Sunday, December 23, 2012

Banjiiiiir!

Gue akrab sama banjir. Foto-foto gue jaman kecil udah nggak bersisa karena kebawa banjir. Ya, dulu keluarga kami tinggal ga jauh dari bantaran sungai yang kalo hujan banyak (eh, deras) bakal kebanjiran.

Terus, pas zaman SD, kami pindah ke sebuah perumahan, yang ternyata langganan banjir. Untung, sih, ga selalu masuk rumah. Paling hanya 1-2x masuk ke rumah setinggi betis lah. Pernah banjir ini datang pas lagi bulan puasa. Gue sama kakak gue tidur di dalam mobil (yang kebetulan tinggi), sahur juga dalam mobil.

Sedih?
Wah, nggak sama sekali! Gue malah salah satu yang gembira kalo kebanjiran. Haha. Serius! Sama anak-anak komplek sering banget main perahu karet keliling komplek, atau naik sepeda banjir-banjiran, atau ya cuma keliling komplek aja rasain banjir. Aneh? Nggak. Masih anak-anak bok, dibawa senang aja. Eh, tapi sampe SMA, kalo komplek kebanjiran, tetap senang, sih. Copot sepatu pas pulang sekolah dari depan komplek, jalan kaki, deh, sambil menikmati rintik hujan dan rendaman kaki di air sungai yang meluap.

Agak lupa persisnya kapan diawali istilah Banjir 5 Tahunan, tapi terakhir yang gue inget banget tahun 2007. Gue ngantor, lalu kantor dipulangkan lebih cepat karena kondisi sudah mengkhawatirkan. Kebetulan gue bawa mobil, jam 4 jalan dari kantor di Citra Graha. 15 menit udah sampe Pancoran, dong. Terus keluar dari Pancoran tebak jam berapa? Yak, jam 8 malam x_x

Sabtu, Jakarta dikepung banjir. Bukan hal yang aneh, pasti, ya. Sejak jaman Belanda juga udah pernah ngalami banjir besar, kok.

Kenapa?
Pertama, karena Jakarta memang dibangun di lokasi yang bentuknya menyerupai cekungan.
Ditambah lagi, pembangunan Jakarta semakin menggila. Berasanya sejak zaman Sutiyoso, ya, cmiiw, si Bapak Pembangunan Mal Jakarta (dan diteruskan oleh Si Kumis). Pembangunan aneka gedung semakin menjadi kadang (dan sepertinya kebanyakan) nggak memedulikan AMDAL. Bukan hanya RTH dirampas, tapi juga bikin tata kota nggak kece. Misal, Balai Sarbini yang klasik itu sekarang malah dikelilingi oleh angkuhnya Plasa Semanggi. Dan mal ini, ya, bikin makin semrawut aja lalin seputar situ *sigh*

Banyak banget juga daerah yang tadinya nggak banjir jadi banjir. Contoh yang paling gue inget, Cawang UKI itu seinget gue ga pernah banjir. Eh tapi sejak pembangunan apartemen dan aneka gedung sekitar situ, banjir mulu :(

Mana lagi, ya? Casablanca? Sabtu kemarin banjir dekat Ambasador. Ya, menurut ngana? Sederetan itu udah berapa mal dan gedung baru yang dibangun dalam kurun waktu 2 tahun ini?

Kedua, Jakarta dilintasi sungai yang cukup besar, Ciliwung. Dimana sungai ini menampung air dari Bendungan Katulampa, Bogor. Air dari bendungan ini merupakan tampungan dari Puncak, Bogor. Nah, di Puncak, tau ndiri, dong, pembangunan villa, resort, endesbre itu kaya apa?

Ditambah lagi, sepanjang bantaran sungai itu, jadi tempat tinggal warga. Tempat tinggal doang, sih, nggak masalah. Yang masalah adalah, mereka menjadikan sungai sebagai tempat sampah :(
Dikata sungai bisa mengurai sampah kalian jadi pupuk atau makanan ikan? -____-

Ketiga, BMKG beberapa minggu lalu merilis berita bahwa curah hujan akan tinggi di Jakarta hingga Januari 2013.

