Talking about death

Kemaren waktu makan siang, entah ada angin apa tiba2 pembicaraan gw, amal, vanya dan manda berkisar seputar kematian :(
Gw sm Amal seperti biasa jadi duo aquarius pendengar yang baik bagi duo Libra Manda dan Vanya, hihihi..

Cerita keduanya benar2 bikin hati gw 'nyes' dan pikiran gw melayang ke 'what if'- 'what if'..
Semua manusia, tanpa terkecuali, akan bertemu dengan kematian. Itu pasti. Bahkan Albus Dumbledore penyihir hebat aja metong. Cuma kapan dan bagaimananya kita nggak bisa tau.
Ada orang2 yang begitu di sayang Allah, meninggal dalam kedamaian dan ketenangan. Misalnya, waktu sholat, tidur atau di pangkuan/ dikelilingi orang2 yang mereka cintai dan mencintai mereka.
Tapi ada juga yang apa ya, kurang beruntung, tepat ga? Meninggal tanpa diketahui identitas, di tempat yang jauh dari mereka yang mereka inginkan, atau diberikan rasa sakit yang teramat sebelum menemui ajal.
Ada juga penyebab kematian yang tiba2 (rasanya semua kematian datang dengan tiba2 ya, bahkan yang sakit pun, keluarga mereka pasti berharap si sakit akan sembuh). Maksudnya, misal kecelakaan. Yang hidup biasanya akan berandai2, andai A ga terbang dengan pesawat itu, andai B nyetir mobilnya nggak dalam keadaan ngantuk, andai C ga usah pergi ke ulangtahun kawannya, dst dsb. Tapi jika andai itu dijalankan, apa benar kematian nggak akan menjelang? Only God knows.

Minggu lalu gw ke Nias. Untuk ke dan dari Nias harus nyebrang pake pesawat baling2 bambu (kata crew airport Polonia). Sewaktu harusnya kembali ke Medan dari Nias, cuaca sangat buruk. Pesawat yang dari Medan ke Nias nggak bisa berangkat, sementara dari Nias ke Medan harus menunggu pesawat tersebut.
Saat nunggu pesawat, Mala wartawan dari Deli TV bercerita tentang beberapa bulan lalu ada pesawat dari Nias yang nekad terbang padahal cuaca buruk. Hasilnya? Pesawat itu hilang :(
Entah harus bersyukur atau apa, tapi hari itu semua penerbangan dari Nias di cancel. Memang, ini semua menyebabkan rombongan kami harus stay di Nias lebih lama. Bukan hanya delay beberapa jam, tapi 2 hari! Di rombongan kami ada yang harus menghadiri seminar esok harinya, ada yang anaknya sakit, istri sakit, istri hamil, atau hanya sekedar kangen keluarga. Tapi gw percaya, itu semua belum sebanding dengan harga sebuah nyawa (lebay nggak sih?).

Kembali ke topik, gw yakin ada segelintir orang yang merasa sudah siap untuk bertemu dengan kematian. Sementara sisanya, sama nggak kaya gw yang lebih kaya Ungu di lagu yang judulnya Andai Kutau?

"Aku manusia, yang takut neraka.. Tapi aku juga, tak pantas di surga.."


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

No comments:

Post a Comment