Kalau dulu waktu kita
kecil, minum susu kan wajib banget ya rasanya. Sebelum berangkat
sekolah, kudu banget deh yang namanya minum susu. Hasil dari pemaksaan
ini cuma ada 2; doyan banget atau nggak sama sekali.
Gue termasuk yang nggak dua-duanya. Lah. Haha.. Maksudnya gue
itu kalo ada susu ya gue minum, kalo nggak ada ya nggak nyariin. Dan ini
kayanya nurun ke anak gue.
Selain itu, belakangan ini memang yang namanya susu banyak banget pro
kontranya. Dianggap ga bermanfaatlah, dikibulin sama susulah, produksi serta
pengemasan susu yang nggak higinis lah dan seterusnya.
Gue sendiri, to be honest, nggak percaya sama susu (bubuk. Heheh, teteub)
dan nggak menganggap susu adalah asupan ajaib. Tapi buat gue, lebih baik minum
susu daripada minum cairan lain yang nggak jelas.
Anyway, untuk menjawab keraguan buibu mengenai proses pembuatan susu cair dan
pengemasannya, minggu lalu gue diajak Mommies Daily untuk “Factory Visit ke
Pabrik Ultra Jaya Bersama Tetra Pak”.
Dari kunjungan tersebut, gue diam-diam mencatat (yaiyalah masa mencatat
sambil teriak-teriak) apa saja yang harus diperhatikan saat memilih susu cair
dalam kemasan.
Baca kemasan
Dari kemasan aja banyak yang bisa kita perhatikan. Misalnya kandungan atau bahan-bahan
yang digunakan. Di Pabrik Ultra Jaya hanya menggunakan susu sapi yang sudah
lolos QC. Selain punya peternakan sendiri, Ultra Jaya juga mengambil susu
sapi dari peternak-peternak yang tergabung dalam koperasi sesuatu peternak sapi
(aku lupa namanya).
Kalo menurut gue, berarti ini kan memberdayakan peternak lokal.
Artinya, memberikan mereka penghasilan lah.
Selain kandungan, di kemasan juga ditulis tuh susunya melalui proses
apa, UHT atau pasteurisasi. Yang biasanya kita konsumsi yang UHT kan, ya. Nah UHT ini merupakan
proses pemanasan susu dalam waktu singkat dan suhu yang sangat tinggi.
Gambar dari sini |
Banyak keunggulan dari proses UHT. Yang gue paham banget nih, ya, dengan suhu
pemanasan yang tinggi dan proses yang cepat, maka nilai gizi susu yang hilang
sangat minim. Selain itu susu dengan proses UHT banyak didapat dengan harga
yang terjangkau.
Penyimpanan
UHT nggak harus disimpan di dalam kulkas, asalkan dia berada dalam suhu
ruang maka bisa tahan sampai 10 bulan. Asalkan belum dibuka ya dari
kemasannya.
Wah, pake pengawet?
Bukan. UHT bisa tahan lama, selain karena prosesnya juga karena
kemasannya yang dibuat sedemikian rupa oleh Tetrapak.
Kira-kira begini:
Gambar dari sini |
Susu yang kecil kalo
ga habis boleh disimpan buat diminum nanti lagi ga?
Nah, ini mah Langit lumayan sering. Kalo gue biasanya disimpen lagi
di kulkas atau dihabiskan (oleh ibunya!).
Ternyata boleh aja disimpan di kulkas dulu, tapi maksimal hanya 2 jam.
Setelah itu, harus dihabiskan.
Jumlah yang diminum
Tau kan kalo kebanyakan minum susu bisa menyebabkan anemia, konstipasi dan kekurangan zat besi? Jadi jangan mentang-mentang diklaim sebagai minuman sehat, lalu sembarangan atau mengandalkan susu aja. Ada rule of thumb-nya pernah gue tulis di
Mommies Daily.
