Kemarin timeline rame banget komentarin Mata Najwa episode Penebar Inspirasi. Gimana nggak, bintang tamunya ada Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Abraham Samad, Ganjar Pranowo, dan idola gue, Joko Widodo.

Talkshow-nya berjalan dengan santai, mungkin karena semua bintang tamu kan sudah pernah datang ke Mata Najwa sebelumnya secara terpisah. Tapi utamanya menurut gue kenapa talkshow bisa santai adalah karena figur yang datang juga pribadi yang hangat, nggak ala ala pejabat atau setelan orang penting. Makanya suasana bisa sangat cair.

ter-idola saya ada di barisan ke dua, dua-duanya :D

Mereka semua, masing-masing punya rekam jejak yang baik. Secara politis ataupun kehidupan pribadi. Gue nggak bisa menelaah mereka secara politik, ya. Tapi gue merasakan aja bahwa mereka ini 5 dari banyak orang baik yang peduli sama Indonesia. Ya, banyak. Gue percaya masih banyak orang baik dan terjun ke politik murni karena untuk bangsa.

Walaupun banyak juga yang ke politik/ nyaleg karena uang, sih 😐

Anyway, pertanyaan yang diajukan Najwa semalam sebenarnya biasa aja. Tapi justru karena biasa jadi kita sebagai orang awam merasa dekat dengan pertanyaan tersebut. Beda kalo yang nanya wartawan senior, pasti bakal njelimet yang sebenarnya oke tapi karena politik banget malah jadi berasa di awang-awang.

Posisi masing-masing saat ini cukup beragam. Dua di antaranya gubernur, Ketua KPK, peserta konvensi presiden dari salah satu partai dan mantan wapres. Asa kurang enak menyebutkan JK hanya sebagai mantan wapres. Saat ini beliau menjabat sebagai Ketua PMI dan sejumlah jabatan lainnya. Tapi memang,posisinya jadi agak kebanting dengan yang lain. Apalagi saat Najwa nanyain, kalau mereka mau bertukar tempat mau dengan siapa? Yang 4 lainnya pasti bingung, ya, kalo mau bertukar tempat dengan JK.
Masih sehubungan dengan ini, menurut gue jawaban Abraham Samad sangat mengejutkan. Dia mau jadi Jokowi. Tapi bukan sebagai Gubernur DKI, dia mau jadi pribadi Jokowi yang tulus. Canggih jawabannya. Pujian tertinggi dibandingkan kalo Megawati yang ngomong. Kenapa? Doi ketua KPK bos, yang tugasnya menyelidiki semua pejabat. Bahkan hakim atau Rudi Rubiandini yang dikenal sebagai tokoh yang bersih dan sederhana bisa ketauan 'borok'nya. Jadi, imho, kalo dia memuji di depan publik sedemikian rupa pasti sudah ada dasarnya. Salah satu akun yang doyan bicara politik bilang, "pasti Samad udah pernah sadap telp Jokowi tapi malah pusing karena yang diomongin nggak jauh dari APBD, jadwal blusukan, PKL, dsb". It might sound like a joke, but this is Ketua KPK 😉

Tentang Abraham Samad sendiri, dese ganteng berat ya *cetek*. Waktu kecil dia pernah diomelin nyokapnya karena ngambil kapur tulis. Rupanya itu yang tertanam di benak Samad bahwa jadi manusia harus jujur. Lesson learned: kids remember what parents said. Jadi, kita sebagai orangtua, katakan hal-hal baik pada anak yuk, tanamkan nilai positif yang kelak berguna untuk anak kita di masa depan.

Jadi inget pernah baca berita di mana Anies Baswedan bilang "rahim ibumu bukan tempat lahirnya koruptor". #jleb banget nggak sih?
Well, gue pribadi dari talkshow kemarin ambil kesimpulan bahwa Anies sangat pintar merangkai kata. Setiap kalimat yang ia ucapkan, pantas untuk di-tweet. Pantas untuk dijadikan kata mutiara. Menggugah semangat kebangsaan. Serius.
Mudah-mudahan bukan sekedar kata, tapi bisa terwujud secara nyata. Amin.

Beda sama Jokowi yang menurut gue nggak pinter merangkai kata. But as we know, he lead by example. Dia turun untuk ngobrol sama rakyat. Apa yang diinginkan, apa yang dibutuhkan. Apa solusi yang ditawarkan,rakyatnya mau apa nggak, dst. He is inspiring. Sekarang, nggak aneh kalau anak muda atau selebriti terang-terangan bilang mengidolakan dia. Minta foto bareng, atau sekedar ketemu aja udah seneng.

Sementara Ganjar Pranowo, rekan separtainya juga nggak kalah seru. Pembawaannya santai, cair dan ganteng #eh. Emang kalo orang baik dan cerdas keliatannya ganteng aja ya. Haha. Pasti abis ini dia jadi idola baru. Ganjar sedianya dicalonkan jadi Gubernur DKI, sementara Jokowi di Jateng. Tapi sepertinya pesona dan popularitas Jokowi nggak bisa dibendung :D

Banyak yang komen bahwa malam itu kurang Ridwan Kamil, Walikota Bandung. Nah, Kang Emil ini juga juara. Blusukannya sama kaya Jokowi, tiap hari ngider Bandung naik sepeda. Keren ya? Kalo gue sih, tau orang nomor satu naik sepeda, bakal ngikut juga. Dia juga salah satu yang lead by example.

Basuki Ahok, wagubnya Jokowi juga menurut gue pantas ada di episode Mata Najwa malam itu. Ahok kan super galak dan berani. Udah pada tau lah kegalakan Ahok, wong sering terekam di video-video yang publish di chanel Youtube-nya Pemprov, kok. Kalo selama ini masih banyak orang apriori sama warga keturunan, nah kenalan dah sama Koh Ahok. Bukti bahwa warga keturunan cintanya sama Indonesia nggak kalah sama lo yang asli Indonesia. Ah, demikian juga yang bawa-bawa latar belakang agama. Dapet salam dari Ketua PKS yang ketangkep KPK.

Ada juga Bu Risma walkot Surabaya. Ibu ini bener-bener kaya ibu-ibu. Gue inget pernah baca berita dia datang ke kantor polisi pas ada penangkapan ABG yang melacur atau narkoba gitu, ya. Terus sama dia dimarahin. Ya, dimarahin kaya emak marahin anaknya. Marahin sampe nangis, mungkkn saat itu motherhood instinc-nya bicara ya. Dese dulu di Dinas Pertamanan,cmiiw. Makanya nggak heran sekarang Surabaya banyak taman. Bagus-bagus pula. Bener deh, saya sudah membuktikan. Bu Risma sampe disebut sebagai Wagiman, alias walikota gila taman. LOL.

Siapa lagi, ya? Ada nama lain yang bisa dijadikan inspirasi?

Mereka semua, sekali lagi, hanya segelintir orang yang peduli sama Indonesia. Gue yakiiiiin banget masih banyak orang baik yang siap bawa Indonesia untuk jadi lebih baik. Tapi tentu bukan karen 1-2 orang yang bisa bikin bangsa kita jadi lebih baik. Bung Karno dan Bung Hatta aja nggak cuma berdua bikin Indonesia merdeka, kan?
Butuh banyak orang, butuh kemauan dan yang pasti optimisme yang tinggi bahwa Indonesia bisa lebih baik.

Merdeka!