Setelah hari pertama yang padat merayap, kami tidur
kemalaman. Yang mengakibatkan, bangun kesiangan. Haha.
Jadwal day 2 itu memang nyeberang ke Nusa Lembongan.
Kebetulan, sahabat gue zaman SMA, start his own business: Sunrise Fast Cruise,check their website here atau follow akun media sosialnya, ya. Atau pakai password 'temannya Lita' siapa tahu dapet diskon :D
Nah, jauh-jauh hari emang udah bilang, ke Bali wajib
nyeberang ke Lembongan pake kapal dia. Kebetulan gue udah pernah ke Lembongan
tahun 2013, masih sepi tapi emang kece banget di sana. Makanya gue nggak
keberatan untuk ke sana lagi.
Kapal berangkat jam 8.30, jam 8 masih di rumah sepupu gue di
Denpasar! Mana katanya kalo pagi suka macet. Kan gue deg-degan, ya. Gue pun
diantar ke Sanur sama tante gue yang canggih dah, mau direpotin sama
keponakannya ini. "Kan jarang-jarang ke sini, nggak apa-apa kok",
katanya. Baique.
Keuber nggak? Lima menit sebelum 8.30, sampe! Dari tempat turun
mobil ke dermaga, lumayan jalannya. Mana cuma berdua Langit dan bawa koper.
Haha. Tumben lah ini perjalanan bawa koper, biasanya kan ransel aja. Tapi wajar
ya, secara seminggu perginya.
Masuk kapal, duduk di dekat pintu. Tahu-tahu, dicolek sama
kru kapal, diajak duduk di atas. Okede. Pas naik, lah tempat duduknya cuma ada
pas di belakang kapten kapal. Spesial bener, dah! Syahrini life!!
Nyobain nyetir, katanya. Siapa tahu punya kapal juga nanti, ya, nak? AMIN! |
Perjalanan nyeberang ke Lembongan hanya sekitar 30-45 menit.
Sebentar ya, dibanding waktu ke Karimun Jawa yang 6 jam atau terakhir kemarin
ke Pulau Macan 90 menit [dan gue lupa belum nulis tentang ini].
Sampe di dermaga Lembongan, langsung disambut sahabat gue,
Mido dan Enna, istrinya. Nginep di mana kami? Persis 10 langkah dari pantai.
Ntap!
My favorite couple. Yang laki sahabat dari zaman SMA, bahkan kata bininya "kaya kentut sama t*i", haha. Sementara bininya 'terjerumus' jadi sahabatan juga. Thanks Bunbun dan Buya :* |
Setelah istirahat sebentar dan makan siang, kami siap-siap
snorkeling. Oh iya, ndilalah satu lagi anak ICAS, si Rama juga lagi ke
Bali dan bisa nyeberang di hari yang sama. Canggih!
Buset, terakhir ke luar kota sama mereka belasan tahun yang lalu! |
Snorkeling di Lembongan itu, titiknya banyak. Karena kalo lo
ke Lembongan, bisa sekaligus ke Ceningan dan Penida. Gue sempat dikasih lihat
titik-titik tempat snorkeling yang bagus mulai dari yang cetek, sampe yang
wajib sertifikat diving.
Karena kemarin bawa anak-anak, maka nggak ambisius. Hanya
maksimal 3 titik. Eh, sayang ombak lagi gede banget [lah gue jadi inget pas ke
Pulau Macan kan ya], akhirnya hanya ke 2 titik aja. Manta Point dan Crystal
Point Penida.
Manta Point ini tempat di mana kita berenang bareng sana
ikan Manta. Tenang, gue juga baru tau ikan Manta itu kaya gimana kemarin, kok.
Dia kaya pari gitu, nggak bahaya asal jangan kena ekornya. Ikan-ikan ini
berenangnya relatif di atas, jadi gampang banget kelihatan. Gue nggak turun di
sini, karena ombak gede dan kita rada dekat karang. Ngeri bok! Masalahnya kalo
gue turun, pasti Langit minta turun. Lah sini aja bukan jagoan kalo kaki nggak
napak tanah, apa kabar kalo anaknya ikut turun? Bawa sendiri aja susah, apalagi
sama Langit? Haha.
