Monday, January 28, 2013

Nakalnya Anak Muda

Hari ini ada lagi berita mengejutkan, Rafi Ahmad (plus 3 artis lain; Wanda Hamidah, Irwansyah, Zaskia Sungkar) ditangkap BNN. Mengejutkannya mungkin karena 4 sosok itu citranya nggak cocok dengan bidangnya BNN, yaitu narkoba.

Keempatnya artis. Dan, ya, dunia artis nampaknya akrab sama hal-hal berbau kenakalan narkoba/ miras. Padahal nggak semua, lho, begitu.

Berita terbaru, sih, mengatakan bahwa mereka berempat negatif, dan si pasangan suami istri hanya apes aja, wong datang pas penggerebekan, kok.

Gue ga mau bicarain hal itu. Masih terlalu dini (ceile) dan gue juga udah jauh dari dunia artis-artisan.

Masalah narkoba, rasanya siapa pun punya cerita. Entah itu keluarganya, tetangga, saudara, sahabat, atau diri sendiri.

'Perkenalan' pertama gue dengan narkoba atau ragam benda memabukkan adalah SMP. Weits, maksudnya kenalan adalah kenal langsung sama orang yang menggunakan, ya. Kalo make, mah, amit-amit. Alhamdulillah, masih waras.

Iya, SMP. Tahun 93-94 (20 tahun yang lalu, damn, I'm old!). Era itu trennya pil-pil, salah satunya pil BK. Nah, teman gue ada yang nenggak sampe berapa butir sekaligus, karena.....putus cinta. Oh, life!

Lalu, SMA. Mulai agak 'naik kelas'. Beberapa teman kecanduan jenis tertentu. Padahal mereka baik dan pintar *sigh*. Bahkan pernah melihat salah satunya sakau x_x.

Kuliah, lalu kerja. Sutra lah. Banyak. Kerja di usia dini, alhamdulillah bukannya bikin gue terjerat. Tapi malah bikin gue makin melek, bahwa yang begitu nggak baik. Eh, ini disambung karena 3 semester kuliah, gue sekalian kerja.

Wise man said, 'berteman sama tukang ikan, ga lantas membuat kita jadi tukang ikan'. Gue, alhamdulillah, walaupun memiliki teman yang begitu, tapi mereka nggak nawarin. Dan gue pun ga tergoda mencicipi. Kenakalannya hanya sebatas yang dalam bentuk cair, lah. LOL.

Lagian, sayang bener duit hasil kerja keras buat begituan? Mendingan gue jajan makanan enak, traktir bokap nyokap, beli tas, sepatu, atau hal lain yang berguna. Mungkin juga faktor keluarga kami yang sederhana, diajarin bahwa duit nggak datang dengan sendirinya, nggak punya pohon duit, bikin gue sayang mengeluarkan uang untuk hal seperti itu. Itu harganya mahal, kalo ketangkep polisi, bisa hancur masa depannya (bahasa ala PSA).

Masih banyak anak-anak muda yang sekarang terjerat narkoba. Saran gue, sih, jangan pernah mencoba. Apalagi kalo lo nggak tau sekuat apa diri lo menahan godaannya.

Mengatasnamakan penasaran?
Lo ga penasaran, gimana perasaan nyokap bokap lo kalo lo ketangkep polisi or even worse, mati karena OD?

Mau berapa banyak lagi orangtua yang habis tenaga dan hartanya karena kebodohan si anak terjerat narkoba? Harus berapa banyak air mata yang diteteskan, supaya anak-anaknya sembuh total?

Atau bagi yang udah berkeluarga, nggak kasihan sama anak-anak dan pasangan lo, terbengkalai gegara narkoba?

Semoga bahaya ini dijauhkan dari kami, kamu yang baca dan kita semua, Ya Allah. Amin.


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Saturday, January 26, 2013

Today's Outfit: Berolahraga

Kalau dulu gue nggak terlalu mikirin atasan untuk olahraga. Seringnya pake sport bra, lalu tutup jaket aja. Haha. Atau pake kaos ber-hoodie.

