Dilan 1991, Masih Gemas Nggak?


Luar biasa! Hari pertama film Dilan 1991 sudah dapat penonton 800.000! Dan gue berada di antara 800ribu penonton tersebut.



Iya, semalam udah nonton Dilan 1991. Jadi, sejak pertama sekuel film Dilan 1990 ini mau dibikin, anak-anak Crimson di grup Republik Cinta [LOL], udah janjian mau nonton di hari pertama. So, ketika buka PO tiket di tix.id, langsung deh beli. Sayangnya kelamaan eksekusi, jadi nggak dapet deh tuh promo buy 1 get 1-nya #ibubijak

Untuk mempercepat review, langsung aja nih ya. Gue coba nggak spoiler, walaupun kalau untuk cerita harusnya sih, Dilanisme udah pada tahu gimana serta apa saja yang terjadi di buku Dilan 1991. Inti ceritanya mah, di sini Dilan dan Milea sudah resmi pacaran. Jadi di Dilan 1991 ini menceritakan gimana manis dan konflik selama pacaran sampai akhirnya mereka…. [ini perlu dikasih tahu nggak sih, akhirnya gimana?]

Anyway, yuk di-breakdown satu per satu.

Secara teknis

Much better dibanding Dilan 1990 di mana ada green screen teraneh saat adegan Milea lagi di mobil sama Bundanya Dilan. Intercut alias gambar-gambar antar adegannya manis, pengambilan gambarnya juga lebih kece dan berani. Ada di adegan Dilan dan Milea berdua naik motor, kamera nge-swing dari depan ke belakang, smooth banget dan cakep lah!

Soundtrack juga masuk di saat yang tepat, memperkaya suasana haru di antara cerita.

Seperti di Dilan 1990, film ini juga banyak menggunakan sistem VO atau voice over dari Milea sebagai pengantar cerita. Hal ini menurut gue bikin kita, penonton, merasa lagi dibacain buku aja tapi adegan-adegan yang selama ini hanya ada di imajinasi kita saat membaca buku, diperankan langsung sama dua anak gemesh yang bikin kita semua jatuh cinta.

Makeup pemain di sini lebih soft, nggak semenor di Dilan 1990. Walau Wati emang rambutnya kece badai, ya, shay! Rambut pemeran Milea, Vanesha Prescilla saat syuting kan pendek, nah di sini disambung. Hmm.. menurut gue karena tahu aslinya berambut pendek, jadi keliatan agak aneh. Terutama saat dia lagi tiduran atau dipeluk, agak kelihatan tuh sambungannya. Tapi ya nggak mengganggu, sih.

Apa lagi, ya? Overall secara teknis nggak ada yang ganggu. Masih nyaman dinikmati.

Cerita

Yaudahlah ya, sih, udah pada tahu juga Dilan 1991 di buku gimana. Sekali lagi, gue berusaha nggak spoiler, nih, ya. Jalinan ceritanya buat yang nggak baca buku dan hanya nonton, masih oke, kok.
Buat yang baca buku, adegan-adegan penting di buku tergambar semua. Mirip kaya Dilan 1990. Adegan-adegan inti ada semua di sana. Tapi somehow, walau ini film durasinya 121 menit, masih berasa terlalu sedikit tergambarnya. Tokoh-tokoh di luar Dilan Milea [dan Bunda yang mendapat porsi cukup besar di film ini], perannya sedikit sekali.

Ada sih, sebenarnya adegan yang menurut gue harusnya nggak usah dimasukin ke film. Soalnya rada gengges dan bikin ilfeel. Tapi gue nggak mau kasih tahu yang mana. Coba yang udah nonton, silakan tebak di kolom komentar, ya.

Adegan paling bikin gue mo nangis [iya, MAU NANGIS, belum nangis beneran karena kemarin nontonnya sama pemirsa lawak, alhasil #gagalmewek] ada 2, yaitu di Dago Tea House dan Milea pindah rumah. NYESEK AKU, KAK!

