Tuesday, July 29, 2014

Seven Magic


Ada yang baca komik ini nggak? Di kala yang lain ngefans sama Mary Chan yang serinya banyak itu, gue manteng sama Seven Magic.

Ceritanya tentang 2 anak kembar, Nana dan Yuri. Yuri artis cantik dkk, Nana pelajar biasa tapi jago masak. Teman sekelas Nana, Michael ngefans berat sama Yuri tapi ga tau kalo Yuri dan Nana adalah anak kembar.

Long story short, Nana sering diminta gantiin Yuri di panggung karena keterbatasan Yuri dalam melakukan gerakan tarian. Hal ini sampai kemudian Nana kudu sepanggung sama Michael.
Yah kisah cinta anak remaja, secara di cerita ini mereka masih SMP.

Keajaiban angka 7-nya di mana?
Nana punya mantra, dia nutup mata sambil hitung sampai 7, pas ke-7 matanya dibuka dan biasanya 'keajaiban' terjadi. Not necessary ajaib-ajaib banget, tapi somehow bikin Nana happy.

Gue, kebetulan suka angka 7. Ya salah satunya karena komik ini. Kadang suka mikir selintas tentang angka 7, dan benar.

Misalnya, mobil ke-7 yang bakal lewat warnanya apa, benda ke-7 yang akan gue lihat bakal gue beli, atau kalo dapat absen di angka 7 biasanya dapat doorprize, presiden ke-7 (teteub Pilpres), haha,  hal-hal iseng kaya gitu deh.

Hari ini ulangtahun pernikahan yang ke-7. Akhirnya 7 tahun juga.
Kalo ada yang bilang pernikahan itu bak roller coaster, nah pernikahan gue ini bak roller coaster yang paling tinggi dan menyeramkan di dunia. LOL.

Diibaratkan sama grafik, naik turunnya ketara banget. Gue keras, Igun keras. Igun cuek, gue lempeng. Gue kalo nanya bak detektif, Igun suka jealous-an. Gue pandai ber-poker face, Igun datar. Ya gitu deh.

Makanya tadi pas jam 12, kami cuma saling peluk dan bilang "Akhirnya tujuh tahun juga ya..".
Nggak mau berharap banyak, tapi semoga keajaiban angka 7 menjadi awal dari jalan panjang pernikahan kami. Amin.

Btw kami nikah juga bulan 7 tahun 07. Duluuuu gue iseng pernah ngomong, "Nikahan gue bakal bikin Nobar deh, final piala dunia", eh kejadian di tahun 2007 itu ada Piala Asia yang diadakan di Jakarta. Untung aja (loh?) Indonesia ga masuk final jadi bisa nobar di kawinan gue. Kalo Indonesia di final, bisa-bisa kawinan gue ga ada yang datang termasuk pengantinnya ;))
sent from @nenglita 's phone

Wednesday, July 23, 2014

15 Years of Friendship..

Gue: "Ayo gaya yang seru dong" | Yang lain: "Nggak ah, ntar ketauan anak gue" | Dasar bapak-bapak, harus pencitraan ya? :))
Hitungan gue 15 tahun, ternyata salah. Dikoreksi sama Yukie, ternyata dari 1997 deh ICAS barengan. Gue beberapa kali mention ICAS salah duanya di sini dan sini.

Senin malam, kami janjian buka puasa bareng. Dari 10 orang, cuma 2 yang nggak datang. Pertama Iis, pak dokter yang lagi sibuk dinas luar kota sama Odel, yang di NZ. Karena Senin jadi last day, maka buka puasa di kantor dulu. Untung aja Dresti mau jemput, jadi capcus lah ya. O iya, ini lucu juga tentang si Dre. Dia nih satu-satunya yang beda SMA di antara kita. Tau-tau masuk aja gitu ke ICAS. Agak nyasar jadinya nih anak, haha.

Biasa lah kalo ngumpul, ngomongin segala macam. Salah satunya ketololan zaman dulu yang kalau diingat-ingat, emang tolol banget. Haha.