Lama-lama aku bosan dengan penggunaan jaket ini, mulai cari-cari kaos olahraga lengan panjang. Dan ternyata susah :( Brand-brand sport bangsa Adidas, Reebok dan kawan-kawan itu nggak masukin long sleeve sport shirt untuk perempuan. (baca: lagian kalo masuk sini kayanya bakal mahal bener, haha. Ingat motto saya, keluarkan uang sesedikit mungkin untuk penampilan maksimal. LOL)

Suatu hari, hampir setahun yang lalu, lagi jalan-jalan di sebuah mal kawasan Bekasi (mana lagi?), ada kaya bazaar gitu dari grup-nya si Ocean Pacific. Tadinya mau ambil sweater atau jaketnya lagi untuk tambahan baju olahraga, eh pas lagi lihat di bagian baju-baju (kayanya untuk surfing) nemu kaos lengan panjang berbahan ala dri fit-nya (Nike atau Reebok, nih, yang pake istilah ini?). Bungkus! Sayangnya cuma ada 1 warna dan 1 model. Masa kita mau beli banyak tapi sama semua?

emaknya (sok) sporty, anaknya girly -__-
T shirt: ya itu lah, Ocean Pacific grup (ga tau merknya apa)
Training: Puma
Shoes: Reebok

O, iya, di lengan kiri itu isinya mp3 player sama bb. Belinya di Debenhams, harganya murmer lah! Sebelumnya sempat cari arm band untuk taro mp3, tapi berhubung eike punyanya si Philips Go Gear Raga, kok, yang dijual di online banyakan buat iPhone/ iPod? Terpikir, apakah ini kode alam semesta agar gue beli keluarga apple itu? Haha. Eh, pas lagi iseng-iseng ke Debenhams, nemu si Tag a Long ini. Syenang!

Sporty Spice!

Hahaha, semacam Spice Girl, gitu, ye.
Gue bukan perempuan sporty. Tapi emang gue ga bisa diem dan suka sama aktivitas fisik. Zaman sekolah dulu, pas udah ABG gitu, SMP-SMA, biasanya kalo jam olahraga perempuan-perempuan lain pada neduh di pinggiran lapangan, nah, gue nggak, deh. Gue pasti ada di tengah lapangan, entah lagi lari, main basket, volley atau bola sekalian :D.

Kenapa gue bilang gue nggak sporty? Karena emang di setiap olahraga, gue nggak menonjol. Bisa, tapi nggak jago gitu. Satu-satunya yang gue bisa bilang jago mungkin olahraga biliar. Kalo pas SMP pernah ikut basket, SMA volley, kuliah sempat 1-2 kali climbing, terus pas kerja rutin lari dan sempat ikutan futsal. Haha. Intinya, nggak bisa diem aja.

Beberapa waktu lalu, WRP ngajakin kerjasama untuk bikin challenge di kantor. Lengkapnya, baca di Fashionesedaily, ya.

Pas yang lain dicek pake inbody, gue ikutan, dong. Gue cuma pengen tau aja, sebenernya kondisi fisik gue kaya apa, sih? Sehat apa nggak? Karena kebanyakan yang badannya kurus itu malah keenakan dan akhirnya kebablasan. Ini hasil cek inbody gue:

foto tinggi dan berat badannya kepotong, tapi bisa dikira2, ya, dari BMI. Plus fitness score juga ga kelihatan deh :(
Alhamdulillah, biar pun nggak keren-keren amat hasilnya, tapi nggak payah juga. Sedikit bangga juga dengan Fitness score yang masih masuk di kategori normal. Yeay!

Ah, ya, selain didukung WRP masalah makan, juga didukung olahraganya, lho! Seminggu 2 kali ada olahraga sama Master Boot Camp (MBC) dan satu kali dari WRP. Vanya kan udah lama ajakin gue ikut MBC, tapi gue terlalu malas untuk berangkat subuh di hari Sabtu ke Senayan, alhasil nggak ikut-ikut, deh.

Nah, semalam ikutan nyobain MBC, deh, perdana. Lumayan banget, ternyata. Semalam warming up-nya lari, lalu latihannya lebih ke biceps/ triceps gitu pake TRX. Kapok? Nggak lah! Malah semakin kenceng niatnya untuk rutin :)

Keliatannya gampang, ye? Cobain dah!

Wajah kelelahan tapi tetap gaya dong :D
Jadi hari pertama gue coba itu latihannya TRX semua. Warming up-nya pake lari muterin community center, 2-3 menitan, hanya supaya heart rate naik. Setelah itu langsung TRX.