Ini gue copas lagi deh sebagian:
- Setelah anak mengenal makanan
pendamping ASI (MPASI), yang perlu diingat olehmommies adalah
anak masih tetap butuh ASI. Judulnya saja “makanan pendamping”
artinya ya bukan pengganti :). Di usia 7 bulan, kebutuhan ASI anak
biasanya mencapai 800 ml atau sekitar 93 persen dari total kebutuhan
asupan gizi anak. Sementara usia 11 bulan keatas, kebutuhan ASI-nya menurun.
Hanya sekitar 550 ml saja.
- Untuk toddler atau balita, sebaiknya tidak mengonsumsi susu lebih dari 600-700 ml per hari. Konsumsi susu berlebih bisa mengakibatkan konstipasi atau bahkan anemia akibat kekurangan zat besi. Ini karena sifat susu yang menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Susu cair plain atau
dengan rasa?
Ini mah kebijakan aja ya. Kalau gue pribadi, selama anak doyan sama susu plain,
tunda selama mungkin mengenalkan sama yang ada rasanya.
Kenapa?
Saat anak udah kenal sama yang ada rasanya, pasti yang plain dia ogah. Padahal
yang plain itu bebas gula, yang berarti bisa menjaga gigi bungsu anak dari efek
gula yang bisa bikin gigi karies.
*walaupun Ultra Mocca
itu enak banget dn gulanya paling rendah di antara yang lain*
Untuk lengkapnya mengenai susu, lihat infografis yang dibikin sama Tetrapak deh. Ini dia:
Oiya, lanjut tentang
perjalanan kemarin. Setelah mengunjungi pabrik, kami ke Mason Pine Hotel
untuk cooking demo and competition. Sayang, cooking competiton kalah,
padahal mengandalkan kakak gue yang doyan masak dan Kirana yang anaknya empat
(ga tau apa ngaruhnya). Gue, Indah dan Maureen sih tim hore banget cuma
kocok telor, rebus air dan foto_foto.
Gimana mo menang, udah depan kompor malah ngobrol mulu :)) |
Tapi tetap harus (akting) masak ya, secara yang motret banyak banget :p |
Yang gawat adalah
chefnya ternyata bikin peserta gagal fokus alih-alih memotret makanan malah
ngecengin chef-nya.
Tapi yang lebih jadi
gong adalah saat istrinya Chef Norman repost foto dari Instagram gue di mana
berarti dia baca komen ibu-ibu yang heboh karena chef yang satu ini emang good
looking. Hahaha!
Kesimpulannya, dengan pergi ke pabrik Ultra Jaya kemarin, gue jadi tau banyak sih tentang proses di pabrik susu cair. Gue taulah jadinya gimana higinisnya proses pengepakan, kecanggihan teknologi yang digunakan (packaging yang cacat sedikit aja langsung terdeteksi dan kebuang), sampai proses penyimpanan yang sistematis dan canggih. Akhirnya, level kepercayaan gue terhadap merek ini jadi meningkat, deh :D
Kalau buibu gimana, apa sih yang diperhatikan saat membeli susu?
Kalau buibu gimana, apa sih yang diperhatikan saat membeli susu?
Wah makasih infonya Mbak Lita. Saya kebetulan pelanggan merk susu ini. Hihihi. Btw itu istrinya gimana ya baca komen para buibu? Hihihihi
ReplyDeleteKayanya udah biasa deh, dia suaminya dikecengin buibu, hahaha...
DeleteUdah resiko punya suamik ganteng yo mbak hihihi
DeleteBanget! Hahaha...