Terus, gegara ganti gubernur, semua orang sibuk menyalahkan pak gubernur baru saat kejebak macet dan banjir. Heloh, Jokowi dipilih untuk jadi gubernur, bukan tukang sulap -___-

Bersihin sungai dari sampah, sedimen di gorong-gorong air, penyediaan alat (pompa air dsb) untuk mengatasi banjir emang cepat, tapi MENGUBAH habit manusia emang semudah membalikkan telapak tangan?

Coba, bujuk, kasih pemahaman, sosialisasi, suruh, perintah orang untuk nggak buang sampah sembarangan, bisa semuanya langsung ikuti, ga? Hah? Hah? Mana suaranya, kok, ga ada yang jawab?

Gue yakin, dari 10 orang yang lo ajari untuk buang sampah pada tempatnya, pasti akan ada 1-2 orang yang cheating untuk buang sampah sembarangan. Ya, nggak?

Emang kalo Si Kumis (atau yang lainnya) saat ini menjabat, Jakarta jadi ga banjir (kecuali kalo mereka menganggarkan dana jor-joran ke pawang hujan, ya. LOL)? Atau Jakarta kalo hujan nggak macet, gitu?

Cari kambing hitam emang paling gampang, ya. Untuk urusan apapun. Tapi, emang nggak kasihan sama kambing hitam, selalu muncul di setiap masalah, yang bahkan dia ada juga nggak (asa teu nyambung, bodo ah. Haha).

Intinyaaaaa....
Mau ga macet, ya jangan banjir. Mau ga banjir, ya jangan buang sampah sembarangan (ga mungkin, kan, gue bilang jangan hujan?).

Masalah macet, kalo capek kena macet, ya naik angkot. Gengsi naik angkot? Ya nebeng. Gengsi nebeng? Ya nikmati macetnya sambil nyetir. Jangan protes. Kan kamu menjadi salah satu penyebabnya *senyum manis*

Udah, aku bobo dulu, ah *sok imut*. Mo mimpi main banjir-banjiran!


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Friday, December 21, 2012

Last Day, This Year

Hari terakhir masuk kantor di tahun ini.

Diawali dengan ambil rapor sekolah Langit. Gaya bener, ya, anak TK pun udah ada rapornya. Alhamdulillah, hasilnya ok. Perihal mengenal huruf, angka, menulis, menggambar, kosakata, dsb dst, insyaallah gue ga khawatir. Karena kalo toh, belum maksimal, ya memang belum usianya juga, kan. Ndilalah, semua itu malah bagus (ini pamer terselubung bukan, sih?).

Serius, deh. Kebetulan Langit memang tipe anak yang bisa anteng dikasih buku dan pensil, dia bisa sibuk gambar atau nulis di situ. Antara mainan dan buku pun, dia akan lebih anteng dikasih buku cerita.

Nah, yang gue concern justru masalah sosialisasi. Dia kalau di sekolah, bukan tipe yang bisa langsung gabung sama teman-temannya untuk main. Pernah gue tanya, "Langit di sekolah main sama siapa tadi?". Jawabannya, "sekolah itu bukan tempat bermain, bu, tempat belajar". Eyalaaaaah *tutup muka*

Btw, di salah satu buku tugas Langit ada yang menggambar makanan kesukaan. Dan ini yang Langit gambar:


Info, itu bukan tulisan Langit, ya. Kalau Langit tulisannya sebagus itu, gue pasti udah kursus menulis indah :p

Setelah ke sekolah Langit, gue harusnya ke fisioterapi untuk cek lengan gue yang kegencet pas kemaren angkot gue tabrakan. Sekilas cerita, deh. Kemaren pas mau berangkat liputan, gue seperti biasa, kalau dari rumah, maka akan naik angkot dulu sampe keluar Bekasi, lah, minimal. Lalu lanjut naksi. Nah, pas naik angkot 58, menjelang ke luar tol  Halim, tiba-tiba "BRAKK", asli kenceng amatan! Gue, yang posisi duduknya persis di belakang sopir, langsung kegencet 5 orang yang duduk di sebelah kiri gue. Pas sebelah kanan gue itu, pembatas besi. Jadi lah, lengan kanan gue kegencet. Sakit bok! Sempat nggak bisa bergerak, karena sakit banget. Tapi karena harus langsung liputan, ya sudah lah, ya. Dan kebetulan gue emang bukan tipe yang neneng sama penyakit, sakit, ya sudahlah, nikmati saja sambil berafirmasi bahwa ini nggak apa-apa.

Setelah liputan, sempat cek sebentar, dan lebam. Oke, deh. Setelah liputan, nggak langsung pulang, gue ada 2 liputan, terus balik kantor, karena kerjaan menjelang libur ini lagi banyak-banyaknya. Balik dari kantor, jam 8an, gue cek pas ganti baju. Buset, lengan gue kaya berotot, alias bengkak :))

Suami gue udah ribut aja dari siang suruh gue ngecek ke fisioterapi. FYI, dia tadinya nggak percaya sama fisioterapi, pas lagi sakit pinggang terus gue suruh coba fisio, eh abis itu jadi tergila-gila. Haha!

Singkat cerita (lah, ga singkat juga, jadi panjang, tuh). Gue nggak jadi ke fisio karena udah terlalu siang. Langsung ke kantor. Secara liburnya hampir 2 minggu, maka gue harus memersiapkan artikel sekitar 14 biji (!!). Alhamdulillah, artikel sih, banyak, tapi ngeditnya kan, ya, kan....? :D

Liburan mau ngapain?

Belum tau! Igun ngajak mudik ke Bengkulu. Tapi sahabat gue, Mbak AO, nikah tanggal 29 Desember. Nggak mungkin lah, nggak datang. Secara pas kawinan gue, dese seksi sibuk sejak lamaran :D

Selain itu, ngapain, ya? Belum ada rencana apa-apa. Paling end up-nya di rumah saja, nih. Haha. Seperti biasaaaa....



Sunday, December 16, 2012

Menanti Hujan

Kemarau terasa begitu panjang,
Tak berujung

Tak kenal lelah ia menanti datangnya Sang Hujan
Duduk di kursi tua berderit teras rumah,
Termangu di depan jendela dengan gorden hijau,
Sampai tertidur di sofa empuk depan televisi yang menyiarkan berita korupsi di negeri ini

Tapi hujan tak juga datang.

Pagi ini, langit memuram
Awan-awan gelap beriringan menutupi sinar mentari
Ia telonjak,
Akankah hujan turun hari ini?

Jantungnya berdegup kencang,
Hatinya membuncah seiring bunyi gemuruh dari kejauhan

Harapnya terkabul,
Dahaganya terpuaskan
Diawali dengan tetesan lembut,
Air dari langit kemudian jatuh dengan derasnya
Membasahi pohon, tanah, dedaunan dan ia sendiri

Perempuan itu menari menyambut hujan
Perempuan itu bernyanyi diiringi rintik hujan
Yang kian lama kian terdengar merdu

"Ah, hujan, lama sekali kita tidak bersua..", ucapnya sendu
Sesendu wajahnya yang dihias oleh air hujan bercampur dengan air mata..


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Friday, December 14, 2012

Remember Paris van Java...

Selasa 11 Desember kemarin, Female Daily Network mengadakan outing kantor untuk pertama kali. Whoaa, seru dan super excited! 

Kalau outing biasanya itu outbound atau kegiatan team building yang dekat dengan alam, maka kami mainnya di tengah kota. Haha. Begitu sampe Bandung, langsung disambut tim fasilitator dan kami main games ala Amazing Race. Serunya? Jangan ditanya!