Agak sulit menjelaskan dengan kata-kata kegiatannya ngapain aja. Intinya, sih, ada yang kedua tangan pegangan tali, lalu kita seperti menjatuhkan badan dan berdiri lagi dengan pegangan ke tali itu. Kelihatannya gampang, ya, padahal kalau melakukannya, lumayan bener, bok!

Hari pertama ikut MBC, lengan bagian dalam gue sedikit bengkak, kata Vanya (yang udah sering ikut MBC) kemungkinan besar karena bagian itu kurang dilatih. Dan memang benar, selama ini olahraga gue jarang banget yang ngelatih lengan bagian dalam.

Hari kedua gue ikut MBC, latihannya selain TRX juga ViPR. ViPR itu apa, nah, ini menggunakan semacam tabung fiber beratnya 6kg, lalu latihan, deh, kaya pake barbel.
Terlihat FitnFab setelah MBC (padahal abis itu susah jalan. LOL)

Hari ketiga, cuma 5 orang termasuk gue yang ikutan MBC. Berhubung cuma gue yang ga ikutan challenge, Carlo (founder MBC) menunjuk gue untuk berpasangan dengannya selama latihan ini. Gubrak!
Hasilnya? Not bad, walaupun pas lagi pake ViPR dan gerakan tarik-tarikan gue sempet kelempar pas ditarik Carlo, haha. But not bad at all.


pendinginan dengan tarik2 badan
Anyway, untuk lebih lengkapnya mengenai MBC dan kenapa MBC itu mengasyikkan serta bermanfaat plus, cocok nggak, sih, untuk ibu-ibu? Akan gue tulis di Mommies Daily, ya. Lengkap dengan interview sama Carlo-nya. Stay tuned!

Lesson Learned

Kalau Kamis minggu lalu dihebohkan dengan kedatangan banjir, maka Kamis minggu ini dihebohkan dengan suatu kejadian di dunia maya.

Nope, gue ga patut menceritakan apa pun karena gue ga terlibat di dalamnya.

Ada hal yang bisa gue pelajari dari kasus ini:
- Suudzon itu terkadang penting.
Ini kata Manda, sih, haha. Entah kenapa, gue ini tipe orang yang berbaik sangka. Bukan pencitraan, tapi beneran, deh. Kalo kata @zodiact_facts (LOL), aquarius selalu melihat dunia lebih cerah dibanding orang lain. In this case, I'm a truly aquarian. Bahkan pernah, nih, gue dengar kepastian bahwa seorang teman sudah bercerai, gue masih menganggap itu gosip belaka. Atau jaman dulu banget, sering diingetin sama teman untuk berhati-hati sama orang tertentu, gue tetap santai aja kaya di pantai sama orang itu.

Bukannya naif, lho, gue hanya berusaha melihat sisi baik dari hal yang gue temui. Tetap waspada, ya, pasti. Apalagi gue bukan tipe yang bisa cepat akrab sama orang. Ramah dan terbuka, iya. Akrab? Belum cencu.

- Hati-hati sama dunia maya.
Bukan cuma karena masalah penipuan finansial atau apa pun, ya. Tapi segala hal, deh, masalah pertemanan pun bisa runyam jika berurusan di dunia maya. Nama pun dunia maya, maya- semu, dunia semu. Walau nggak semua yang di dunia maya itu semu, tapi kalau mau melangkahkan kaki ke jenjang pertemanan yang lebih tinggi, sebaiknya memang mengetahui latar belakang secara pasti. Atau kopdar-lah, gue selalu percaya, pertemuan langsung itu bisa menjadi deteksi awal reaksi tubuh kita terhadap orang lain.

- Percaya sama insting.
Pernah tiba-tiba nggak jadi lewat sebuah jalan, dan tau-tau jalan itu macet total pas di waktu yang seharusnya kita lewat? Atau, pernah mati-matian cemburu sama seseorang yang dekat sama pasangan kita, padahal ngakunya nggak ada apa-apa? Gue, sih, menyebutnya insting.
Nyambung sama poin di atas, dari dunia maya, lihat blog-nya, twitter atau akun sosmed lainnya, biasanya kita sudah punya gambaran tentang hidup seseorang. Setelah itu baru keluar, deh, sinyal apakah kita menyukainya atau tidak. Percaya lah sama sinyal yang keluar pertama kali ini. Kalau sinyalnya negatif alias kita punya insting jelek sama seseorang, ya, mudah-mudahan nyatanya nggak. Kalau sebaliknya, ya, harus tetap waspada. Kan masih di dunia maya, tunggu sampe kopdar, biar tau reaksi tubuh gimana.