Tapi gue agak susah ceritanya nih, secara kebanyakan ceritanya berkaitan dengan yang kalo ga porno ya internal joke banget. Misalnya nganter salah satu pacaran pake mobil sedan yang baru diceperin (isinya lebih dari 5 orang #menurutngana). Atau 2 orang anak ICAS naksir 1 cewek yang sama. Curhatnya sama sapaaa? Sapa lagi kalo bukan sayaaah... :D

Sama mereka, walaupun laki-laki, nggak cuma ngomong jorok doang (LOL), tapi juga ngomongin tentang hidup, mimpi dan ya, beberapa kali tangis-tangisan. Lebayatun? Hum, barangkali. Tapi kami saling kenal dari umur 15-16 tahun. Dari masih bener-bener bau kencur. Dari yang masih diantar ke mana-mana. Sampai kaya sekarang ini, udah jadi ibu, jadi bapak-bapak, punya anak, punya tanggung jawab terhadap kehidupan orang lain :)

Monday, July 21, 2014

Si Gomba Dan Si Kancil


Biasanya setiap orang punya panggilan khas yang dimiliki sejak kecil. Nama panggilan ini latar belakangnya banyak. Ada yang asalnya dari sifat, cadelnya si anak, dan seterusnya.

Gue ke Langit, nggak ada masa lho. Huhu. Ibunya kurang kreatif. Dari dia bayi, manggilnya ya namanya. Sesekali aja manggil 'neng' tapi itu juga pas gedean Langit protes, "Namaku Langit bukan neng". Duile judes amat neng kaya siapa sih? :D

Ada satu sepupu gue yang sejak kecil dipanggil Pucul sama abangnya dan teman-teman abangnya. Katanya sih karena nih bocah suka sok tua kalo ngumpul sama orang-orang dewasa. Kaitannya sama Pucul? Nggak tau. Coba kalo dia baca ini mohon penjelasannya ya, Cul!
Nama ini jadi nama populernya dia sih. Bahkan sampe udah jadi bapak-bapak sekarang.

Ada lagi sepupu gue yang lain dipanggilnya De Anda dari namanya dia Sandra. Tapi karena anak bungsu jadi depannya ditambahin 'De'. Semua orang manggil dia 'de'. Nah yang bingung pas tau-tau dia punya ade lagi. Haha. Kisruh, kalo panggilan berdasarkan urutan lahir ya.

Ada juga sahabat gue si Lia yang dipanggil Bakung. Gara-gara dulu kalo inget program tv Keluarga Kembang, salah satu anaknya dinamain Bunga Bakung. Nah kata ade-kakaknya si Bunga Bakung mirip Lia secara ukuran tubuh :D gue yang tadinya manggil nama, jadi ikutan manggil dia Bakung juga dah. Hihi.

Tapi ada juga teman gue yang emang namanya Ade, pas SMP mungkin dia ngerasa namanya itu kurang gagah ya. Terus zaman SMP kan tren tuh yang manggil teman pake nama bapak masing-masing (di sekolah gue tren, ga tau di sekolah lain. Hehe), nah si Ade juga kena dipanggil nama bapaknya yaitu sebut saja Jono, ya. Nama Ade pun terlupakan. Diganti dengan Jono yang terdengar lebih 'laki'.

Friday, July 18, 2014

I'm Still Into You



Sehari ini gue udah mengulang ber... berapa kali ya, lagu I’m Into You-nya Paramore. Haha! Iye, gue telat, secara lagu ini tahun lalu. Haha.

Kenapa bisa jadi seneng sama lagu ini, gara-garanya denger di Nokia Mix Radio. Secara kan buat gue, Paramore adalah band baru, ya *ngumpet dari fans-nya*, jadi gue ga terlalu ngeh sama lagu-lagu mereka. Di Nokia Mix Radio kan default yang gue dengerin cuma 2 artis: Greenday dan No Doubt. LOL. Kalo lagi kreatif, baru deh, nyari inspirasi band yang lain. Tapi paling banter juga Suede, Blur, Beatles, itu-itu lagi. Selera musik saya memang payah :D

Pas dengar, eh, kok liriknya lucu. Coba baca deh:


Can't count the years on one hand/ That we've been together/ I need the other one to hold you/ Make you feel, make you feel better

