And... It's A Wrap!

Bagi sebagian orang, malam ini adalah malam terakhir leyeh-leyeh sebelum besok berjibaku dengan rutinitas yang selama 11 bulan dilakukan.

Iya, nggak ada lagi bangun jam 3 pagi untuk sahur.
Nggak ada lagi pulang ke rumah lebih telat dengan alasan buka puasa bersama.
Nggak ada lagi berbondong-bondong memenuhi masjid untuk tarawih.
Nggak ada lagi harap-harap cemas kapan THR turun.
Nggak ada lagi keluhan pekerjaan rumah tangga numpuk karena ART mudik.
And the worst, yu dadah babay sama jalanan lengang selama libur lebaran.

Buat gue sendiri, besok merupakan hari pertama masuk kerja plus Langit perdana balik sekolah. Setelah balik sekolah, langsung angkut Langit ke kantor. Beruntung memang, saat ini berkantor yang mommy-friendly.

Kalau selama libur bisa bangun agak siang, karena selama ART nggak ada, gue nggak pernah nargetin rumah harus bersih jam berapa, dsb, maka besok kudu bangun pagi. Kemaren-kemaren, jalanin aja. Jadi keluar kamar bisa jam 8, jam 9, atau bahkan jam 10. Santai.

Santai, benar-benar gue jalanin selama libur kemaren. Masak, ya seperlunya. Alhamdulillah, suami gue pengertian kalau istrinya ini nggak bisa masak. Walaupun, kalau gue maksain masak, masih tetap dia makan.

Paling gue bebenah. Itu juga sejauh mata memandang aja. Ngepel, wajib. Karena emang gue nggak betah sama lantai lengket atau kotor. Nyuci, nyetrika, nah ini #tercanggih2012! Tahun ini bertahan tanpa laundry kiloan! Haha.

Ngurus anak, alhamdulillah juga Langit semakin besar semakin rempong-less. Awal-awal liburan, gue setiap hari keluar rumah. Bisa tuh dari jam 2 sampai jam 9 malam, keliling-keliling Jakarta aja, mumpung jalanan juga lengang.

Suami juga kebetulan kerjaannya agak longgar di lebaran kali ini. Jadi selama gue libur, dia ikutan libur. Paling ada beberapa ketemuan orang untuk ngomongin kerjaan, tapi sebisa mungkin, ya menghabiskan waktu bareng-bareng. Kami nggak keluar kota atau kemana-mana tahun ini. Jadi warga Bekasi asli! :p

Aduh, pokoknya alhamdulillah banget, libur lebaran kali ini gue santai sesantai-santainya kaya di pantai! Ini semua juga berkat anak dan suami yang alhamdulillah manis-manis aja perilakunya selama liburan :D Makanya gue ga stres. Menurut gue, kalau kita menjalani segala sesuatu dengan santai dan nggak berekspektasi tinggi terhadap suatu hal, bakal lebih ringan semuanya.

Rumah gue ga kinclong-kinclong amat selama libur, tapi bersyukur masih nggak hancur berantakan. Masak? Duile, noh stock lauk segala rendang, dendeng, cabe teri bawang, ayam ungkepan, komplit! Kalo bosen, ya beli aja. Nggak ambisius. Sarapan, panggang roti, bikin pancake, makaroni skotel, puding roti, mah alhamdulillah masih kekejar.

ART belum balik sampai saat ini. Panik? Nggak lah. Alhamdulillah dia balik, berangkat dari kampungnya tanggal 28. Lama amat? Biarin deh, setahun sekali dia mudik yang cukup panjang, ya cuma pas lebaran doang. Hitung-hitung sekalian dia recharge energinya.

Paling yang bikin panik adalah harus bangun pagi lagi setelah hampir 2 minggu kebangun dalam kondisi leyeh-leyeh dan bisa ngomong "5 menit lagi ah" yang diulang sampe 10x :p

So, it's a wrap! It's time to face the reality :D


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

2 comments:

  1. bener lit.. klo kita santai semua akan berasa ringan..

    btw lo sama banget sama gw, klo dirumah sendiri, sama kerjaan ngga mau terlalu ngoyo..untungnya misua juga ga banyak nuntut..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaaa, santai banget deh pokoknya, selama anak-suami nggak ada yang cranky, emaknya juga nggak akan ikut cranky :p

      Delete