Monday, June 30, 2014

Today's Outfit: (Belagak) Anak Band



Bukan, gue mah bukan anak band. Boro-boro nge-band, nyanyi aja fals. Main gitar, dulu pernah diajarin main gitar sama beberapa teman, yang ada mereka nyerah, bok. Gue tuh sama pelajaran seni musik nggak temenan banget. Gue nggak pernah bisa inget kunci nada atau baca not balok *sigh*. Mungkin kata otak gue, “It’s too technical, Lit”. Hehehe.

Tapi yang namanya musik mah udah jadi bagian dalam hidup. Mau ngapain aja gue nyanyi (semacam Saiful Jamil kah aku?). Gue suka musik, apalagi kalo lagi stres, makin kenceng musik yang didengerin, berarti makin stres. Haha.

Biar kaya anak musik banget, nggak sah kalo nggak punya kaos berlogo band favorit, bukan? :D
Ini salah 2 dari band favorit gue, yang pertama Greenday. Cerita tentang Greenday, bisa jadi 1 blogpost sendiri. Apalagi tentang vokalisnya, Billie Joe Armstrong, ya ampun! Dari gue SMP sampe sekarang, gantengnya ga ilang-ilang..

Green Day T shirt | Levis Jeans | New Balance Shoes | Unbranded Parka

Foto ini di Lawangwangi Bandung, pas lagi perjalanan test drive Datsun. Lawangwangi ini super kece tempatnya. Tapi makanannya so-so banget. Bahkan gue yang mengategorikan makanan jadi:  enak dan nggak doyan aja tau bahwa makanannya biasa aja.

Terus yang ke dua ini The Smiths. Ini udah pasti karena ngefans sama Morrissey dong. Terus juga pas kebetulan salah satu lagunya The Smiths yang There’s A Light That Never Goes Out jadi OST di 500 Days of Summer, pas di adegan interaksi mereka pertama kali. Ah :’) 

The Smiths T shirt | New Look Pants | 'Sesuatu' Blazer (lupa merek apa) | Payless Shoes | Just a Bag 


Yah gitu lah, ga bisa jadi anak band, minimal sering pacaran sama anak band #eh 



Thursday, June 26, 2014

Mencari Downline

Bukan, bukan. Ini bukan postingan tentang MLM. Bukn juga gue udah beralih ke bisnis MLM. Mohon maaf teman-teman MLM, tanpa mengurangi rasa hormat saya.

Ini (masih) masalah Pilpres. Kalau bosan silakan skip :D

Kalau lihat di social media kan rasanya sudah banyak ya berita dari masing-masing kubu. Nah,bagaimana dengan mereka yang tak tersentuh sosmed? Harus kita berdayakan juga, kan. Coba tanya mbak di rumah, keluarganya di kampung, tukang ojek langganan, atau bahkan sopir taksi yang kadang pemikirannya setara dengan politisi. Siapa yang mereka pilih,dan kenapa.

Gue beberapa kali ngajak ngobrol sopir taksi. "Ikut pemilu nggak pak?", ini selalu jadi pick up line gue beberapa bulan belakangan di mana kalau biasanya pick up line gue adalah, "Jalanan macet ga pak?".

Dari jawaban mereka, baru kita bisa mulai approach. Contoh tadi pas balik dari #MDlunch, gue nebeng Cahyu, anak intern (yang berhasil gue kasih penjelasan tentang Jokowi juga. Yeay!), terus lanjut naik taksi.

Pas banget depan taksi kita ada mobil dengan stiker capres01.

"Pilih siapa nih pak,pilpres? Ikutan kan?"
"Saya pilih itu tuh",katanya sambil nunjuk mobil depan.
"Ooo, kenapa pak?"
"Ibu pilih siapa bu?",doi malah nanya balik.
"Saya Jokowi, pak"
"Kenapa bu pilih Jokowi?"
"Lah bapak kenapa pilih Prabowo?"

Wednesday, June 25, 2014

Voucher Taksi

Gue kenal sama voucher taksi pas magang di tabloid hiburan sekitar tahun 2002 *bok, lama ya*. Gue rasa banyak juga lah yang akrab sama voucher ini. Biasanya kantor-kantor besar pake sistem voucher untuk memudahkan transportasi karyawan yang berhubungan dengan kerjaan.

