Friday, November 25, 2011

Dancing queen :))

Lately, Langit lagi senang banget nari :))
Cuma joged2 nggak jelas sih sebenarnya, tapi kocak banget! Terutama kemaren pas lagi field trip ke Mekarsari dari sekolahnya, kan ada acara ibu-ibu jogedan Poco2 barengan. Langit langsung aja naik panggung dan joged2 sendiri. Kocaaak banget gue ngeliatnya! *yah iyalah, namapun anak sendiri :)) *

Thursday, November 24, 2011

Talking about death

Kemaren waktu makan siang, entah ada angin apa tiba2 pembicaraan gw, amal, vanya dan manda berkisar seputar kematian :(
Gw sm Amal seperti biasa jadi duo aquarius pendengar yang baik bagi duo Libra Manda dan Vanya, hihihi..

Cerita keduanya benar2 bikin hati gw 'nyes' dan pikiran gw melayang ke 'what if'- 'what if'..
Semua manusia, tanpa terkecuali, akan bertemu dengan kematian. Itu pasti. Bahkan Albus Dumbledore penyihir hebat aja metong. Cuma kapan dan bagaimananya kita nggak bisa tau.
Ada orang2 yang begitu di sayang Allah, meninggal dalam kedamaian dan ketenangan. Misalnya, waktu sholat, tidur atau di pangkuan/ dikelilingi orang2 yang mereka cintai dan mencintai mereka.
Tapi ada juga yang apa ya, kurang beruntung, tepat ga? Meninggal tanpa diketahui identitas, di tempat yang jauh dari mereka yang mereka inginkan, atau diberikan rasa sakit yang teramat sebelum menemui ajal.
Ada juga penyebab kematian yang tiba2 (rasanya semua kematian datang dengan tiba2 ya, bahkan yang sakit pun, keluarga mereka pasti berharap si sakit akan sembuh). Maksudnya, misal kecelakaan. Yang hidup biasanya akan berandai2, andai A ga terbang dengan pesawat itu, andai B nyetir mobilnya nggak dalam keadaan ngantuk, andai C ga usah pergi ke ulangtahun kawannya, dst dsb. Tapi jika andai itu dijalankan, apa benar kematian nggak akan menjelang? Only God knows.

Minggu lalu gw ke Nias. Untuk ke dan dari Nias harus nyebrang pake pesawat baling2 bambu (kata crew airport Polonia). Sewaktu harusnya kembali ke Medan dari Nias, cuaca sangat buruk. Pesawat yang dari Medan ke Nias nggak bisa berangkat, sementara dari Nias ke Medan harus menunggu pesawat tersebut.
Saat nunggu pesawat, Mala wartawan dari Deli TV bercerita tentang beberapa bulan lalu ada pesawat dari Nias yang nekad terbang padahal cuaca buruk. Hasilnya? Pesawat itu hilang :(
Entah harus bersyukur atau apa, tapi hari itu semua penerbangan dari Nias di cancel. Memang, ini semua menyebabkan rombongan kami harus stay di Nias lebih lama. Bukan hanya delay beberapa jam, tapi 2 hari! Di rombongan kami ada yang harus menghadiri seminar esok harinya, ada yang anaknya sakit, istri sakit, istri hamil, atau hanya sekedar kangen keluarga. Tapi gw percaya, itu semua belum sebanding dengan harga sebuah nyawa (lebay nggak sih?).

Kembali ke topik, gw yakin ada segelintir orang yang merasa sudah siap untuk bertemu dengan kematian. Sementara sisanya, sama nggak kaya gw yang lebih kaya Ungu di lagu yang judulnya Andai Kutau?

"Aku manusia, yang takut neraka.. Tapi aku juga, tak pantas di surga.."


sent from my Telkomsel Rockin'Berry®

Friday, November 11, 2011

demo untuk siapa?

Gue gemes banget baca berita kemarin tentang sejumlah mahasiswa yang demo lalu bakar ban dan bahkan lempar-lemparin tinja. Gila apa?
Alibi yang mereka lontarkan, ""Karena menunjukkan pemerintahan ini telah kotor. Kita kan anti kekerasan makanya kita pilih yang lembut," yaitu dengan melemparkan tinja. (diambil dari detik.com)
Anak-anak muda yang harusnya penerus bangsa ini, apa yang ada di otak mereka ya? Apa dengan melakukan tindakan itu lalu pemerintah bakal bersih dari koruptor? Macet Jakarta akan berkurang? Atau presiden berhenti nyanyi *eaaa, yang terakhir ini ngaco*, hihihi..