Kami ganti kostum dulu, terima pengarahan lalu, foto bersama!

candid berhasil!
ceritanya suruh lompat, tapi susah ye, 20 orang lompat bareng :p

Gue satu tim sama Nopai, Amal, Ningsih dan Agus. Tantangan pertama, gencel banget. Cuma disuruh foto sama delegasi KAA, Dasa Sila Bandung dan Km. 0 Bandung. Kelar pertama dong, tim kami.
Tim 1, mental juara *mentalnya doang, haha*

Tantangan kedua, bikin kerajinan tangan dari keramik. Ah, gampil juga lah. Beruntung Amal dulu pernah kursus keramik, dan kami sampai duluan di lokasi yaitu Studio 181. Jadi punya waktu banyak untuk mengonsepkan yang akan kami bikin. Selesai kedua, setelah Tim Hani, tapi nilai paling gede. Haha.

serius menghadapi clay

Tantangan ketiga, mengelilingi Taman Pramuka sambil naik sepeda onthel lengkap dengan lurik. Gampil, juga, lah yaaa...

Tantangan keempat, bikin kue balok di Pasar Cihapit. Gampil jugaaa...

Nah, yang kelima ini, merangkai bunga di Wastukencana. Merangkai bunganya sih, gampil. Tapi kemudian disuruh jual bunga tersebut. Ini nih, yang rada belibet, secara di timnya nggak ada anak sales *alibi*, haha. Akhirnya kejual dengan harga 20 rebu, itu juga setelah merayu ABG :))

Berondong yang mau2nya dirayu sama mamak2

Hasil penjualan tersebut lalu digunakan untuk bayar foto box di Jonas, Jalan Banda yang legendaris :D
gaya tutup mulut :p
setelah 'amazing race'

Malamnya kami dinner di Maxi's. Tempatnya bagus, tapi sayang malam-malam malah nggak keliatan apa-apa :))
wajah bahagia, kekenyangan
Toples mo candid, ke gap, jadi gaya deh, gue :))
It's not only an office, it's sorority :)

Setelah dinner, tadinya mau karaoke. Tapi batal, salah satunya karena room mate gue, Kila masuk UGD karena maag-nya kambuh :(

Setelah nemenin Kila, balik ke hotel. Terus gue ngendon di kamar Amal sama Vanya, Affi dan Maya. Biasa deh, sesi curcol dimulai! Sampe jam 11an, Kila balik dari RS sama pacarnya. Gue balik kamar, pesenin makanan, lalu.. krik-krik-krik.. aku menjadi bajaj di antara dua insan muda yang sedang mencinta :))) akhirnya gue kabur sekali lagi ke kamar Amal. Daripada eike jadi penonton dan mereka berdua ngobrolnya bisik-bisik, bok :))

Jam 1an gue balik ke kamar, pengennya sih buru-buru tidur karena besok paginya date sama Hani dan Syita mau lari pagi. Ternyata gue baru bisa tidur jam 2an, lalu jam 5.30 udah bangun dan siap-siap untuk lari pagi. Kami lari pagi di GOR Saparua. Tadinya sotil, mau lari di Taman Lalu Lintas yang pas ada di depan hotel. Ga taunya, baru buka jam 8 pagi. Nyengir, dah.

Bagi yang biasanya lari sore-sore, ternyata lari pagi itu menyenangkan, ya. Udah gitu, cuacanya kan juga beda. Biasanya gue lari di pinggir jalan, saingan sama angkot. Kemarin lari di GOR yang memang untuk olahraga. Lumayan lah :)
Tim #FitnFab #FDNouting

Kelar lari, langsung breakfast! Gue girang bener karena jus buahnya lengkap. Mulai dari jeruk sampai wortel dan apel. Puas deh, gue, sarapan jus (dan bubur, waffle, croissant, omelet! Haha)

Langsung mandi. Terus siap-siap check out.
Btw, mengenai room mate, Nopai menjodohkan dengan tepat. Kamar gue sama Kila itu bener-bener kapal pecah! Sama-sama cuma bawa tas untuk baju nginep, sama-sama ga bawa sisir, ga bawa sunblock, haha. Payah!