Kalo pas di TV, ph dan agency kebetulan nggak sering make voucher, karena gue tim produksi jadi driver selalu siap menanti. Secara ya, syuting itu perabotannya banyak.

Sejauh ini, kayanya gue nggak pernah menyalahgunakan voucher, sih. Menurut gue lho ya. Wong kalo miting sekalian berangkat atau pulang kantor aja gue tetap pilih naik bus Trans Galaxy atau omprengan. Palingan, misal nih miting atau event di kuningan atau GI, ya gue naik angkutan umum dulu sampe  semanggi, abis itu baru lanjut naksi. Kadang kalo pulang miting atau acara kemalaman aja atau nggak ada angkutan baru deh pake taksi.

Rugi? Ga tau juga ya, dari sudut pandang mana lihatnya.

Ada beberapa cerita tentang voucher taksi yang pernah gue dengar dari pak sopir nih, mudah-mudahan inget semua..

Friday, June 20, 2014

Kebetulan Atau..?

Pernah ga sih ngerasa bahwa segala hal di dunia ini penuh dengan kebetulan? Atau menganggapnya kebetulan aja atas apa yang terjadi?

Misalnya, di akhir gue magang kerja, kakak gue ditawarin kerja di sebuah PH. Kakak gue kebetulan saat itu baru aja kerja di tempat lain, ga mungkin dia pindah. Jadi lah dia nawarin gue ke orang PH itu. Eh, kebetulan lagi pas ketemu ternyata yang punya PH satu almamater. Jadi walaupun belum lulus, Pak Bos mau terima gue kerja full time.

Kebetulan ini kemudian membawa ke kebetulan selanjutnya. Posisi gue lumayan cepat naik di sana. Sehingga suatu saat GM kantor minta gue milih 1 dari beberapa surat lamaran yang masuk. Gue pilihlah 1 surat lamaran dari seseorang dengan alasan, "Belum punya karyawan dari kampus ini". Nah, dia inilah yang sekarang jadi suami saya :D

Contoh lain, pas kemarin ke Bandung ada pengundian nomor mobil. Giliran kelompok gue maju, sebelum ambil nomor gue ngebatin, "Lucu nih kalo dapet nomor 7". Lah bener aja. Demikian juga pas pengundian nomor Capres, gue juga ngebatin hal yang sama :)

Atau juga kebetulan lain, beberapa tahun lalu, gue lagi ngejomblo ke Bandung sama sahabat gue. Balik malam abis hang out, iseng mampir warnet untuk buka Friendster (iyes di zaman itu warnet dan Friendster masih hits). Pas mau log out, ada pesan masuk ke FS. Dibuka, ternyata dari mantan gebetan waktu SMP say hi dan bilang kalo dia tinggal di Bandung. Nah, kebetulan kan?

Apa lagi ya, kebetulan dalam hidup?

Kayanya banyak, ya. Dan gue yakin, kita semua banyak mengalami hal yang kita sebut sebagai kebetulan itu.

Pertanyaannya, apakah semua itu kebetulan belaka atau memang ada kehendak-Nya di belakang itu semua?

Menurut lo gimana?

*pertanyaan berikutnya, ada berapa kata 'kebetulan' di blogpost ini? LOL*

sent from @nenglita 's phone

Tuesday, June 17, 2014

Today's Outfit: #RabuKotakkotak

Yak, sudah 2 minggu ini setiap Rabu kita pake kotak-kotak. Karena apa? Apalagi kalau bukan kampanye kreatif ala Pak Jokowi :)
Kalau gue sih, karena memang mengagumi sepak terjangnya beliau, jadi dengan sukarela mengikuti segala berita dan share segala kebaikannya di socmed. Yah, bagian dari kampanye putih, lah. Ga zaman kampanye hitam sekarang :D

Walaupun ga rela beliau jadi Capres, pengennya kan doi mateng dulu di Jakarta, ya, bok. Tapi apa daya? Dan kebetulan, lawannya juga udah ketauan. Jadi nggak berat buat gue untuk memilih yang mana.

Anyway, bagi yang belum tau dan mau tau tentang ragam kampanye kreatifnya, silakan lihat dan registrasikan diri kalian di situs ini: http://gerakcepat.com/

Nah, ini today's outfit bareng sama Nopai dan Hani yang juga #teamJokowi :D


 


Ikut pake kotak-kotak yuk, setiap hari Rabu!