Gue sih nggak memandang sebelah mata dengan tindakan demonstrasi ya, dulu suami gue juga salah satu yang ada di garis depan kalo ada demo (tapi era 90an sih, hihihi, ketauan usia). Tapi kayanya dulu demo nggak selalu bakar ban, rusuh atau saling dorong sama aparat kepolisian deh.
Postingan ini nggak bermaksud ngomongin politik sih, secara gue nggak paham politik juga. Cuma gue sedih aja, dengan aneka demo yang terjadi, sudahannya pasti sampah dimana-mana. Yang kudu bebersih siapa? Yah, pastinya petugas kebersihan kan? Mending sh, kalo sampahnya hanya botol minuman atau kertas, lumayan buat pemulung barang bekas. Lah kalo bekas demonya ini tinja?
Hei, pemuda-pemuda pemberani penerus bangsa, kalian mikir sampai situ nggak? Kalian anggap pekerjaan sebagai petugas kebersihan jalan itu nggak keren kan? Hargai dong mereka, jangan menambah beban kerja mereka dengan harus membersihkan kotoran manusia yang notabene harusnya bukan disitu tempatnya.


Sebenarnya kalian demo untuk siapa sih? Atas nama rakyat? Rakyat yang mana, apakah orang-orang yang harus membersihkan sisa tindakan kalian itu yang mau diwakili?
Harusnya ada cara yang lebih elegan untuk mengkritisi pemerintah, yang pasti bukan dengan mengotori tempat dimana kalian mencari ilmu, orangtua kalian mencari uang atau membuat kemacetan sehingga banyak pencari nafkah yang tertunda hingga berjam-jam untuk sampai kerumah.
Plis deh!

#gasante
Link

Wednesday, November 9, 2011

Spread the love, shall we?

Dari hasil psikotes (mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai pas psikotes kerja) maupun ramalan (yak, yang belakang ini sangat ga masuk akal) hasil pekerjaan yang cocok buat gue selalu ada: pekerja sosial.
Apa benar ya, gue cocok di lapangan kerja sosial?

Pertama yang pasti sih, gue sangat berterimakasih karena pernah ngerjain sebuah program sosial. Program itu ditayangkan sebulan penuh selama Ramadhan. Saat itu, harusnya gue punya tanggung jawab lain, tapi dengan semangat gue mengajukan diri ngerjain program ini mulai dari liputan, editing hingga live dan bahkan penyerahan hasilnya. Maap, bukan mau riya. Sumpah deh.

Banyak banget momen yang nggak terlupakan buat gue saat mengerjakan program ini. Ketemu sama keluarga serba nggak punya yang anaknya kena penyakit tertentu, masuk ke pelosok-pelosok kolong jembatan menemui warga dibawahnya, nongkrong sama anak-anak jalanan atau bahkan pernah lari tunggang langgang dikejar2 pake parang sama salah satu orangtua yang nggak mau anaknya di syuting.

Salah satu cerita yang nggak terlupakan, saat mengunjungi sekolah kartini milik ibu kembar. Jadi ibu kembar ini (asli sampai saat ini gue kesulitan menghapal baik nama mereka masing2 apalagi membedakan keduanya). Sekolah ini awal berdirinya hanya pake tenda terpal biru, anak-anaknya duduk di lantai pake tikar plastik. Kalo pas gue kesana siih, udah baguuuus... pake tembok kayu dan atap triplek. Anak2 juga udh punya kursi dan meja lho! Waktu kesana pas kedua kalinya, gue bawaiin mereka susu uht dan beberapa snack. Ya ampun, senangnya mereka! Dari dulu emang udah bakat jadi #timmewek, jadi saat satu2 anak itu salim sama gue dan kru, mewek deh gue T___T
Tapi teteub sih ada kerusuhan. Yaitu ketika orangtua mereka datang, pada ikut berebut bok! huff...