Sedekat ini! Tentu bukan saya, ini Pak Mido yang memang manusia ikan :)) |
Tapi cukup lama sih di sini, karena anak-anak hepi ngeliatin
Ikan Manta yang mondar mandir di sekeliling kapal.
tuh, sedekat itu! |
Pas angin udah lebih kencang lagi, akhirnya kami cabut ke
Crystal Point.
Nah, Crystal Point ini dekat sama pantai Penida. Karangnya
baguuuuuus, ikan-ikannya juga bagus, airnya jernih. Tapi sayang, banyak sampah
:'(
Malu banget ketika ada bule berenang sambil bawain sampah,
terus dia kasih ke kapal kami, dan dia bilang kalo tempat ini tuh bagus banget,
tapi kenapa banyak sampahnya. Lo nggak malu kalo negara lo yang dibilang indah
ini dipenuhi sampah.
Huhu, tengsin bro.
Tapi kalo kata Mido, sampah-sampah itu bukan semata dari
daratan di gugusan Penida, Lembongan, Ceningan. Tapi memang sampah yang
kebawa dari Denpasar, terus karena si Crystal Point ini bentuknya kaya cekungan
[yaampun lupa istilah geografinya apa] maka sampah jadi banyak terjebak di area
situ. Jadi bukan semata-mata karena warga sekitar, ya.
Di Crystal Point ini lumayan cukup lah buat Langit
nyemplung. Gue sendiri, sebenernya merasa kurang eksplor area ini. Soalnya gue
fokus sama Langit. Anginnya mayan kenceng, gue ngeri anak gue kebawa arus.
Hehe.
Gue bukan anak seribu pulau yang bisa diving atau snorkel
jawara, ya. Tapi dari beberapa lokasi di mana gue pernah snorkeling [yaela baru
Karimunjawa, Phi Island, Samalona, Kepulauan Seribu], poin ini kece badai, sih.
Karangnya bagus-bagus banget, how I wish gue bisa free diving, ikannya
cantik-cantik, biota lautnya walau gue cuma radius sekian meter dari perahu,
keliatan banget cakepnya.
Kalau biasanya mencoba foto sambil nyilem, maka kayanya Mido
nggak percaya gue sanggup [secara dia tahu zaman SMA gue nggak selalu madol
kalo pas renang], maka justru dia yang nyilem dan fotoin gue sama Langit dari
bawah. Haha.
EMPAT kali Langit minta ulang, hasilnya muka dia tetap ketutupan ban :)) Untung kamu proncess-nya Buya, Langit :)) |
Setelah puas di situ, balik lagi ke penginapan, bebersih,
lalu jalan lagi ngejar sunset. Kami naik boogey, alias golf car kepunyaan
Sunrise. Beuh, bak VIP.
Kelar hunting-hunting sunset, kami makan malam di Dream
Beach resto. Makanannya banyakan western, pizza2, dan sushi. Enak nggak?
Lumayan. Secara harga juga standar, sih, kayak di Jakarta aja. Tapi tentu,
pemandangannya spektakuler.
Di sinilah terjadi insiden pisang goreng 30rebu! Hahaha.
Kalo ada yang inget pernah lihat IGStories gue.
Kelar makan malam, balik ke penginapan, dan.. ngobrol! Aslik
ngobrol sampe jam 2 pagi. Anak-anak awalnya pada main dulu sampe ngantuk,
mereka tidur, yang tua-tua ngobrol aja terus. Haha.
Day 1 di Lembongan, berakhir dengan maniest :)
Karena liburan santai, jadi emang nggak ada itinerary
ribet-ribet selama di sana. Terus jadwal buat besoknya ditanya sama Mido,
"Lo nggak apa-apa kan besok bawa motor kita ke Ceningan?"
Wakwaw, secara sejak terakhir nabrak tukang bubur gue nggak
pernah bawa motor lagi, ya. Gimana atuh?
---
Cerita di hari pertama di Bali, ada di sini
Waaah Langit hebriiiing.. udah berani snorkling di laut...
ReplyDeletealhamdulillah yhaaaaa
Delete