- Percaya
Belakangan ini rasa percaya sulit, ya, ditemukan? Bahkan sama pasangan aja, kadang-kadang rempong sama masalah kepercayaan.

Terlalu percaya sama orang lain, apalagi yang baru kenal, pastinya nggak baik. Kalo gue, sih, biasanya akan pakai logika aja. Plus, kebetulan orangnya agak ignorant (bilang aja, pelupa, haha), jadi suka nggak ngeh sama hal-hal yang terjadi di sekeliling. Mikirnya, "halah, dunia maya kok diributin, kaya nggak punya masalah di dunia nyata, aja, deh".

Tapiiii, dalam kasus ini, gue terimakasih banget, sih, sama Indah yang udah ingetin gue sejak jauh-jauh hari (setahun yang lalu, kali, ya? #lebay). Bikin gue sedikit aware dengan masalah ini. Juga Novi yang colek-colek supaya gue waspada.

Sekian ah. Ini di draft dari semalam, tapi baru dilanjutkan sekarang. Udah lupa mau nulis apa lagi #gakseru #biarin
sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Tuesday, January 15, 2013

Today's Outfit: Winter? :D

Akhir-akhir ini cuaca emang lagi saik banget, ya, untuk pake baju-baju tebal dan hangat. Ini outfit beberapa hari yang lalu (apa malah minggu lalu, ya?), ada meeting sama klien, tapi hujannya dahsyat sekali.

Jadi, berasa musim dingin gitu, deh!
Depan kantor udah  ada plangnya, lho, sekarang :
Di atas kostum dengan coat-nya (ceileee), di bawah ini versi kelihatannya:

Cakep ya, fotonya, kaya di studioi foto *lirik fotografer andal, Toples*

Coat: Kado dari Lia
Top: Lilou
Skirt: Pasar Senen, 10 rebu sajah
Tights: Dagangan beberapa tahun yang lalu :p
Shoes: Shoeka Shoes
Bag: MBMJ

Kebetulan juga gue cukup ngefans sama aneka boots. Musim hujan atau nggak, gue senang pakenya.

the closer look *untung betisnya kepotong, yaaa*


Anyway, sepatu Shoeka Shoes ini enak banget! Nyaman dan empuk, gitu. Walaupun proses pemesananya agak rempong, karena ternyata gue pesannya vie reseller (mana gue tau kalo reseller?). Kalau pada mau beli, mending ke fb-nya, deh (sumpah bukan promosi, tapi itu bukan reseller-nya). Untung hasilnya memuaskan, kalau nggak, mah, udah gue teror *lebay*

Sekian!

Sunday, January 13, 2013

Unknown Errors in Our Lives

Ini adalah judul buku salah 1 pengarang buku India favorit gue, Chitra Banerjee Divakaruni. Bukunya udah agak lama, tapi gue baru beli dan saat ini sedang proses baca.

You know lah, alibi orang yang udah jadi emak-emak, semakin sulit menemukan waktu yang tepat untuk membaca buku. Padahal, sih, dengan adanya gadget di tangan, kehadiran buku (yang dulu selalu ada dalam tas untuk menemani di perjalanan) jadi semakin tersingkirkan :(

Ok, kembali ke buku, ya.
Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek tentang perempuan India yang menjadi imigran di Amerika. India, berdasarkan pengamatan kasar gue, merupakan salah satu negara penyumbang penduduk terbanyak di dunia. Di Indonesia aja, banyak bener :D

Cerita-cerita para perempuan ini digabung dalam satu tema, yaitu kesalahan-kesalahan yang tidak diketahui dalam hidup, sesuai judulnya.

Gue selalu suka sama pemilihan judul buku para penulis perempuan India, puitis. The Sister of My Heart, The God of Small Things, Vine of Desires, etc. Pas lihat buku ini, nggak ngeh aja gitu sama maksudnya.