Masih di kolong jembatan area situ juga, kami kerumah salah satu nenek (duh, maafkan, lupa juga namanya). Nenek ini tinggal sendiri, penglihatannya sudah parah sekali. Salah satunya malah nggak bisa lihat sama sekali. Sebenarnya dia harus memakai satu obat yang bisa mmebantu matanya melihat dengan lebih baik guna menopang pekerjaannya yaitu mungutin plastik. Tapi apa daya ya, obat gratisan habis, ya nggak ada uang lagi juga untuk beli. Wong makan sehari-hari aja kalo terpenuhi sudah bagus. Yang nyebelinnya nih, si nenek pernah dong uangnya dirampok. Padahal sudah ditaro di tempat tersembunyi di rumahnya. Tega banget ya :(
Oh iya, bicara rumah, jangan bayangin rumah seperti yang kita tinggali ya. Lengkap ada atap, tembok dan pintu/ jendela. Bangunan yang dianggap rumah ini hanya 4 buah triplek yang disusun sedemikian rupa supaya nggak kena hujan.

Cerita lain, masih dari area yang sama. Ada seorang anak kira2 usianya 12-13 tahun. Ia sebatangkara. Menurut 'tetua' disitu, anak ini dibuang oleh orangtuanya saat ia berusia 4-5 tahunan di sekitar jembatan itu. Entah dibuang sengaja atau ketinggalan atau ditinggal. Sebut saja si B ini saat itu menjadi remaja yang serba curiga sama orang lain. Nggak mau ngobrol sama siapapun. Tidurnya? Di sebuah gerobak tempat ia mengangkut barang bekas.

Atau nongkrong bareng anak2 jalanan di perepatan Grogol juga pernah. Padahal disitu kan kesannya rawan ya, tapi alhamdulillah gue bisa menghabiskan senja sambil bercanda-canda sama mereka. Banyak cerita yang didapatkan. Mulai dari cita-cita mereka, keinginan saat ini (beliin nenek mukena, sekolah lagi sampai makan Mekdi!) atau pengalaman mereka di 'garuk' petugas sosial. Tahun 2009 gue berkantor di Daan Mogot, ada yang masih mengenali gue lho! Alhamdulillah, jadi aman jalan sekitar situ, hehehe...

Satu anak yang sampai saat ini saya ingat. Namanya Rahayu, usianya 3-4 tahunan. Ia penderita hydrochephallus. Ia sudah pernah dioperasi berkat donasi dari sekelompok mahasiswa. Tapii, bagi penderita hydrochephallus, operasi nggak hanya cukup sekali. Setelah mengeluarkan cairan dalam kepala, harus di rekonstruksi ulang tulang2 tengkorak kepalanya (cmiiw, ini yang gue tangkap saat itu ya). Jadi saat saya ketemu Rahayu, kondisi bentuk kepala botaknya masih belum layaknya kepala kita (saya masih kebayang gimana bentuknya- mewek beneran). Saya bawakan popok dan boneka (ala) barbie, karena katanya Ayu suka sama boneka perempuan dan ingin punya rambut panjang tergerai indah. Gue, kameramen, bahkan driver yang menemani syuting siang itu nangis semua.
Jeda sebulan dari tanggal kami syuting, Ayu ulangtahun. Gue janji untuk membawakan kue ulangtahun dan baju2 cantik yang bisa bikin dia kelihatan seperti boneka yang ia peluk. Tapi nggak lama setelah hasil syuting ditayangkan, dan gue akan menyerahkan hasil donasi episode tersebut, Rahayu ternyata sudah nggak ada.

Bicara soal kegiatan sosial atau apapun namanya, selalu bikin gue kalo nggak mewek yah efek2 tercekat biji kedondong atau berkaca-kaca. Gimana caranya supaya anak-anak jalanan atau mereka nggak lagi berada di bawah garis kemiskinan ya?

Makanya awal 2010 waktu Mommies Daily bikin #Mooveit, gue gegap gempita menyambutnya. Nah, tahun ini bikin #Mooveit lagi, mudah2an lancar dan berharap supportnya dari semua pihak. Amiiin...

Kalau mau tau #Mooveit itu apa, silakan klik banner yang nangkring manis di pojok kiri atas blog ini ya :) Mau pasang di blog masing2 juga boleh, hitung2 menyebarkan kebaikan. Kan kata Quran, "sebarkanlah meski hanya satu ayat".