#caritemen #biarseru

Belanja di Bekasi

Jangan harap Bekasinya sampe ke mana-mana ya, secara gue tau Bekasi cuma sampe Metropolitan Mal alias MM, haha.

Jadi ya, seiring perkembangan zaman, Bekasi mulai hits seperti yang pernah gue tulis di sini juga. Mal mulai berserakan, dan makin lama merchant di mal-mal yang ada juga makin canggih.

Belanja keperluan rumah:
Jangan sedih, ada Carefour di Bekasi Square, Hari Hari di Bekasi Cyber Park, Giant di Mega Bekasi, Superindo di MM, dan Farmers Market di Grand Galaxy Park plus Grand Metropolitan.

Gue terbiasa belanja bulanan di Carefour. Bukannya apa-apa, di mal ini cenderung sepi, bahkan menjelang lebaran atau puasa yang biasanya supermarket itu kaya cendol, di sini tetap lengang. Mungkin juga karena Carefour-nya luas ya. Gue udah hapal deh sama tata letak di dalamnya, jadi ga bingung dan udah sistematis mulai dari mana belanjanya. Lebih hemat waktu karena ga mondar mandir.

Kalau belanja mingguan, biasanya gue ke Superindo. Tapi sejak ada Farmers Market yang rajin promo ayam broiler (beli 2 gratis 1!) dan harga ayamnya lebih murah dibanding di pasar tradisional, ya tiap minggu belanjanya di sini.

Kalo lagi main ke rumah kakak gue, ya sekalian belanjanya di Tiptop Pondok Bambu. Ya ini bukan Bekasi sih. Suami gue kalo nganter ke sini pasti takjub, "Masyaallah ramenya kaya mau lebaran!". Tiptop mungkin karena harganya murah,makanya ga pernah sepi. Apalagi kalo akhir bulan, hasyemeleeeh... Gila penuhnya! Yang ada walau lebih murah tapi gue suka ada aja barang yang ga kebeli karena keburu malas muter yang bak gang senggol. Masalah murahnya, beda total belanjaan itu bisa lebih dari 200ribu bok!

Sementara kalo mai beli buat isian goodie bag atau perlu beli barang dalam jumlah banyak alias grosiran, ke Lotte Wholesale deh! Asli menyenangkan. Beli satu sama beli 3 harganya beda :D

Friday, June 13, 2014

Euforia Jalan Baru

Sejak gue pindah rumah ke daerah Galaxy, depan rumah gue ini jalanannya nggak pernah dibenerin. Yang ada aspalnya pada gerepesan, ga kece sama sekali lah!

Suatu hari beberapa bulan yang lalu, gang sebelah mulai dicor. Gang sebelah lagi juga! Jadi sebut aja gang A, B, dan C. Gue tinggal di gang B. Gang A dan C yang dicor, gang B nggak! Ih bete dan sedih,"apa salah kami?",kira-kira gitu ratapan penghuni gang B.

Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan, ga ada kabar kelanjutan jalanan dicor. Pupuslah harapan kami.

Masuklah masa Pileg. Setiap ngobrol di depan rumah, "Ini ga ada caleg yang mau kita pilih apa, kok ga mau ngaspalin jalanan gang kita sih?". Udah muree banget dah! Soalnya jalanan dengan aspal gerepesan kan bahaya ya, buat anak-anak pada main. Langit aja tuh dengkulnya udah kenyang deh, nyium aspal. Haha..

Dua minggu yang lalu, Igun bilang, "Jalanan mau dicor!". Tapi kok ditunggu-tunggu ga ada kabar berita. Sampai hari Sabtu pagi kemarin pas kami bangun tidur ada suara orang ketok-ketok kayu. Nengok ke depan, HORE! Ternyata tukang pada masang kayu pembatas di dekat selokan.

Malam itu semua penghuni pada ngeluarin mobil, motor, sepeda, karena konon setelah dicor seminggu baru kering atau mantep buat jalanan. Kalo belum waktunya tapi udah ditimpa yang berat, ya rusak.

Hari Minggu pengecoran dimulai. Gue pergi sama Langit ke acara ultah. Baliknya, kami berdua muteeer lewat gang A yang punya tembusan jalan kecil ke gang B.