It's not a walk in the park/ To love each other/ But when our fingers interlock,/ Can't deny, can't deny you're worth it/ 'Cause after all this time I'm still into you

I should be over all the butterflies/ But I'm into you (I'm into you)/ And baby even on our worst nights/ I'm into you (I'm into you)

Let 'em wonder how we got this far/ 'Cause I don't really need to wonder at all/ Yeah, after all this time I'm still into you

Recount the night that/ I first met your mother/ And on the drive back to my house/ I told you that, I told you that I loved ya

You felt the weight of the world/ Fall off your shoulder/ And to your favorite song/ We sang along to the start of forever/ And after all this time I'm still into you

I should be over all the butterflies/ But I'm into you (I'm into you)/ And baby even on our worst nights/ I'm into you (I'm into you)/ Let 'em wonder how we got this far/ 'Cause I don't really need to wonder at all/ Yeah, after all this time I'm still into you

Some things just, some things just make sense/ And one of those is you and I (Hey)/ Some things just, some things just make sense/ And even after all this time (Hey)

I'm into you, baby, not a day goes by/ That I'm not into you

Tuesday, July 15, 2014

Selalu Ada Pelajaran

"Bu temanku ada yang melihat pakai suara, lho! Ada juga yang melihat pakai gerakan.."

Kata Langit sepulang sekolah. Kemarin adalah hari pertama dia sekolah SD. Sekolah yang mana yang akhirnya terpilih? Yak, persis seperti blogpost beberapa waktu lalu, sekolah sederhana yang memenangkan hati Langit (plus ibu bapaknya).

Kalau gue nggak ikut nganter dan curi dengar di acara penyambutan murid baru kemarin, mungkin gue ga tau maksud Langit. Untung sempat curi dengar sama beberapa ibu-ibu lain, jadi kami paham maksud anak-anak ini apa. Btw, acara penyambutan ini dilakukan sambil duduk lesehan di aula dan nyampur angkatan. Jadi nggak ada tuh duduk per kelas atau angkatan :)

Sekolah ini menerima murid-murid spesial. Bukan hanya yang autism, tapi juga spesial secara fisik. Jujur, gue kaget pas tau ada murid yang spesial fisiknya. Kaget, salut, bangga, terharu, campur aduk jadi satu..

Friday, July 11, 2014

Perasaan Paling Membingungkan



"Oke, ini gue harus nangis, terharu, atau gembira, ya?"

Itu adalah pertanyaan yang muncul saat bayi yang keluar dari rahim gue dibawa mendekat dan diletakkan di dada pascaoperasi sesar 6 tahun yang lalu. Aneh ya, kalau ibu baru biasanya gegap gempita dan berderai air mata bahagia pas lihat bayinya, kalau gue ya bingung..

Setelah proses itu, Langit dibawa untuk dibersihkan dsb sementara gue dibenerin alias dijahit. Terus dibawa ke ruang observasi, suster nanya, "Mau ASI eksklusif bu?". Tanpa mikir langsung jawab, "Iya". Langit pun dibawa ke tempat tidur gue untuk latihan nyusu.

Apakah gue mulai merasakan perasaan gembira atau haru yang membuncah?

Belum.

Gue lapar.

Mana kakak gue cerita dia abis makan bakmi GM pulak.

Malam pertama langsung rooming in. Langit nangis, nyusu, pup, pipis, dst begitu terus. Stres? Nggak juga. Cuma satu momen yang jleb buat gue. Pas Langit nangis, gue nggak bisa ngapa-ngapain wong abis operasi duduk aja susah. Akhirnya manggil suster. Suster gendong Langit eh dia berhenti nangis.

Thursday, July 10, 2014

Doa Untuk Mereka



Sebelumnya, gue nggak terlalu ngikutin berita tentang Gaza. Bukan berarti ga peduli, gue hanya tau banyak manusia jadi korban ‘pembantaian’ di sana. 

Tapi sejak tadi pagi, air mata gue ngembeng melulu...

Gara-garanya, sejak masa pilpres ini gue jadi aktif lagi di Facebook. Bukan sebagai panasbung dong, tapi lebih karena gue udah assign diri gue sebagai relawan Jokowi di socmed. Kenapa socmed? Ya karena hanya itu yang gue bisa.