Sementara adegan terbaik itu menurut gue adalah: Malam Penaklukkan. Yang baca buku pasti tahu, niiih. Seru pokoknya di sini. Sestudio ngakak seada-adanya!

Ceritanya udah ah, nggak mau review panjang-panjang. Wong udah pada tahu, plek sama kok dengan di buku. Gue rasa yang paling bikin penasaran para Dilanisme adalah hal ini berikut ini…

Kegemasan Dilan dan Milea

Iya kaaan? Ngakuuu?

Jujur, gue salah satu yang baper sama kegemasan dua anak ini. Iqbaal dan Sasha memerankan Dilan dan Milea dengan kece. Aktingnya dari hati. Jatuh cintanya di Dilan 1990 sangat kebawa di hati. Apa mungkin jatuh cinta beneran #eaa

Nah, selama jeda setahun dari 1990 ke 1991, kita semua juga tahu bahwa Sasha ternyata pacaran dengan orang lain. Tapi yang nge-ship mereka berdua, tetap setia. Banyak yang mengkhawatirkan chemistry keduanya karena status pribadi masing-masing. Gue juga. Apalagi pas syuting 1991, nggak ada beredar kegemasan mereka berdua di media sosial. Anyep! Nggak kaya pas syuting 1990. Di mana kemesraan/ kegemasan mereka berdua beredar di mana-mana.

Gue kebetulan, memang udah nggak terlalu ngikutin lagi juga. Jadi selow aja. Salah satu pemikiran gue saat itu adalah, di buku ke dua ini kan ceritanya mereka memang banyak konfliknya. Kalo di belakang layar mereka mesra-mesraan, bangun mood sebel, kesel, sedih, mungkin akan sulit.

Eh, nggak tahunya hal ini dibenarkan oleh keduanya di salah satu wawancara dengan media entah media mana, gue lupa saking ada di explore tab Instagram gue. Keduanya cerita kalo banyak fans yang mempertanyakan kenapa saat syuting nggak semesra dulu, karena ya memang harus begitu untuk memudahkan mereka membangun suasana yang harus mereka perankan. Kalo di 1990 kan memang harus memerankan lagi kasmaran, jatuh cinta, dsb dst, wajarlah kalo di belakang layar juga mesra.

Well, entahlah ini excuse apa bukan, tapi yang pasti mah buat Dilanisme mending kita percaya aja. Supaya menjaga kegemasan terhadap dua anak ini. Haha.

Anyway, belum terjawab ya, gimana kegemasan keduanya di Dilan 1991?



Tenang saudara-saudara…

MASIH GEMAS, KOK!

Yaaa masa nggak gemaaas? Pic from @dilanmileafc

Tatapan sayangnya Dilan ke Milea masih dalam, manjanya Milea ke Dilan juga masih dapet banget. Bahagianya mereka berdua, ngambeknya, dsb-nya, masih bikin baper. Pokoknya mah, bikin gue pas pulang nonton dengar lagu-lagu Adele dan mewek.



Yah, susah sih, ini membedakan mewek karena film atau masalah pribadi. LOL.

Overall, boleh jujur ya, jangan diomelin?

Dibandingkan Dilan 1990, gue masih lebih suka 1990. Mungkin ini preferensi pribadi, karena memang dari bukunya pun gue nggak suka 1991, karena Mileanya nyebelin. Karena aku bukan perempuan posesif kaya Milea, jadi saban Milea ngambek atau cemas ke Dilan, gue kaya yang “AHELAH, APAAN SIK. MAIN AJA SAMA WATI KAN BISA”.

Dan mungkin juga karena di Dilan 1990, efek surprise-nya besar. Surprise ternyata Dilan dan Milea semenggemaskan itu, surprise ternyata digambarkan dengan baik. Surprise ternyata Iqbaal dan Sasha di balik layar semesra itu. Ah!

Is it worth to watch?

Kalo nonton 1990, wajib nonton 1991. Nggak sah, kalo nggak nonton!

Kesimpulan setelah nonton ini:



Sampai ketemu di Milea!!




nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

No comments:

Post a Comment