Senin pagi, depan rumah rame banget. Anak-anak pada main, lari,heboh! Seneng banget lihatnya.

Rabu pagi tau-tau kami dengar ada suara mobil lewat. Lah?

Friday, June 6, 2014

Siapa Di Belakang Siapa

Gue kan nggak ahli politik ya,cetek dan subyektif terkadang dalam menulis segala hal yang berbau politik atau sosial.

Kemarin gue ngobrol sama Lia,sahabat gue.
Gue: "Pilih sapa lo,Jokowi atau Prabowo?" (ini jadi pick up line terpopuler tahun ini kayanya)
Lia: "Nggak tau nih bingung.."
Gue: "Kalo bingung, saran gue pilih Jokowi ya"
Lia: "Gue tuh kalo Jokowi males sama orang-orang di belakangnya.."

Ok. Got the point.
Jokowi malas sama orang-orang di belakangnya, Prabowo malas sama orangnya sendiri.

Analoginya:
Lo mau kawin, ada 2 calon. Yang satu lo suka, tapi keluarganya disinyalir ga suka sama elo. Yang satu lagi, lo ga suka sama orangnya DAN keluarganya.

Mana yang lo pilih?
Nggak mau milih? Berarti lo rela dipilihin sama orangtua lo atau teman-teman, ya, atas siapa yang akan lo kawinin? Risiko tanggung sendiri lho..

Kan menikah (sama halnya dengan pemilu) boleh dilakukan oleh orang yang sudah dewasa. Karena berarti seseorang udah bisa mikir mana yang baik mana yang buruk SEKALIGUS menerima risiko atas pilihannya itu. Lagian setiap pilihan pasti ada positif dan negatifnya. Percaya deh.

Wednesday, June 4, 2014

Beristri Dua

Beberapa waktu lalu, gue mengunjungi seorang kerabat di rumah sakit. Saat sampai di sana, cuma ada anaknya yang kebetulan lagi melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Karena masih di ICU, maka yang boleh masuk pun maksimal 2 orang bergantian.

Gue sama suami masuk, meninggalkan Langit di luar sama si kerabat. Ga tenang, gue nggak lama di dalam. Pas keluar, gue lihat si anak kerabat ini lagi ngobrol kaku sama seorang perempuan muda gendong bayi.

"Ini istri muda ayah, kak. What do you think?", katanya sambil berbisik kencang (berbisik tapi kencang?) ke gue. Dari raut mukanya gue tau dia KZLBGT.

Gue jadi inget di salah satu sesi pengajian Galaxyah, kami lebih sering diskusi sih dibanding dengerin ceramah. Suatu hari, diskusi sampai ke topik poligami.

Gue kenceng banget lah urusan ini. Secara pribadi, nggak tau kenapa gue nggak suka banget sama poligami. Dan gue bakal subyektif abis-abisan sama orang yang poligami.

Mau dari sekelas Aa Gym sampe sodara sendiri, buat gue ketika mereka melakukan poligami itu udah nggak adil buat pasangannya. Apalagi kalo  agama dijadikan alasan. Padahal di Quran, ayatnya nggak cuma sampai "nikahilah 1,2,3,4" aja kan. Ada sambungannya lagi, yang hemat gue itu menjadi syarat kalau laki-laki mau poligami. Syaratnya apa lagi kalau bukan berlaku adil?

Tuesday, June 3, 2014

Today's Outfit: Wearing Parka

Gile, musim panas pake parka? Situ oke, Lit? Haha..

Jadi ceritanya hari ini niatnya mo foto berdua Adis yang cakepan, since kami nggak punya foto berdua yang proper. Karena gue bukan tipe gaya rapi jali, jadi apa adanya aja dah. Alias STD, alias standar :))

Ini di:


Black dress: Pasar senen dong! | Legging: Entah merek apa | Parka: unbranded | Boots: Forever21


Suka banget sama parka ini, jatohnya pas. Tinggal satu, nggak kegedean, nggak kekecilan, bahannya juga adem nggak panas sama sekali. Kalo menurut gue sih, keren (parkanya, ya), ga tau menurut orang lain :D

*etapi nggak peduli juga, kan yang make gue, hahaha*