Anyway, mulai semalam berita-berita tentang Gaza berseliweran di news feed gue. Sebenernya Twitter juga, tapi karena Twitter sifatnya hanya selintar jadi nggak terlalu kepikiran.

Di news feed, banyak banget foto sadis situasi di Gaza. Dan parahnya, banyak foto anak-anak jadi korban. Gue, nggak berani buka satupun link tersebut. Bukan nggak peduli, gue nggak sanggup. 

Nggak sanggup membayangkan, gimana perasaan para ibu kalau melihat bayinya diacungi senjata (iya, ini barusan lihat fotonya, bayi lucu yang dikelilingi 4 senjata yang dipegang orang dewasa). Ya Allah, apa yang ada di otak orang dewasa itu ya? Apa salah si bayi? Bayi itu gue taksir usianya belum setahun. Mukanya menengadah ke atas, (mungkin) ke mata para orang dewasa yang mengacunginya senjata. Entah apa yang ada di benak si bayi... T______________T

Wednesday, July 9, 2014

Perbedaan

Namanya hidup pasti ada perbedaan. Nggak usah sama kenalan, sama saudara sekandung yang notabene berasal dari rahim dan 'bibit' yang sama aja bisa beda pendapat kok. Apakah perbedaan selalu jelek?

Sebagai orang Indonesia, dari kecil gue udah biasa hidup dengan perbedaan. Beda agama, beda suku, bahkan agamanya sama tapi alirannya beda juga ada. Ya nggak?

Apakah yang kita ikuti selalu lebih baik daripada yang lain? Tentu tidak, ya. Semua pasti sama baiknya, menurut gue. Nggak ada yang lebih baik nggak ada yang lebih buruk.

Ini hanya masalah pilihan.

Di antara begitu banyak perbedaan, ada satu hal yang dalam pandangan gue harus sama, yaitu hak azasi.

Hak ini merupakan hak yang paling mendasar dari seorang manusia. Hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan hak untuk bersuara (mohon maaf kalau ada yang salah tapi ini yang menurut gue mendasar).

Yang terakhir ini, menurut gue kadang suka susah dimengerti orang lain. Ada norma sosial yang harus ditaati.

Nggak enak mendebat orang lain..
Nggak enak menyuarakan isi hati atau perasaan..
Nggak enak mau bilang bahwa hal yang sedang berjalan nggak sesuai..
Nggak enak, pokoknya nggak enak!

Sunday, July 6, 2014

Akhir Pekan Penuh Kegembiraan



kalo nggak ada di sana, mungkin nggak percaya bahwa ini manusia semua - sumber Twitter-

Alhamdulillah, masa kampanye yang penuh hingar bingar usai sudah. Ada dua hal yang bikin gue bangga kemarin. 

Pertama, bagi kubu Jokowi adalah, menutup kampanye dengan Konser Dua Jari (eh ini bukan nama konsernya ya?) di GBK. Beberapa hari sebelumnya dapat info mengenai ini, reaksi pertama, “Wah seru juga kalo ikut”. Reaksi berikutnya: lupa.

Lalu kakak gue whatsapp, ngajakin ke sana. Gue sih, hayo aja. Ngajak Igun juga. Dia hayo-hayo aja, tapi sebagai keluarga spontanitas, “Ya, ini aja masih hari Selasa, masih lama lah”, gitu katanya. Ya udah, gue juga nyantai.

Jumat Igun bilang ga bisa ikut, karena ada urusan kerjaan yang harus diselesaikan. Oke, kalau gitu gue aja sama kakak gue. Memang udah niat mau naik motor, males naik mobil pasti bakal penuh dan macet. Tadinya gue emang sempet mikir bawa mobil terus ngajak Langit segala. Gue pengin dia ikut menyaksikan euforia pesta demokrasi 5 tahunan. Apalagi tahun ini bak sejarah baru di Indonesia, di mana people power nggak bisa dihentikan. Tapi berhubung satu dan lain hal, salah satunya kekhawatiran Igun yang, “Ntar ada bom lho”, hehehe, akhirnya nggak jadi.

