Friday, November 27, 2015

10 Questions to: Ira Alamsyah, Cerita Si Ibu Meyeer

Menikah itu menurut gue hal yang susah-susah gampang. Eh, susah doang deh. Gimana nggak, menyatukan dua kepala sekali seumur hidup, untuk selamanya. Harus banyak banget kompromi, toleransi dan kesamaan dalam pernikahan. Ya nggak sih?

Pernikahan yang 2 orang di dalamnya banyak kesamaan aja, banyak sekali konflik. Apa lagi kalau berbeda? Salah satu sahabat gue yang survive akan perbedaan adalah Ira Alamsyah. Bedanya bukan keyakinan, hobi atau budaya, melainkan pekerjaan. Ira yang kerja di dunia kreatif alias advertising agency punya suami yang Angkatan Laut. Nah lho!




Dari image yang ditampilkan aja udah beda banget kan? Anak agency identic dengan fleksibel, santai, long hours, dkk sementara AL yang disiplin, tegas, kaku. Bener nggak sih, segitu bedanya dunia mereka? Yuk mari, ikuti 10 Questions to Ira Alamsyah berikut ini..

Monday, November 23, 2015

Me Time Tanpa Rasa Bersalah --updated

Jujur aja deh, semua orang butuh me time. Ya nggak sih? Secinta-cintanya sama keluarga, sama anak dan suami, tapi pasti masih butuh meluangkan waktu untuk diri sendiri. Me time di sini jangan dibayangin hang out semalam suntuk, jalan-jalan ke luar kota sendiri atau nyalon seharian, ya. Tapi setidaknya kita pasti butuh waktu buat melaksanakan hobi atau hal yang menjadi kesukaan kita yang waktunya mungkin hanya sekitar 15 menit untuk dengar music, menikmati secangkir kopi sambil baca buku, dan lain sebagainya.




Sayang disayang, lazimnya seorang ibu, kalo asyik sendiri pasti merasa bersalah. Bersalah karena bisa bersenang-senang tanpa anak, bersalah karena senang. Ih, kasihan ya? Hehe. Gue juga sering mengalami rasa bersalah ini kok. Tapi setelah ngobrol dengan banyak psikolog mengenai me time, ya nggak boleh. Setiap orang butuh me time. Karena saat me time, kita bisa menjadi diri kita sendiri. Kita bisa menemukan siapa sih, diri kita sebenarnya dan kita bisa mengingat apa sih yang sebenarnya kita sukai? Apa sih yang kita inginkan?

Itu penting lho. Supaya kita nggak jadi ibu-ibu yang rempong bin nyebelin aja sih. Supaya para ibu tetap waras! (nah tema ini pernah gue tulis di bukunya Mommies Daily yang kedua).

Saat merasa bersalah, utamanya adalah kita mikir “Anak-anak gimana kalo gue me time?”. Ini ada beberapa alternatif yang sebenarnya bisa melegakan hati.

Friday, November 20, 2015

10 Questions To: Indah Kurniawaty, Si Ibu Doyan Browsing



Setelah kemarin gue diwawancara sama Indah, sekarang gentian dong, gue yang wawancara Indah. Siapa sih yang nggak kenal Indah Kurniawaty? Blogger mom heits nan kondyang! Nah, yang gue tau, Indah ini salah satu buibu yang rajin Googling. Apa aja di-browse. Gue sampe takjub sama kemampuannya ‘riset’, haha! Mendekati detektip!



Apa sih motivasi Indah getol banget browsing atau apa-apa kudu googling dulu? Mari ah, kita mulai 10 questions to Indah Kurniawaty…

Thursday, November 19, 2015

Dunia Maya Bukan Hanya Sosial Media

Banyak dari kita yang punya smartphone tapi hanya memanfaatkan buat update sosial media. Padahal, dunia maya yang udah semakin bikin kita ketergantungan ini banyak banget keuntungannya, lho. Masalah informasi sih udah pasti, ya. Gue suka ngenes kalo liat orang yang bisa gonta ganti status/ profpic tapi masih minim informasi mengenai ASI aja, misalnya.



Selain masalah informasi, keuntungan dunia maya lainnya adalah buat cari duit. Cari duit susah sih, haha, tapi maksudnya makin banyak dan mudah cara mendapatkan penghasilan tambahan kalo kita mau jeli dan cerdas ambil kesempatan.

Ada beberapa cara menambah penghasilan di era digital ini, misalnya:

Monday, November 9, 2015

Lambang Kesuksesan

Ciyeh judulnya kaya slogan pemerintahan ya? Hehe.

Sebelum menikah, lambang kesuksesan buat gue adalah karir yang bagus. Etapi kebetulan gue bukan tipe yang mengejar karir atau jabatan, sih. Memang lebih yang menjalani pekerjaan semaksimal mungkin aja.

Setelah jadi ibu, apa ada pergeseran? 



Ada. Sedikit. 

Thursday, November 5, 2015

Sekolah Tanpa PR= Pasti Benar?

Dulu sebelum Langit masuk SD, salah satu kriteria yang gue masukin adalah sekolahnya nggak boleh ada PR. Secara ya, banyak pandangan sinis terhadap dunia pendidikan Indonesia belakangan ini di mana sekolah hanya untuk mengejar nilai akademis saja. 



Gue pun ikut-ikutan. Pokoknya anak gue nggak boleh dikasih PR!

Udah sekolah capek belajar, dikasih PR pula! Kapan mainnya dong, anak gue?

Tapi tentu saja itu dulu..

Tuesday, November 3, 2015

Belanja Baju Di Mana?

Gue bukan orang yang trendi-trendi amat sih urusan fashion. Biasa banget. Tapi memang ada aja yang suka nanya, di mana gue beli baju atau barang yang gue pake. Padahal mah di situ-situ juga. Ga spesial, ga sampe nitip beli di luar negeri atau dirancang oleh desainer ngehits.

Mungkin karena gue pake baju banyakan polos ya, jadi nggak ketauan mereknya. Padahal itu kan trik, supaya nggak ketahuan bajunya itu-itu lagi. Haha.

Tuh kan, baju begini siapa coba yang bisa nebak mereknya?


Saat ini, 3 tempat yang rajin gue sambangi untuk punya baju baru adalah: