Friday, December 18, 2009

LM vs infotainment

Beberapa hari ini infotainment lagi rame sama kasusnya dengan Luna Maya.

Akar permasalahannya, Luna marah gara-gara dia lagi gendong anaknya Ariel yang tidur tapi dikejar-kejar sama infotainment sampe salah satu kamera infotainment kena kepala anaknya Ariel. Luna pun marah dan menulis emosinya di akun Twitter miliknya.

Karena hal ini, pihak infotainment merasa dilecehkan dan melaporkan Luna ke polisi.

Siapa yang salah?

Di satu sisi, sebagai perempuan dan seorang ibu, gw ngerti banget perasaan Luna. gw pun pasti akan ngamuk kalo lagi gendong Langit terus dikelilingi orang yang mau wawancara, bahkan sampe dikejar-kejar saat turun tangga dan seterusnya. Kalo anak gw jatoh gimana? Laporin ke polisi semua infotainment gara-gara hal ini?

Di sisi lain, gw pernah kerja buat infotainment juga ngerti banget bahwa berita Luna yang nonton filmnya Ariel bareng keluarga Ariel dan bahkan anaknya Ariel anteng digendong sama Luna bisa jadi berita yang bagus. Apalagi pasangan ini kan bisa dibilang pasangan superstar dan kisah cinta mereka juga kalo diberitain pasti mengundang penonton yang notabene mendongkrak rating.
Rating infotainment naik, stasiun tv kebanjiran iklan, kontrak diperpanjang. semua senang kan?

Ternyata nggak semua orang senang.
Bagaimana dengan Luna-Luna lainnya yang merasa privacy atau mengalami kasus yang sama dengannya? Misalnya Mas Parto (gw kebiasaan manggil Mas Parto, karena sempet beberapa kali kerjasama dengan dia) waktu kasus menembakkan pistolnya di hadapan wartawan. Lebay memang, tapi itu dia lakukan untuk melindungi anak istrinya yang dikejar wartawan sedemikian rupa. Nggak ada korban jiwa. Menurut gw kasus keduanya mirip. sama-sama emosi, marah, namun karena melindungi orang yang mereka sayang.

Beberapa taun yang lalu saat gw reporter infotainment, pernah gw dapat kabar istri seorang musisi anaknya meninggal dalam kandungan. Kebetulan gw dapat berita ini dari sepupunya yang notabene sahabat gw. insting 'wartawan' pun muncul dan mendatangi rumah duka untuk meliput secara eksklusif (karena nggak ada infotainment lain yang tau). sampai di sana, kameramen gw langsung ambil gambar suasana rumah duka. Keluarga ngeliatin semua. Gw langsung suruh kameramen gw matiin kamera, dan gw menemui musisi tersebut (tanpa mic tentunya). Gw minta izin sama sang musisi untuk wawancara perihal berita duka tersebut, namun secara tegas ia menolak, berterimakasih atas empati yang gw sampaikan dan mohon maaf agar gw mengerti duka ia dan keluarganya.

Yang gw lakukan?
Cabut dari TKP dan tidak menuliskan/ menyiarkan sedikitpun tentang berita tersebut.

Atau pernah juga nge-gep aktor berinisial G bersama pacar baru setelah perceraiannya dengan sesama artis. Kameramen saya sigap mengambil gambar mereka berdua. lalu setelah itu, saya dekati G dan meminta izin wawancara. G mengizinkan lengkap bersama si kekasih baru. Liputan saya beres, eksklusif, dan ga pake berantem.

Menurut gw rekan infotainment tetap harus menghargai artis sebagai manusia, demikian sebaliknya. gw yakin, Ga ada artis yang nggak mau diwawancara. Biar gimana pun mereka butuh publikasi. namun yang perlu dicatat adalah CARA-nya.

Sekarang kalo liat infotainment ngejar-ngejar artis, udah kaya liat berita maling ayam ketangkep. Dikejar, dikerubutin, dan seterusnya. Padahal, gw yakin kalau meminta dengan cara yang baik pasti mereka mau. kalau pun mereka nggak mau, ya sudahlah hargai juga mereka.

Pandangan gw tentang PWI melaporkan Luna ke polisi, salah besar. Bukan seperti itu memberikan pelajaran pada artis/ siapapun. PWI sebagai lembaga wartawan senior (atau yang pertama di Indonesia) harusnya bisa bijak menyikapi hal ini.

Pertama yang harus dilakukan menurut gw adalah, memberikan edukasi buat para awak infotainment dalam menjalankan profesinya. karena saat ini, nama wartawan ikut tercoreng, padahal yang melakukan hal tersebut belum tentu memiliki latar belakang pendidikan jurnalistik yang benar. Menurut gw lagi, nggak mungkin meniadakan infotainment karena biar gimana infotainment bisa jadi salah satu acara unggulan yang dongkrak rating sebuah TV. Dan percaya atau tidak, semakin banyak orang menghujat infotainment, maka akan banyak orang yang penasaran mengenai berita itu.

PWI seksi infotainment terdiri atas awak infotainment senior (kebetulan saya kenal beberapa dari mereka), yang memulai karirnya sebagai wartawan. Setau saya, mereka wartawan hebat. Mampu menghadirkan berita yang menggigit namun tetap bersahabat dengan para narasumbernya. Kenapa tidak berbagi ilmunya dengan para awak infotainment yang baru 1-2 tahun di dunia infotainment (tapi terkadang lagaknya tau segalanya - maaf saya juga kurang suka dengan infotainment belakangan ini, makin parah!)

Banyak kok artis yang butuh infotainment, baik itu sekuter (selebriti kurang terkenal) atau mereka yang memang seleb kelas A Indonesia. Karena muncul di infotainment kan salah satu publikasi tanpa biaya...

**bagian II tentang publikasi artis di infotainment tanpa (atau dengan) biaya ...

Saturday, December 5, 2009

remembering my pregnacy

mengingat saat hamil hampir 2 tahun yang lalu...
masa yang paling menyenangkan, secara ya semua orang sangat pengertian sama bumil :)
dan masa paling sehat, berhenti merokok, makan makanan sehat (sampe naik 18 kg) dan selalu didahulukan untuk masalah makanan :)
yang pasti, mo badan gw ga beraturan bentuknya, teteub aja cuek pake baju apapun :)
bener2 apapun dah, ga peduliiii...
oh tapi jangan salah, gw bener2 rajin beli baju waktu hamil, mungkin itu makanya langit jadi banci tampil skarang ya? hemm....

- november 07 ( 4 bulan )

- desember 07 ( 5 bulan )
- januari 08 ( 6 bulan )

- februari 08 ( 7 bulan )

- maret 08 ( 8 bulan ), inget banget nih hari ini sangat melelahkan! seharian casting di london school..parah!

- april 08 ( 9 bulan )


foto pasca melahirkan sih udah banyak lah ya di post2 terdahulu..
foto yang terakhir itu kalo ga salah 2 minggu sebelum melahirkan. berat gw selama hamil naik 18 kg jadi 68 kg aja :)
sekarang belum ilang semua, masi nyisa 2-3 kg :(
kayanya susah bener dah ilangnya....

oiya talking bout style when pregnant. gw demen banget pake legging atau celana2 bahan kaos. emang paling bener sih secara bahan gitu paling nyaman buat bumil. seinget gw ga ada yang bermerk, semuanya made in ITC :)
dan gw cuma punya celana hamil 1 biji warna hitam dan 1 jeans hamil. sisanya ngandelin legging :) baju2 atasan, mayan banyak beli karena ukuran gw sebelum hamil bener2 kurus *bukan langsing yah* jadi naik beberapa kg aja berasa banget ketatnya dan namanya bunting pan pake baju ketat beugah bener rasanya..
but again, i trust on ITC :)
sepatu, emang gw ga demen high heels, jadi ya alhamdulillah hajar terus, terutama high sneakers converse gw yang kepake sampe hamil 7 bulanan. selebihnya bukan ga mau make, tapi ribet tali2innya karena kealangan perut :p

btw, omg gw rajin amat yak tiap hari motret begini?!!