Setelah membaca beberapa cerita di dalamnya, baru nyadar, bahwa semua orang pasti pernah melakukan kesalahan yang tidak kita ketahui penyebabnya apa.

Misalnya, ada 1 cerita tentang seorang perempuan India yang lahir dan besar di Amerika, ortunya periset dan pola hidup mereka sudah Amerika banget, cewe ini, kalo nggak salah namanya Leela (lupa, mau cek bukunya keburu malas karena lampu udah dimatiin), suatu ketika memutuskan untuk mengunjungi India. Di sana, dia ikut ziarah ke kuil sama keluarganya dan tau-tau mengalami kesialan demi kesialan.

Atau cerita seorang anak perempuan yang sering mengalami KDRT oleh ayahnya, dia juga sering melihat ibunya dipukuli oleh si ayah. Di situ, dia menceritakan sering lihat binar kerinduan ibunya akan kebebasan, kampung halaman dan kebencian. Tapi kenapa ibunya nggak mau pergi dari sisi sang ayah? Pun ketika adiknya si anak perempuan ini lari di rumah, ia menyaksikan dengan penuh nelangsa, kenapa dia nggak ikut lari? Kenapa dia malah harus bertahan menyaksikan ibunya dipukuli ayahnya?

Lalu, ada juga kakak perempuan yang harus menjadi penengah antara ibu dan adik laki-lakinya. Entah karena alasan (yang dibuat-buat) apa, ia selalu menunda kabar kondisi kesehatan ibunya yang semakin menurun. Padahal, di akhir hidupnya, si ibu sangat ingin bertemu dengan anak lelakinya itu.

Tanpa disadari, banyak banget 'error' yang kita alami. Entah, sebenarnya kita sudah tau bahwa itu 'error' atau kesalahan, atau kita nggak tau, atau malah nggak mau tau?

Error-error ini mungkin kecil, sekecil lubang yang ada di langit-langit rumah. Kita abaikan, tambal jika memang menyebabkan kebocoran saat musim hujan, tampung airnya saat rumah jadi bocor, yang kemudian malah menyebabkan ketidakteraturan dalam rumah.

Gue punya banyak 'error' dalam kehidupan. Dan gue sadar. Tapi, nggak tau kenapa juga gue belum bisa 'meluruskan' atau 'menambal' lubang-lubang kecil dalam kehidupan. Maybe someday..

Ada yang punya 'error' dalam kehidupannya? Pertanyaan ini bukan untuk dijawab, lho, tapi direnungkan ;)


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Saturday, January 12, 2013

Kisah 6 Ruas Tol

Serius bener, ya, judulnya :))

Beberapa hari yang lalu gue tweet "patah hati dengan keputusan Jokowi perihal 6 ruas tol". Ho oh, Pakde tersebut akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pembangunan 6 ruas tol Jakarta.

Banyak banget, eh, BUANYAK BUANGET yang berkomentar atas hal ini. Pro ada, kontra, yang bahkan sampai mengungkapkan spekulasi-spekulasi atau menghujat Jokowi juga nggak sedikit. Gue kecewa atas keputusan ini. Tapi gue percaya, sih, ada hal lain yang dipertimbangkan Jokowi menyetujui hal tersebut (aku sok akrab sekali, yaaaaaa...sama beliau).

Kenapa gue percaya, hal paling shallow adalah, karena selera musiknya. Haha. Gue percaya orang yang menyukai rock n roll punya jiwa yang nggak takut sama apa pun. Makanya, dibilang beliau ditekan sama Menteri PU, ah, rasanya nggak. Sama Gubernur Jateng aja, beliau pernah berantem, kok.

Kedua, lebih banyak gebrakan-gebrakan positif yang sejauh ini beliau lakukan. Contoh paling gres, bikin Car Free Night. Kata nyokap, terakhir di Jakarta ada beginian, pas zaman Ali Sadikin, namanya Malam Muda Mudi. Yuk, dihitung, sudah berapa puluh tahun yang lalu?

Lalu, gue baca-baca lagi mengenai 6 ruas tol tersebut. Eh, baru sadar. Beberapa tahun yang lalu (apa tahun lalu? Apa 2 tahun lalu?) Gue sempat nulis (entah di blog/ twitter), bahwa kalau di beberapa negara, truk/ bus AKAP itu tidak melintas dalam kota. Mereka dibuatkan jalan (tol) yang melewati pinggiran kota. Agak lupa persisnya negara mana, bentar ai gugling dulu, deh.

