Big Hug For You, You, and You!

Beberapa bulan belakangan ini gue sering menjadi tempat curhat teman-teman yang dilanda kegalauan berkepanjangan. Walaupun udah ibu-ibu, galau tetap boleh dong, ya. Emang ABG doang yang boleh galau? Hehe..

Malah menurut gue nih, hidup berkeluarga itu kita mencapai tingkat kehidupan yang lebih kompleks. Wajar kalau kegalauan (or even worse, depresi/ stress/ dkk) terjadi.



Gue juga merasakan hal tersebut, kok. Cuma mungkin nggak kelihatan aja. Dengan menjadi tempat curhat, gue sering merasa bahwa masalah gue nggak ada apa-apanya dibandingkan teman lain. Dan ujungnya sering malu untuk ikut berkeluh kesah. Padahal, namanya manusia, wajar kali ya?

Kalo kata Bu Guru Al Galaxiyah, saat kita galau, berarti keimanan kita lagi turun. Ada benarnya juga. Coba aja kita telaah lagi, bahwa apa sih yang kita pusingin? Masalah duniawi? Berapa lama lagi kita akan memilikinya? Gue sok agamis, ya, kalau bicara gini.

Tapi jujur, belakangan ini, dengan mengingat perkataan di atas, gue sadar “Iya juga, yang ada di dunia ini kan pinjaman dari Allah”, jadi apapun yang kita galauin (baik masalah sama pasangan, anak, sampai warna lipstick #eh) bukan milik kita selamanya. Hal ini bikin gue lebih tenang, sih.

Hal lain yang bikin gue tenang adalah, gue percaya ada orang-orang yang peduli sama gue. Nggak usah jauh-jauh ke teman dan sahabat, setidaknya ada kakak, nyokap, bokap gue yang selalu ada.  (tapi balik lagi, berapa lama mereka bisa ada di sisi gue?)

Dengan 2 hal di atas aja, udah bisa bikin ‘topeng’ wajah gue selalu bergambar senyum. How about you? Merasa galau bin rungsing belakangan ini? Check this comic below!

*diambil dari sini*














Sometimes, I reach my breaking point. Dan gue sadar, nggak usah malu untuk mengakuinya. Seberapa kuat lo mencitrakan diri lo, menangis itu wajar kok.

*sending a big hug to all my friends who need it*

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

10 comments:

  1. Menangis lah dengan teman yang akan memahami mengapa kamu menangis.
    Bukan justru nambah kita makin menangis (dengan komen dan tanggapannya).

    Karena gak semua teman memberikan respond seperti yang kita harapkan.
    Beberapa waktu lalu temen gw curhat sama temen segroup. Niat temen gw sih baik, mencoba memberikan solusi namun ternyata malah bikin yang curhat tambah bete.
    Saat itulah gw jadi memahami, ketika ada yang curhat, kadang orang gak perlu solusi panjang lebar.
    Mereka cuma ingin didengarkan dan dimengerti kondisinya.

    Curhat rok stripe 25rebu aja yuk. Hahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuuul, cukup duduk manis lalu pasang kuping deh! Kadang kita juga cuma butuh disetujui curhatnya.

      Mari ah, roknya kakaaak...

      Delete
    2. Kalau gw mimpi Lita yg nangis, apa artinya kakak?

      Delete
    3. Artinya kamu kangen sama akooh.. :p

      Delete
  2. Setuju banget sama gambarnya :'D

    Memang bener ya Mbak, kita cukup nyari yang perlu ngerti kita. Jadi ngga perlu pakek topeng deh :3

    ReplyDelete
  3. Hi Mbak, aku silent reader yang gatel pengen komen..hehehe
    Ini mah gw banget akhir2 ini..udah pernah liat komiknya dan..masih aja galau gituh..hahahaha..
    anw, tfs..self reminder nii
    Pipit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haii Pipit, hehe.. iya, udah atulah jangan berkepanjangan galaunya. Ntar malah ga produktif hidup kita *tsah*

      Delete