Deleteharga dan kualitas mbak! hehehe
ReplyDeleteharga so pasti lah yaw karna udin ibuibu. kalo kualitas, bisa dari brand dan juga kandungannya. ultra one of my fave brand loh. buat diminum langsung ato dimasak macem makaroni skutel :D
Haha.. harga itu haruuus! Apalagi kalo ada promo yaaa.. namapun ibu-ibu, menteri keuangan :p
DeleteKurang lebih sama sih Lit pertimbangannya. Tapi yang utama, ingredient nya yang paling sedikit. Biasanya sih pilihan pertama, merk yang satunya :) (karena isinya cuma susu, sementara yang ini masih ada penstabil nabatinya kalo ga salah ya). Tapi karena adanya cuma di SPM gede, kalo ga sempet ya Ultra ini yang dibeli di Indomaret hehe.
ReplyDeleteEh mau bagi pengalaman dikit, Ultra ini respon klaimnya juga top lho. Dulu aku pernah pertama buka rasanya kok kecut (waktu itu yang coklat), padahal belum kadaluarsa. Maklum QC, lidahnya rewel hahaha..langsung telpon customer carenya sama email kalo ga salah, langsung dibales, difollow up, dan diminta simpen dulu susunya karena akan dicek di lab mereka. Selang 1-2 hari dateng dari Ultra Jaya, bawa bbrp kotak susu sebagai ganti dan menyampaikan permintaan maaf sekaligus mengambil susu yang rusak untuk dianalisa :)
Sama! Gue juga makin sedikit ingredient, makin dipilih. Kemarin hal ini sempat ditanyain, kenapa sekarang Ultra pake bahan tambahan, dulu kan cuma susu segar aja.Terus jawaban mereka, ini untuk menyamakan kualitas semua susu, karena mereka ada yang dari peternakan sendiri ada yang dari koperasi. Nah, jadi intinya sih nggak semua dipakein bahan tambahan, tapi harus dicantumkan demikian untuk keseragaman *mudah2an membantu #lah*
DeleteTemen gue juga pernah ada yang mengalami hal yang sama kaya elo, Fit. Dan sama, langsung dikirimi susu baru gitu :)
Hihihihi seru banget acaranya ya mak! :D Foto-foto dari gw banyak nih tapi blom di share/upload. Mau gw emailin gak?
ReplyDeleteMauuuu! ini gue ambil dari fanpage Mommies Daily foto-fotonya :)
DeleteEmailin gue ya maaak, nenglita@gmail.com
Makasiiih :*
Hihihihi seru banget acaranya ya mak! :D Foto-foto dari gw banyak nih tapi blom di share/upload. Mau gw emailin gak?
ReplyDeleteTetep ya harus (akting) masak secara banyak fotografer gitu..
ReplyDeleteIh aku jadi penasaran sama foto di IG yg direpost istrinya chef. Penasaran sama komen2nya siiih.. Hahahaha
Mba Lita ni selalu bikin penasaran postnya akhir2 ini.
Kemaren lho aku langsung kepoin IG si artis itu.. 😂😂😂
Cek IG aku ya, sis :)))))
Deleteanakq sampe skrg usia 3thn ga mau susu slain yg plain.walopun itu UHT maupun bubuk ttp yg plain. bersyukur sih krn ya itu supaya giginya awet. tp kadang kok pengen ya punya anak yg minum mcm2 rasa,hahaha dasar emaknya nih yg galau :D soalnya krn dia ga mau manis2 bdnnya sgitu2 aja,entah ngaruh dr itu apa emg pawakan ya.
ReplyDeletebtw aq jg pernah ngalami beli ultra,tutupnya bagus, ga expired,tp pas dibuka kecut. coba nelp customer care nya susah bgt, akhirnya yo wes lah aq buang aja,pdhl ngarep dpt susu gratisan hahahaha
Eh anak pintar maunya yang plain! *thumbs up*
DeleteOya susah ya? Padahal banyak yang testimoni CS-nya cepat tanggap lho.. Mungkin lain kali beruntung (dapet susu kecut lagi maksud lo, Lit? Hihihi)
kalau UHT ULtra bukan cuma anak2 yang minum aku juga hehehe
ReplyDeleteIyaaaa kayanya kita semua mbak, haha..
Delete