Setelah mandi, langsung menuju Rumah Mode untuk belanja! Iya dong, kan outing-nya dikasih uang saku segala untuk belanja. Asik kan? Abis itu makan siang di Sapu Lidi Sersan Bajuri (gue nambah sampe 3 kali!), lalu ke Saung Angklung Mang Udjo yang keren abis!

belanja dengan dress code BATIK!

candid kurang berhasil, karena muka gue menyunyu gitu :))
makan siang di pinggir sawah, bikin nambah 3 kali :p

diajak nari bareng sama Reza :)
foto sama Kang Roby yang jagoan lah musiknya :)

Over all, gue sangat menikmati kunjungan singkat ke Bandung ini.

Sesudah menikah,agak jarang explore Bandung. Biasanya cuma ke acara keluarga lalu paling ke Riau- Aceh- Dago. Makan pun, secara Igun bukan penikmat masakan Sunda, jadi... Sederhana FTW! :))

Nah, kalau sebelum menikah, cukup sering jalan-jalan seputar Bandung. Rutenya selalu nginep di Sarijadi, lalu ngangkot ke Setiabudi, baru deh, jalan-jalan kemana pun angkot berhenti :))

Jadi, pas kemaren mengarah ke Sersan Bajuri, wah, rasanya pengen turun atau cerita sama semua orang bahwa sepanjang lokasi itu bersejarah (ceileee). Mulai dari warnet di pojokan lampu merah yang Geger Kalong, Wisma NHI, Cipaku, Surabi Imut NHI, dst dsb.

Untung aja ga ke Ciwalk. Bisa duduk manis gue di Embargo :))) *masih ada ga, ya?*


Saturday, December 8, 2012

3 Tahun Bersama Mommies Daily

"Ya udah, Lit, elo bantuin full time aja di sini, gimana?"

Inget banget, lagi bbm-an sama Hani tahun 2010, tau-tau dia nawarin hal tersebut. Saat itu gue kerja di sebuah ahensi milik kosmetik Indonesia ternama *ceile*. Nggak nyangka, bakal ditawari untuk full time.

Flash back sedikit, tahun 2009, lupa persisnya bulan apa, Vanya kasih tau bahwa akan ada situs parenting baru karya FD, dan dia ajak gue untuk tulis cerita di sana. Berapa minggu kemudian, Affi juga cerita hal yang sama. Gue, sebagai member FD dari 2007, mau dong! Karena emang sejak kenal FD, 3 situs teratas yang gue buka begitu tersambung internet adalah email kantor, FD dan YM :D

Sejak ditawari itu, posisi gue sebagai kontributor pun terjadi. Karena emang cinta banget sama FD, dan gue respect sama duo founder, peran gue sebagai kontirbutor pun gue jalani dengan sungguh-sungguh. Liburan, atau hal-hal lain seputar parenting pasti gue langsung jadikan bahan tulisan untuk MD. It was like, nulis buat MD is main job, yang lain justru side job *beneran, nih!*

Pas banget tawaran Hani datang, gue emang lagi contemplating untuk berhenti kerja di perusahaan saat itu. Tawaran Hani pun, gue seriusin. Dan Hani tau bahwa gue juga nggak enjoy lagi berada di perusahaan tersebut.

Setelah pertimbangan sana sini, singkat cerita, gue pun gabung sebagai karyawan full time di Female Daily Network (pas gabung namanya masih The Daily Media).

