Keempatnya artis. Dan, ya, dunia artis nampaknya akrab sama hal-hal berbau kenakalan narkoba/ miras. Padahal nggak semua, lho, begitu.
Berita terbaru, sih, mengatakan bahwa mereka berempat negatif, dan si pasangan suami istri hanya apes aja, wong datang pas penggerebekan, kok.
Gue ga mau bicarain hal itu. Masih terlalu dini (ceile) dan gue juga udah jauh dari dunia artis-artisan.
Masalah narkoba, rasanya siapa pun punya cerita. Entah itu keluarganya, tetangga, saudara, sahabat, atau diri sendiri.
'Perkenalan' pertama gue dengan narkoba atau ragam benda memabukkan adalah SMP. Weits, maksudnya kenalan adalah kenal langsung sama orang yang menggunakan, ya. Kalo make, mah, amit-amit. Alhamdulillah, masih waras.
Iya, SMP. Tahun 93-94 (20 tahun yang lalu, damn, I'm old!). Era itu trennya pil-pil, salah satunya pil BK. Nah, teman gue ada yang nenggak sampe berapa butir sekaligus, karena.....putus cinta. Oh, life!
Lalu, SMA. Mulai agak 'naik kelas'. Beberapa teman kecanduan jenis tertentu. Padahal mereka baik dan pintar *sigh*. Bahkan pernah melihat salah satunya sakau x_x.
Kuliah, lalu kerja. Sutra lah. Banyak. Kerja di usia dini, alhamdulillah bukannya bikin gue terjerat. Tapi malah bikin gue makin melek, bahwa yang begitu nggak baik. Eh, ini disambung karena 3 semester kuliah, gue sekalian kerja.
Wise man said, 'berteman sama tukang ikan, ga lantas membuat kita jadi tukang ikan'. Gue, alhamdulillah, walaupun memiliki teman yang begitu, tapi mereka nggak nawarin. Dan gue pun ga tergoda mencicipi. Kenakalannya hanya sebatas yang dalam bentuk cair, lah. LOL.
Lagian, sayang bener duit hasil kerja keras buat begituan? Mendingan gue jajan makanan enak, traktir bokap nyokap, beli tas, sepatu, atau hal lain yang berguna. Mungkin juga faktor keluarga kami yang sederhana, diajarin bahwa duit nggak datang dengan sendirinya, nggak punya pohon duit, bikin gue sayang mengeluarkan uang untuk hal seperti itu. Itu harganya mahal, kalo ketangkep polisi, bisa hancur masa depannya (bahasa ala PSA).
Masih banyak anak-anak muda yang sekarang terjerat narkoba. Saran gue, sih, jangan pernah mencoba. Apalagi kalo lo nggak tau sekuat apa diri lo menahan godaannya.
Mengatasnamakan penasaran?
Lo ga penasaran, gimana perasaan nyokap bokap lo kalo lo ketangkep polisi or even worse, mati karena OD?
Mau berapa banyak lagi orangtua yang habis tenaga dan hartanya karena kebodohan si anak terjerat narkoba? Harus berapa banyak air mata yang diteteskan, supaya anak-anaknya sembuh total?
Atau bagi yang udah berkeluarga, nggak kasihan sama anak-anak dan pasangan lo, terbengkalai gegara narkoba?
Semoga bahaya ini dijauhkan dari kami, kamu yang baca dan kita semua, Ya Allah. Amin.
sent from my Telkomsel Rockin'Berry®