*abis googling*

Kok, ga nemu, yaaa? Tapi serius, deh, besok akan gue cari beritanya dan update di sini.

Nah, kalo dari berita-berita yang gue baca, tahap pertama itu Semanan- Sunter dan Sunter- Bekasi Raya.

Sudah ada yang pernah lewat Jl. Bekasi Raya? Kalau gue ga salah, yang dimaksud jalanan ini adalah dari Bekasi- Pulogadung. Kebetulan kantor gue pernah di Cempaka Mas, di mana head office-nya di Pulogadung. Sekali- dua kali, gue lewat jalur tersebut. Isinya? Truk, bok! Hasle!

Sempat kebayang sama gue, dari Kawasan Industri di Bekasi, kalau mau ke daerah Sumatera, misalnya, mereka harus ke Merak, kan? Ke Merak kalau dari Bekasi lewat mana? *ngacuuuung, jalur gue kalo mudik Bengkulu, tuh!* Yak, lewat tol dalam kota.

Ada berapa banyak pabrik yang di Kawasan Industri, aja, deh, yang mengeluarkan 1-2 truk per harinya? Lalu, kalau dari Bekasi dibikinin jalur 'khusus' mereka hingga Merak, enak, kan? Atau truk yang dari Kawasan Industri Pulogadung (fyi, kawasan ini tepat bersinggungan dengan Bekasi Raya), punya akses langsung/ khusus menuju ke Merak atau ke Cikampek (baca: harus lewat Bekasi, lho, ke Cikampek), jalur 'biasa' Bekasi Raya akan lebih lengang (harusnya), minimal truk berkurang, lah.

Ini bukan pembelaan karena gue #teamJokowi, ya. Karena tahap kedua pembangunan 6 ruas tol, itu terdengar kurang masuk akal juga. Walaupun, jalur yang disebutkan, seperti Kemayoran- Kampung Melayu atau Pasar Minggu- Casablanca, memang belum ada tol, tapi teteub, deh, jalur itu udah padat! Eh, jalur pertama itu, beberapa tahun lalu nggak padat, lho. Secara, ya, 1 jalan itu ada sekitar 4 (atau 5?) ruas plus 1 busway. Tapi belakangan, sih, udah dah neik!

Penambahan jalan untuk mengurangi kemacetan itu kalo mau dianalogikan adalah: beli baju kegedean padahal lo udah seharusnya menurunkan berat badan.

Dengan kondisi ini, idealnya, kan, kita diet, bukan beli/ jahit baju dengan 2 atau 6 ukuran lebih besar. Ya nggak?

Jadi, hemat saya: penambahan jalan MUNGKIN bisa membantu mengurai kemacetan, tapi tidak memotivasi orang-orang untuk move people, not car. Sementara dampak banyaknya mobil bukan cuma macet, tapi polusi, semakin berkurangnya RTH karena digunakan sebagai lahan parkir, tata kota semrawut, dan manusia jadi malas bergerak.

Di lain sisi, proses penambahan jalan sendiri juga malah menimbulkan kemacetan. Nggak percaya? Dapet salam dari jalur Casablanca selama pembangunan jalan layang non tol :D



sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Friday, January 11, 2013

Today's Outfit: To The Beach!

Postingan perdana di tahun 2013 (eh, bener, kan, ya?).

Tadinya, sih, mau menulis sesuatu yang 'meaningful' (memutar bola mata), tapi kadar kemampuan otak lagi minimalis, jadi mari ber-TO aja :))

Akhir tahun kemarin, ternyata jadi mudik. Kalo ke Bengkulu, ya nggak mungkin nggak ke Pantai Panjang, dong, ya.

Ini hari pertama:
ada anak bocah lagi serius gambar di pasir
Stripe Shirt: Unbranded (Thamcit, bok!)
Jeans: Proenza Schouler for Target 
Shoes: Crocs
Bag: MBMJ

Pas Igun lagi sibuk foto-foto, Langit nggak mau kalah, dong, ibu dan bapaknya ini suruh bergaya :D

kece juga hasil jepretan anak gue :D


Lalu di hari terakhir di Bengkulu, kudu mantai juga, dong, ah!

