifood Research Center,
bilang saat ini, angka penderita penyakit tidak menular, seperti penyakit
jantung, hipertensi, diabetes, dan stroke, makin meningkat. Jadi kalau dulu,
banyak kematian terjadi akibat penyakit menular, seperti TBC, pneumonia,
malaria. Tapi berdasarkan data WHO, saat ini banyak kematian yang justru
diakibatkan oleh penyakit tidak menular, di Indonesia saja penyebab kematian
karena penyakit tidak menular ini mencapai 71%.
Nah, khusus penyakit diabetes, setiap tahunnya selalu ada
peningkatan angka penderita di Indonesia. Malah diperkirakan tahun 2030 nanti,
akan ada 1 penderita diabetes dari 7 orang penduduk Indonesia!
Seram kaaaan?
Ayolah, minimal hilangkan kebiasaan minuman manis dalam kemasan dulu!
Kemudian, kalau
nggak bisa mengurangi minuman manis, gimana?
Sumber pemanis
rendah kalori ini ada acesulfame-K, sucralose, stevia dan aspartame. Dari 4
sumber pemanis itu, ada 1 yang gue baru tau, yaitu stevia.
Beberapa minggu lalu, gue diundang ke acara yang digagas
oleh Nutrifood untuk mengenalkan si Tropicana Slim Stevia. Awalnya gue mengira embel-embel
Stevia di belakang Tropicana Slim adalah merek semata, hehe. Ternyata eh,
ternyata, stevia adalah tumbuhan yang menjadi sumber pemanis makanan/ minuman.
The sugar substitute is extracted from the stevia plant. A species called Stevia rebaudiana is naturally grown in Brazil and Paraguay, where it has been used for hundreds of years to sweeten foods and treat burns and stomach discomfort – baca selengkapnya di sini
Setelah cobain Tropicana Slim Stevia, gue baru nyadar bahwa
manisnya nggak kalah sama gula yang biasa kita konsumsi. Kalau ada yang bilang
pemanis rendah kalori itu rasanya nggak enak, nah, harus coba Tropicana Slim Stevia,
deh.
Berdasarkan link yang gue kasih di atas itu, kemanisan
tumbuhan stevia bisa 200 kali lebih manis daripada gula biasa. Nah, Tropicana Slim
Stevia ini dalam 1 sachet setara dengan 2 sendok teh gula. Jadi kalau lo nggak
biasa minum teh atau kopi tanpa gula, masih bisa menikmati manisnya [kehidupan
#ehsalah] dengan menggunakan Tropicana Slim Stevia tanpa rasa bersalah.
Selain itu, buat yang doyan masak atau baking, nggak usah
khawatir. Tropicana Slim Stevia ini terbukti bisa digunakan untuk masak juga. Dikira-kira
aja sendiri takarannya gimana kalau dalam 1 sachet setara dengan 2 sendok teh
gula. Nah, kalau dalam resep harus pakai 100gr gula pasir, berarti harus pakai
Tropicana Slim Stevia berapa sachet [jangan tanya gue, baca resep aja nggak
bisa, hehe]
Carrot cake pake Tropicana Slim Stevia |
Boleh diminum sama anak-anak?
Boleh banget. Justru menurut gue, sejak kecil anak-anak
harus dijaga asupan gulanya. Selain sugar rush yang bikin ibu-ibu sakit kepala,
inget… diabetes zaman sekarang itu banyak terjadi karena gaya hidup yang tak
terkontrol. Namanya anak-anak kan doyan banget tuh, sama yang manis-manis. Kalau
nggak kita jagain sejak dini, nanti gedenya gimana x_x
Berapa banyak Tropicana Slim Stevia boleh dikonsumsi dalam
sehari?
Hingga 10 sachet per hari, masih aman, menurut Mbak Susan.
Jujur, semakin bertambah usia berarti kan jatah hidup kita
di dunia ini semakin berkurang, ya. Kalau gue sih nggak mau jatuh sakit hanya
karena kebodohan kita nggak menjaga pola makan/ gaya hidup. Memang, namanya
penyakit itu datangnya dari Yang Maha Kuasa, tapi kalau bisa dihindari dan
dijaga sebelumnya, kenapa nggak?
Cita-cita gue cuma satu kok, melihat anak gue tumbuh besar
dan dewasa, melihat dia naik ke pelaminan [ini kejauhan, nampaknya] DALAM
KONDISI SEHAT. Bukannya cita-cita kita semua begitu?
Jadi, yuk, hidup sehat!
waktu aku glamping di bogor setahun lalu, aku nyobain teh dari daun stevia. itu udah manis banget mbak, dan enak...bahkan, ownernya nanem dan ngolah daun stevianya sendiri. seneng kalo udh ada yg gampang dicari skrg..tp jd nyesel juga dulu ga sempet nyetok teh stevia heuheu
ReplyDeleteEh bisa ya nanem daun stevia sendiri? Ih penasaran deh, gue, jadinya. Kalo diolah sendiri, gimana caranya dah? Apa bisa kaya tebu gitu?
Delete