Hari H, Igun telpon rekan kerjanya ngebatalin janji kerjaan. Mau ikut ke GBK! Kami pun siap-siap. Pake boots (karena bakal naik motor cyin) dan kemeja kotak-kotak dong! Berangkat lah ke rumah kakak gue (yang pas sampe sana, dia belum mandi -__-), padahal hati gue udah rusuh banget rasanya pengin buru-buru sampe sana secara di berita udah banyak yang menuhin GBK dari jam 11 siang.
Pas sampe rumah kakak gue, eh, Igun malah batal ikut karena ada masalah sama motor. Yaudah, gue sama kakak gue tetap berangkut dong! Sepanjang jalan kalau lihat yang pakai kotak-kotak, gue langsung menebak-nebak, mau ke GBK juga kali ya?

Sampe sekitar Senayan udah padat banget! Berpuluh-puluh bus, metromini, kopaja, mobil per orangan, motor, angkot, yang mengangkut massa buat konser ini tumplek blek. Mulai dari yang rombongan ABG sampai manula. Anak alay sampe anak gaul, ada di sana. Dalam hati, terharuuu banget!

Thursday, July 3, 2014

Serangan Darat


Udah banyak nih, yang pada koar-koar di sosmed kebosanannya akan perihal copras capres. Apa gue bosan? Nggak sih, haha. Gue hanya bosan sama omongan-omongan yang berbau fitnah. Baik dihembuskan dari kubu 01 atau 02. Buat orang Islam, udah pada tau lah, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Iya kan?

Nah, kalau di sosial media udah bosen,  gimana kalau pindah ke off line? *LOL tambah ngeri*.
Banyak yang bilang, “Ah, gue males debat sama dia, udah keburu kesel”, “Yah,males ah, kaya timses aja. Kalo di sosmed kan tinggal retweet doang”, dan seterusnya.

Nih ya, gue kasih tau, debat emang bikin males, sih, ya. Apalagi kalo sama orang yang hubungannya baik-baik aja. Tapi menurut gue, justru di sini kita belajar untuk berdebat yang baik. Berdebat yang bermartabat. Saat debat tunjuk-tunjukan, setelah selesai, ngebakso barengan :D

Semenjak pilpres diumumkan calonnya cuma ada 2 pasang, kan makin keliatan tuh, yang mana pilih siapa atau ada juga yang (ngakunya) swing voters. Apalagi, ya, konon di kalangan grass root itu udah banyak beredar berita-berita yang mencekam seputar pilpres ini. Kalau kalian satu suara sama saya alias #salam2jari, yuk kita ‘gerilya’ secara pintar.

Dari yang dekat-dekat aja dulu. Mbak di rumah, keluarganya di kampung, sopir, baby sitter, tukang ojek langganan, sopir taksi, dan seterusnya. Cek, mereka pilih siapa. Kalau pilih 01, tanyain kenapa pilih dia? Kalau jawabannya 02, ya udah aman. Simpan energi untuk cari yang beda :D
Apa yang harus dipersiapkan saat mau memulai cari downline?
-    

Tuesday, July 1, 2014

Being Promoted

Di setiap bidang kerja pasti ada yang namanya promosi, alias kenaikan jabatan. Promosi pertama gue kalo ga salah tahun 2002-an dari reporter jadi Produser Pelaksana.

Untuk dipromosikan, biasanya ada beberapa penilaian. Tapi yang udah pasti, biasanya adalah kapabilitas atau kemampuan. Pas dipromosi pertama kali, berhubung kantor kecil, jangan bayangin yang serius-serius lah ya. Kebetulan emang salah satu yang pertama di kantor tersebut, jadi ditunjuk. Masalah krmampuan, wallahualam. Yang pasti abis dari Produser Pelaksana, naik jadi Produser dan kemudian head division.

Kemudian pindah kantor ke yang jauuuuh lebih besar. Gue ingin mulai dari awal, jadi tim kreatif. Setahun berjalan, kantor buka channel baru. Eh, gue ketularan dipromosikan juga jadi Produser. Alhamdu..lillah..

Namanya promosi jabatan, menurut gue ga bisa dipaksakan. Kadang dia datang aja sendiri, justru di saat kita menikmati pekerjaan tersebut.