Menjelang sunset, mendung, ga dapet lah
Top: Lilou
Pants: Kivee

Hari ke dua, pas menjelang pulang, anginnya LUAR BIASA! 
Nah tuh, emaknya kerempongan megangin kerudung -___-
Anyway, ini kali pertama kami mudik benar-benar bertiga. Biasanya Igun akan bawa teman yang gantian nyetir. Karena benar-benar bertiga, jadi dia ga tidur sama sekali selama di jalan. Gue tidur? Ya kaga lah, secara kalo mobil jalan gue kaga bisa tidur. Alhasil, pas berangkat gue melek 38 jam @_@ sementara pas pulang, lumayan sempat berhenti dan bisa tidur sekitar 1 jam :)



Tuesday, January 1, 2013

2012-2013

Waaaah, udah ganti kalender, dong, ya?

Tahun ini Igun ajak menutup tahun di hometown-nya, Bengkulu. Tanpa persiapan (seperti biasa, keluarga dadakan, haha) kami berangkat bertiga saja. Igun, gue dan Langit. Sedikit nekat, karena ini kali pertama kami road trip beneran bertigaan.

Alhamdulillah jalan lancar, walau sempat dibikin deg-degan sama seorang ibu yang ketemu di SPBU Kota Agung, dia dan suaminya dari arah kebalikan menuju Bandar Lampung dan cerita baru saja dihadang sekelompok pria bermotor. Pas berhenti dan menyalakan lampu, geng tersebut baru sadar, yang mereka berhentiin itu polisi. Iya, sang suami baru saja Sertijab, jadi masih pakai pakaian dinas. Selamat lah, pasangan suami istri tersebut.

Jadi, gue memaksa Igun untuk berhenti aja dulu, di mana, kek. Karena hotel/ wisma/ penginapan terakhir sebelum perbukitan itu sudah kami lewati sekitar 30 menitan. Akhirnya kami istirahat di masjid :)

Anyway, kalo disuruh listing apa saja yang dikenang *ceile* selama 2012, gue pasti bingung. Kenapa? Sebagai orang yang punya ekspektasi ga terlalu tinggi dan go with the flow, gue hanya berusaha untuk mengamini dan mensyukuri apa saja yang telah terjadi dalam diri gue.

Tapi kalo dipaksa *sape yang maksa, woooy*, oke, deh!

- 5 tahun pernikahan. Serius, after what we've been through, bisa mencapai angka 5 usia pernikahan ini, rasanya unbelievable! Kata orang, 5 tahun pertama pernikahan itu adalah badai. Kalau bisa melewatinya, insyaallah ke depannya mulus. Amin.
Kalau boleh meminta, Tuhan, semoga jangan ada lagi badai seperti yang pernah kami alami, ya?

- Akhirnya mencapai 2 tahun di tempat kerja setelah AKV. Haha. Masa-masa pasca AKV boleh dikatakan gue bak nelayan yang kehilangan arah. 6 bulan, 4 bulan, tahan di suatu tempat. Ga kerasa, di FDN, November kemarin, genap gue 2 tahun :)

- Melaksanakan papsmear. Hohoho, setelah mundur-mundur terus, akhirnya kejadian juga sekitar 2 bulan yang lalu.
(Yang mana hasil tesnya belum diambil sampai sekarang, hihi)

Ah, I'm not good at this, beneran, deh. Sampai poin ini, lalu gue bingung mau tulis apa lagi.

Karena bukannya mau sok bijak atau sok agamis, ya. Setiap hari selama 2012 ini, menurut gue selalu keren. Rasa kecewa, pasti ada. Marah, bingung, kesal, dsb dst, lumrah terjadi. Tapi sejauh yang gue ingat, semuanya, alhamdulillah, nggak bikin nafas atau jantung gue berhenti.

Setelah apa yang telah terjadi tahun lalu, bikin gue lebih mudah bersyukur. Dalam setiap hal. Alhamdulillah.

Resolusi?
Hadeh, apa lagi ini? Paling nggak canggih bikin beginian. Rasanya resolusi orang lain keren-keren amat :))

Jadi, gue hanya mau menjalani semuanya dengan lebih baik (pastinya) dan bersyukur atas setiap hal yang terjadi.

Selamat tahun baru, semuanya!


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®