Fast forward ke saat ini.
Nggak kerasa, gue udah 2 tahun di sini. Gue menyadari dan pernah ngebatin, tanda gue ga bakal lama di sebuah perusahaan adalah, gue ga bawa barang-barang pribadi ke kantor. Kalo sendal jepit dan mukena, mah, wajib. Maksudnya barang pribadi, contoh kecil adalah foto. Beberapa bulan gue belum pajang foto sama sekali di meja pas udah full time di MD. Bukan karena nggak yakin dengan perusahaan ini, gue mah, cinta bener sama grup FD. Di mana pun gue kerja, hidup gue pasti akan berputar dengan hal ini.

Nah, kalo sekarang nih, boro-boro foto, sampe baju, sepatu, perabotan make up, bahkan sampe roti dan rice cooker ada di kantor! LOL.

Untuk Mommies Daily. Wah, gue bener-bener terlibat luar dalam lah, istilahnya, untuk perkembangannya. Memang nggak juga full di tangan gue, tapi menyaksikan detik tiap detik statistik naik, follower nambah, komen-komen yang datang, bikin hati berbunga-bunga.

Masalah pekerjaan?
Dari dulu gue seneng banget kalo karya yang gue hasilkan bermanfaat untuk orang lain. (Keluar dari yang dulunya megang infotainment, nih, *tutup muka).

Di Mommies Daily, gue bukan expert. Sama sekali bukan. Gue hanya seorang ibu yang punya kesempatan dan akses lebih untuk datang ke aneka seminar, talkshow, dokter, konselor ASI, dan lain sebagainya. Kelebihan ini lah yang kemudian dengan senang hati riang gembira gue share ke ibu lainnya. Eh, ini bukannya lebay, tapi beneran gue senang banget kalau ada yang bbm/ watsap/ email/ ym sekedar nanyain ASI, perkara anaknya yg mogok makan, hamil, stretch mark, dst dsb.

Selain dari para ahli, gue juga belajar banyak dari siapa lagi selain para ibu? Curhat ke siapa sih, biasanya kalo anak mogok sekolah, kalau bukan ke sesama ibu? Membaca artikel kiriman dari member, gue mendapat banyak banget pelajaran. Bahkan bacain komen yang masuk di sebuah blogpost pun, bisa jadi pelajaran. Belum lagi #MDshare di twitter. Wuih, luar biasa!

Semalam gue tulis "Happy birthday @mommiesdaily, without I am lost in this parenting world".

Itu beneran dari hati. Bukan karena posisi gue saat ini sebagai Managing Editor-nya. Tapi aselik, gue mendapat banyak, eh sorry, BUANYAAAK banget pelajaran di dunia ini. Ga cuma pola asuh, ASI, kesehatan, tapi juga membuat diri gue lebih baik dari sebelumnya.

Barusan gue baca-bacain ucapan selamat ultah yang masuk ke MD, call me lebay, tapi gue terharu. Terharu karena apa yang kami kerjain, apa yang mungkin Hani dan Affi impikan, terwujud. Menjadi tempat sharing tanpa menghakimi. Sebuah mention yang masuk bilangnya, 'Mendampingi tanpa Menghakimi'. I loooove that!

So, don't thank me (ya sape juga yg mau thanks to you, haha). But thanks to all of YOU! Yang sudah sharing, membaca, memercayai dan menyebarkan Mommies Daily.

Without YOU we are nothing!
*kecup satu-satu semuanya*
*hari ini lagi mure, sebar kecupan kemana-mana*
*untung virtual*


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Thursday, December 6, 2012

(500) Days of Summer

Ini adalah salah satu film favorit yang bisa gue tonton berulang-ulang dan masih kebawa sama ceritanya. Pertama gue tau film ini dari sepupu gue, Cancan (halo Cancan, gimana Surabayaaa? :p ). Menurutnya, kisah itu mirip sama dia dengan gebetannya kala itu, hihi. Terus dia suruh gue nonton film ini deh.

Pas nonton, ih! Gue langsung ngebatin, "kayanya kisah ini familiar, deh".

Pertama, silakan lihat trailernya dulu, ya, marii..



So it is not a love story, but the story about love.
Film ini mengisahkan tentang Tom Hansen, pria biasa yang kemudian jatuh cinta sama rekan sekantornya, Summer Finn.

Standar, ya.
Cuma kenapa cerita ini banyak banget yang suka?
Mungkin karena di sini Tom menjalani hubungan sama Summer tanpa kejelasan status. Summer adalah perempuan yang nggak percaya sama cinta. Summer nggak percaya sama sebuah label atau status bisa bikin sebuah hubungan langgeng jaya gemah ripah loh jinawi (lebay)
Tom: What happens if you fall in love?
Summer: Well, you don't believe that, do you?
Tom: It's love. It's not Santa Claus.
(from imdb.com)

Sementara Tom, pada akhirnya sangat cinta sama Summer.
Tom: It's official. I'm in love with Summer.
[while Montage of Summer plays]
Tom: I love her smile. I love her hair. I love her knees. I love how she licks her lips before she talks. I love her heart-shaped birthmark on her neck. I love it when she sleeps.
(from imdb.com)

Tapi suatu hari, tiba-tiba aja gitu, Summer memutuskan untuk nggak usah ketemu lagi sama Tom. Ya nggak percaya, dong, secara hubungan mereka jalani baik-baik aja. Tom udah bisa mulai menerima konsep HTS alias hubungan tanpa status tersebut.

"I don't wanna get over her, I want to get her back", kata Tom ke teman-temannya. Berhasilkah?

Gue rasa banyak banget yang mengalami hal mirip situasi ini, ya. Baik dalam posisi sebagai Summer atau sebagai Tom.

Kalau sebagai Tom, pasti sedih dan nyebelin banget, ya, kelakuan Summer ini. Walaupun, kalau menurut gue, Summer bagi Tom bukan cinta, ya. Tapi Summer adalah sebuah fase yang harus dia jalani. Summer merupakan gambaran dari imajinasinya tentang bagaimana cinta seharusnya. Makanya, nggak peduli seberapa nyebelinnya Summer, betapa perlakuan Summer itu nggak pantas buat Tom, Tom tetap cinta. Karena buat dia, Summer itu sempurna.

Terus, salah Summer?
Nggak juga. di awal tadi sebelum Tom dan Summer berhubungan, kan, Summer udah ngomong bahwa dia nggak percaya cinta.
Lah, tapi kok, akhirnya Summer malah menikah?
In my defense, saat sama Tom, Summer is happy. Tapi blank. She was never sure of her feeling. Jadi gini, dari awalnya dia nggak percaya sama cinta. Lalu datanglah Tom dengan segala kebaikannya. Mereka jalani hubungan yang fun, menyenangkan lah pokoknya. Bingung nggak sih, lo sama perasaan lo kalo dalam posisi seperti itu? Masa iya, gue jatuh cinta? Masa iya ini rasanya cinta? Nah, yang begini, nih, bikin perasaan jadi nggak jelas. Jadi, sebagai orang yang nggak percaya sama cinta, dia menjauh. Menarik diri, sebelum menyakiti Tom lebih lanjut.
Summer: I just... I just woke up one day and I knew.
Tom: Knew what?
Summer: ...What I was never sure of with you. 
(from imdb.com)

Nah, setelah menjauh dari Tom, dia setidaknya mulai percaya bahwa cinta itu ada. Eh, ketemu lah sama si cowo yang kemudian jadi suaminya itu. Summer, menurut gue, entah percaya sama destiny, atau memang yang go with the flow. Kalo gue, sih, go with the flow. I only do what I have to do.

Kalau ditanya scene mana yang paling gue suka, banyak!
Elevator scene, salah satunya:




Siapa sih, yang nggak terhura dengan kenangan manis dan keren seperti yang Tom dan Summer miliki?



Tapi kadang, yang manis dan memorable saja nggak cukup untuk membangun sebuah hubungan, kan?

*fiuh akhirnya kelar juga. Nulis ini berat ternyata :)) Pasti setelah ini masih ada poin yang gue edit dan tambahin deh :p *